Share

35. KEPUTUSASAAN ANNA

Anna tidak dapat lagi berpikir, setelah seharian menangis, akhirnya dia bangun pada malam hari. Ketika itu, dia juga baru tersadar dengan perutnya yang lapar. Melihat jendela yang sudah menampilkan langit yang gelap, dia segera bangkit dan menutupnya.

Melihat ke sekeliling ruangan, Anna merasa sepi dalam hatinya. Sekarang tidak ada apapun yang dapat dilakukannya. Harapannya juga sudah tidak ada, dia tidak tahu harus dengan cara apa untuk bisa membongkar kematian ayahnya.

Anna menundukkan kepala, sekarang kedua matanya terasa panas, Anna belum berkaca, jadi tidak tahu apakah wajahnya menjadi bengkak atau tidak. Menangis sampai tertidur ternyata sangat melelahkan.

Anna menghela napas, ternyata nasibnya sangat menyedihkan. Dia merasa gagal dari segala sisi, seperti dia adalah manusia paling tidak berguna di bumi ini.

Tepat pada saat itu, pintu kamarnya diketuk, Anna berjalan ke arah cermin, memastikan kondisinya tidak terlalu buruk, barulah dia berjalan menuju pintu. Ketika dibuka, ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status