Share

bab 3

Penulis: Dhea Sabrina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-06 19:36:51

Julie menahan rasa sakit yang menggigit pada daerah sensitifnya, dia dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit itu, saat pria tersebut menerobos selaput darahnya.

Julie sudah pasrah, dia diam saja tidak bergerak, membiarkan lelaki itu menuntaskan hasratnya.

Pria itu merasa tidak senang melihat wajah datar Julie , yang tidak menikmati apa yang dilakukannya pada gadis itu.

Sementara dia sendiri sudah mau gila rasanya, ini sangat menyenangkan, dan dia tidak bisa menghentikan dirinya, ingin lebih lagi merasakan tubuh Julie .

Gadis itu tampak tidak menikmati apa yang dilakukannya, tubuh gadis itu diam saja tidak merespon goyangan pingulnya memasuki tubuh gadis itu.

Wajah datarnya terlihat begitu dingin, tidak perduli kalau dirinya sudah tidak perawan lagi.

Pria itu semakin kesal, dan dengan kalap melakukan gerakan cepat, merasa sudah ingin meledak.

Tubuh Julie membuat tubuh pria itu sangat menyukai tubuh Julie .

Julie tetap tidak merespon gerakan pinggul pria itu, yang membuat daerah sensitifnya terasa sangat sakit dan ngilu.

Air mata Julie kembali mengalir dari sudut matanya, gadis itu menangis dalam diam.

Menikmati penderitaannya tanpa mengeluarkan suara.

Tubuhnya bergoyang-goyang, membiarkan pria itu menuntaskan hasratnya sampai puas.

Dan, Julie merasakan sesuatu memasuki rahimnya, lelaki itu mengejang dengan suara mendesah puas.

Lalu tubuh besar itu ambruk di samping tubuh Julie , nafasnya terdengar memburu.

Beberapa menit pria itu berbaring di samping tubuh Julie .

Sementara Julie masih dengan posisinya terlentang, merapatkan sedikit kakinya yang tadi melebar.

Air matanya masih terus mengalir tanpa mengeluarkan suara, wajahnya terlihat datar, dengan mata yang hanya memandang satu objek saja.

Perlahan matanya ditutupnya untuk menahan rasa sakit hatinya, hidupnya sudah hancur, tidak ada lagi sesuatu yang dapat di banggakannya pada dirinya.

Tidak lama kemudian pria itu bangkit dari berbaringnya, dan turun dari tempat tidur dengan tubuh polos.

Pria itu mengambil sesuatu dari saku celananya, lalu menuliskan sesuatu pada benda yang di ambilnya tersebut.

Kemudian melemparkan secarik kertas ke atas nakas.

"Ini empat miliar untuk layanan mu, pergilah! dan aku tidak ingin melihatmu lagi setelah keluar dari kamar ini!" sahut lelaki itu dengan dingin.

Pria itu bergegas pergi ke kamar mandi, dia ingin membersihkan dirinya lagi.

Dengan air mata yang masih terus mengalir, perlahan Julie bangkit dari tempat tidur.

Daerah selangkangannya terasa begitu sakit, Julie meringis dalam diam.

Mengepalkan tangannya dengan erat menahan rasa sakit yang menggigit saat dia melangkah.

Julie melihat selembar kertas yang dilemparkan pria itu ke atas nakas, hatinya yang sakit semakin sakit melihat cek yang di berikan pria itu.

Dia seperti gadis murahan di perlakukan pria itu, yang di hargai dengan uang.

Julie mengeratkan selimut yang menutupi tubuh polosnya, dia harus meninggalkan kamar itu, sebelum pria tadi keluar dari kamar mandi.

Julie tidak mengambil cek yang di letakkan pria itu di atas nakas, gadis itu bergegas menuju pintu kamar.

Walau selangkannya terasa sakit saat melangkah, dia harus menahannya, dia harus secepatnya pergi.

Julie menarik gagang pintu, sama seperti tadi tidak bisa di buka.

Julie mencoba untuk mempelajari sebentar cara membuka pintu tersebut.

Julie memutar gagang pintu, lalu kemudian mendorongnya keluar.

Julie melangkah keluar kamar, tapi mendadak kakinya berhenti.

Gadis itu tampak berpikir sebentar, setelah dia keluar dari hotel ini, dia berencana tidak akan kembali lagi ke rumah Tantenya.

Dia ingin melarikan diri dari kota ini, tapi dia tidak mempunyai uang sedikitpun.

Kepala Julie berputar melihat kamar, memandang cek yang di berikan pria itu di atas nakas.

Baiklah! pikir Julie .

Dia akan menggunakan uang itu untuk melarikan diri.

Dengan menahan sakit, Julie bergegas mengambil cek yang di berikan pria itu.

Setelah itu Julie pun pergi meninggalkan kamar hotel tersebut, hanya dengan berbalut selimut saja.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 201

    Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 200

    Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 199

    Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 198

    Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 197

    Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 196

    Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status