Home / Romansa / Terpikat Janda Montok / Cinta ditolak - Dukun bertindak

Share

Terpikat Janda Montok
Terpikat Janda Montok
Author: Ele Storie

Cinta ditolak - Dukun bertindak

Author: Ele Storie
last update Last Updated: 2022-02-10 16:55:12

"Jadi begitu kira-kira, Mbah," ucap Haikal pada pria sepuh yang memakai pakaian serba hitam dengan sorpan di atas kepala.

"Itu masalah gampang, yang penting sampean sanggup memenuhi syarat yang saya minta," ucapnya manggut-manggut.

"Berapapun yang mbah minta akan saya bayar, asalkan berhasil."

"Sampean tidak perlu meragukan saya, dalam satu hari janda montok itu akan mengejar-ngejar sampean," ucapnya tanpa ekspresi.

"Terima kasih, Mbah. Kalau begitu ini uang yang mbah minta." Haikal menyodorkan amplop berwarna cokelat di hadapannya.

Mbah tua itu menerima dengan senang hati, lalu membasahi ujung jarinya dengan air liur untuk menghitung jumlah isi di dalamnya.

"Good," ucapnya manggut-manggut setelah nominal yang dihitungnya sesuai yang dia inginkan. "Sampean serahkan kepada saya."

"Lalu jika gagal bagaimana? Maaf, bukan saya meragukan kemampuan mbah, tapi--" ucap Haikal terputus.

"Uang yang sampean kasih akan saya kembalikan. Sampean tenang saja, saya tidak akan membuat sampean kecewa," ucapnya dengan yakin.

"Baik," jawab Haikal mengangguk mantab. Bahkan ia tak peduli berapa besar uang yang dikeluarkan untuk memenuhi keinginannya. Selagi harapannya terkabul, Haikal sanggup melakukan apa saja.

"Kalau begitu saya permisi."

*****

Setelah keluar dari desa, Haikal berjalan kaki menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Pria tampan berusia 30 tahun itu nampak sumringah setelah melancarkan keinginannnya.

"Cinta ditolak, dukun bertindak. Miranda, kau akan menjadi milikku, sayang," gumam Haikal dengan senyum yang mengembang.

Temannya sudah menasehati kalau percaya pada dukun adalah perbuatan musyrik, namun Haikal tak mendengarkannya sama sekali. Haikal tak peduli siapapun yang melarang kemauannya. Haikal hanya memikirkan Miranda, janda montok nan seksi itu harus menjadi miliknya bagaimanapun caranya.

Brakk

Haikal membanting pintu mobil dengan kencang hingga membuat keterkejutan untuk dirinya sendiri. Ia langsung menancap gas dengan kecepatan penuh. Sepanjang perjalanan, Haikal terus saja menerbitkan senyumnya. Sesekali membayangkan wanita pujaannya berada di samping. Ia tak menyangka pertemuannya dengan Miranda saat itu membuat dirinya jatuh hati sampai tergila-gila seperti sekarang. Sialnya, Miranda menolak mentah-mentah cinta Haikal. Hingga pria itu harus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan cintanya.

Tiba di rumah, Haikal bersiul gembira menuju kamarnya menapaki tangga satu-persatu. Tak mempedulikan orang tuanya yang menatapnya dengan aneh.

"Ada apa dengan anakmu, Siska? Seperti orang gila. Kita seperti patung dilewati begitu saja," ucap Pak Dedi pada istrinya.

"Mamah juga tidak tahu, Pah," sahut Mamah Siska mengangkat bahunya bingung.

Sementara itu di dalam kamar, Haikal baru saja selesai dengan ritual mandinya. Haikal kini menggunakan kaos polos berwarna putih serta boxer hitam yang menambah kesan manly-nya. Jangan lupakan rambut Haikal yang masih basah, dan bibir merahnya yang sedikit tebal, membuat siapapun wanita pasti akan tergoda melihatnya. Selama ini tidak ada satu pun gadis yang menolaknya. Haikal dibuat bingung baru kali ini seorang wanita cantik menolaknya mentah-mentah. Padahal sebagai seorang pria Haikal sudah merasa dirinya sangat sempurna.

"Ohh, Miranda. Abang ingin sekali mengawinimu, Sayang," gumam Haikal tersenyum membayangkan wajah cantik Miranda. "Maaf, maksud Abang menikahimu. Kau mau kan jadi istri Abang?" gumamnya berbicara sendiri menatap langit-langit kamar. Saat ini Haikal tidur telentang.

Ia pun meraih ponselnya, lalu mendial nomor Miranda. Beberapa kali panggilan ditolak oleh wanitanya membuat Haikal merasa kecewa.

"Apa Abang kurang tampan, Mir. Sehingga kamu menolak," lirihnya sendu. Tetapi bukan Haikal namanya kalau pantang menyerah. Ia mengirim chat pada Miranda yang membuat  wanita itu sampai geleng-geleng dibuatnya.

"[Selamat malam, sayang. Doakan Abang supaya malam ini memimpikanmu]" Haikal.

Miranda yang tengah duduk manis sambil menikmati cemilan langsung terkekeh.

"Dasar buaya! Aku tidak akan luluh sama sikap manisnya." Miranda tersenyum getir. Kemudian ia menaruh ponselnya, lalu menikmati lagi cemilan di tangannya.

Miranda Agnesia, merupakan janda muda beranak satu. Dirinya baru satu bulan tinggal di kosan dekat perusahaan milik Haikal. Miranda bekerja sebagai Dosen di salah satu Universitas yang kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari perusahaan Haditama Group. Sikapnya yang acuh tak acuh membuat Haikal semakin penasaran. Pasalnya walaupun janda, namun Miranda menjaga dirinya sangat baik. Bukan hanya Haikal, para mahasiswa pun banyak yang terpesona oleh kecantikan parasnya. Miranda memiliki bentuk tubuh ideal dengan belahan dada yang sangat montok dan juga padat. Akan tetapi, ia selalu mengenakan pakaian sopan untuk menyelamati dirinya dari laki-laki nakal yang berfantasi dengan tubuhnya.

"Mamah." seorang anak yang usianya berkisar 4 tahun menghambur memeluk dirinya. Miranda langsung menangkap tubuh bocah kecil itu dan mendudukkan di pangkuannya.

"Kenapa anak mamah belum tidur?" tanyanya sangat lembut.

"Ochan gak bisa tidul, Mamah," ucapnya cadel. Sungguh membuat Miranda gemas setiap kali putranya berbicara.

"Oya, apa mau mamah temenin?" tanyanya sambil mengusap pucuk kepala Ochan.

Ochan pun mengangguk senang, dan menarik Miranda masuk ke dalam kamar.

"Ayok mamah, sambil nyanyiin ya, Mah," pintu Ochan sangat manja.

"Siap, sayang," jawab Miranda bersemangat. Disaat anak lain meminta dongeng untuk penghantar tidurnya, tapi Ochan lebih suka dinyanyiin oleh suara merdu mamahnya.

Beberapa menit berlalu, dengkuran nafas Ochan sudah mulai teratur, ternyata anak itu sudah terlelap.

Cup

Miranda mencium kening Ochan dalam dan sangat lama. Kemudian ia beranjak ke dalam kamarnya. Kontrakan yang Miranda tempati memang memiliki dua kamar. Miranda sengaja mencari kontrakan yang lebih besar agar anaknya betah.

Ceklek

Deg

Miranda ternganga saat membuka pintu kamarnya. Baru saja ia akan teriak, namun Haikal membekap mulutnya dan membawa ke atas ranjang.

"Sshhhttt! Jangan berisik, Sayang. Nanti anak kita bangun," ucap Haikal tersenyum nakal. Miranda terkesiap mendengar Haikal menyebut Ochan sebagai anaknya.

Plakkk

Satu tamparan mendarat di pipi Haikal membuat pria tampan itu mencucurkan bibirnya. Miranda menjauh sambil membenarkan piyamanya yang tersingkap akibat memberontak.

"Miranda," ucap Haikal manja sambil memegangi pipinya yang terasa kebas.

"Maaf, Pak. Tapi Anda sangat tidak sopan masuk ke dalam sini. Bagaimana bisa Anda memasuki kamar saya?!" tanya Miranda ketus sambil mengatur emosinya yang sudah meledek. Ia tak ingin keberisikannya itu membuat Ochan terbangun.

"Abang kangen." Haikal hendak memeluknya, namun Miranda mendorong dada bidang itu dengan kasar.

"Bapak jangan macem-macem ya, saya bisa teriak sekarang juga!" ancam Miranda tersulut emosi.

"Lakukan saja kalau bisa, kontrakan ini sudah abang beli, jadi kamu gak bisa berbuat apa-apa," ucap Haikal menyeringai.

Miranda semakin terkesiap mendengarnya.

"Di-dibeli?" tanya Miranda gemetar. Haikal hanya mengangguk sambil tersenyum nakal.

"Mau bapak tuh apasi? Kosan yang kemarin saya tampati juga bapak beli, dan sekarang saya pindah kesini dibeli juga. Mau bapak tuh apa?!" Miranda setengah berteriak saking kesalnya. Tidak habis pikir sama kelakukan pria di hadapannya.

"Abang lakuin ini demi kamu. Biar bisa deket sama kamu. Please, kasih abang kesempatan untuk masuk di hati kamu ya." Haikal memohon dengan tampang melasnya membuat Miranda memutar bola matanya jengah.

"Bapak bisa mencari wanita lain yang lebih pantas dengan Bapak. Tapi bukan saya!" ucap Miranda menatap tajam. "Sekarang juga keluar dari kamar saya!" gertak Miranda menunjuk pintu yang terbuka bermaksud untuk mengusir Haikal.

Haikal mendekat beberapa langkah membuat Miranda semakin mundur.

"Bapak mau apa?" tanyanya gemetar menahan dada bidang Haikal.

"Abang pastikan kamu akan jatuh cinta sama Abang. Lihat saja nanti," bisik Haikal di telinga Miranda seketika membuat dirinya langsung meremang. Apalagi bibir Haikal yang menempel di telinganya membuat gelenyar aneh itu tiba-tiba muncul.

Cup

Saat Miranda terkesima, Haikal mendapat kesempatan untuk mencium bibir wanitanya.

Haikal pun tersenyum, lalu meninggalkan Miranda yang masih mematung sambil memegangi bibirnya.

"Bapak!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Murni Aty
interupsi thor, dukun sii ga pake sorban thor.. yg pake sorban itu kyai..
goodnovel comment avatar
Gondronk Muhtadin
curi dan curi
goodnovel comment avatar
Neng Onyon
astaga Haikal, dablek... wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpikat Janda Montok   Berakhir...

    PRANGGG.....!!!Pecahan gelas berhamburan membuat Cindy menutup telinga saking terkejutnya."Tante, are you okey?" ucapnya sangat panik.Mamah Siska memegangi dadanya seakan tak percaya. Betapa tidak, Cindy datang membawa kabar mengejutkan hingga membuat dirinya shock."Kamu dapet video ini darimana, Cindy? Om harus ketemu Haikal sekarang juga," ucapnya masih tak percaya. "Tadi saat Cindy ke cafe sama Jaja, Cindy gak sengaja liat mereka di parkiran. Awalnya Jaja mau nyamperin, tapi Cindy tahan dulu siapa tahu mereka bicara serius. Dan ternyata benar saja, Om. Percakapan mereka bikin Cindy shock bukan kepalang. Ternyata masa lalu Bu Mira itu ada kaitannya dengan Haikal. Untung saja tadi aku videoin, jadi tante sama om bisa dengar langsung," tutur Cindy panjang lebar."Kenapa Haikal tidak pernah cerita sama tante selama ini. Dia tertekan sendiri karena merasa bersalah atas sesuatu yang tidak sengaja dibuatnya. Tante pikir beberapa tahun ini Haikal tertutup dan jarang pulang itu semua

  • Terpikat Janda Montok   Terbongkar 2

    Sky...!" suara panggilan setengah berteriak itu membuat Sky dan Richard menoleh ke belakang. Saat ini mereka berada tepat di parkiran.Alangkah terkejut begitu melihat Haikal datang menghampirinya dengan raut yang sulit dijelaskan. Marah, tentu saja Haikal marah setelah tahu siapa dalang dari masa lalunya. Haikal memang sengaja menunggu di parkiran karena tak ingin membuat keributan di dalam cafe.DUAKKKK......!!!Satu kepalan tinju mendarat tepat di perut Sky hingga laki-laki itu tersungkur sambil memegangi perutnya."Bangun kau!" Haikal menarik kerah kemeja Sky dengan kasar."Jadi selama ini kau menjebakku, hah? Dasar brengsekk!"DUAKKK....DUAKKK... DUAKKK...."A-aku bisa jelaskan semuanya," ucap Sky terbata-bata.Richard yang melihat itu pun merasa iba. Bagaimanapun juga dirinya ikut masuk ke dalam masalah ini."Haikal, tolong maafkan kami. Sky melakukan semua ini karena dia sangat mencintai Aluna," bela Richard sambil memohon.Mendengar itu, Haikal langsung melepaskan genggaman

  • Terpikat Janda Montok   Terbongkar

    Malam semakin larut, Mira terbangun dari tidur pulasnya karena menyadari sang suami tidak berada di sampingnya. Padahal Haikal bilang hanya sebentar, tapi kenapa tengah malam gini belum juga pulang.Mira menguncir rambutnya dengan jedai, setelahnya ia keluar kamar. Hal pertama yang ingin dilihat adalah putranya. Mira membuka pintu kamar Ochan memastikan putranya sudah tidur atau belum. Dan ternyata begitu pintu dibuka pelan-pelan, buah hatinya sudah tidur begitu nyenyak. Mira tersenyum lega. Ia pun menutup pintu kembali.Mira memutuskan menunggu Haikal di ruang tamu sambil menonton Tv. Namun lama kelamaan semakin jenuh, karena tidak ada tontonan yang menarik."Hoammm... Kenapa suamiku belum juga pulang," gumamnya lesu ditambah ngantuk.Berkali-kali matanya menengok ke arah jendela berharap mendengar suara mobil suaminya, namun pria itu tak kunjung pulang."Mudah-mudahan Bang Haikal baik-baik saja. Kenapa aku jadi cemas," gumamnya gelisah."Sebaiknya aku telpon." Mira langsung mengambi

  • Terpikat Janda Montok   Kenapa kau tidak ingat wajah gadis itu?

    Lelahnya perjalanan pulang dari Bali menuju Jakarta memakan waktu kurang lebih 2 jam. Mira mendadak sakit, tubuhnya lemas dan ia muntah-muntah. Hal itu membuat Haikal cemas dan langsung membawanya ke rumah sakit. Dokter menyarankan agar Mira bed rest total untuk memulihkan kesehatannya. Haikal pun lega karena janin yang ada dalam kandungan istrinya baik-baik saja. Ia tidak akan membiarkan Mira untuk melakukan apapun selama kondisinya masih kurang fit."Kau dengar tadi dokter bilang apa kan. Sekarang istirahatlah, Aku ada urusan di luar sebentar. Jadi, tidak apa-apa ya aku tinggal," ucap Haikal setelah menutupi tubuh istrinya dengan selimut."Mau ke mana? Bukannya abang juga perlu istirahat. Kita baru saja pulang dari Bali," jawab Mira lemas."Iya, sayang. Tapi ada sesuatu penting yang harus aku selesaikan. Nanti juga kau akan tahu," jelas Haikal.Mira mengernyit bingung."Sesuatu penting?" tanyanya penasaran."Abang gak bisa jelasin sekarang karena buru-buru. Kamu tidur ya, biar bada

  • Terpikat Janda Montok   Aluna terkejut

    Hampir saja kedua bola mata Sky melonjak keluar begitu melihat foto wanita yang baru saja Richard kirim.Betapa tidak, wanita yang selama ini menjadi istri Haikal ternyata memang benar pelayan di malam itu.Sky sampai menggeleng sakit terkejutnya. Kenapa dunia sempit sekali. Apakah takdir memang sengaja mempertemukan mereka karena berjodoh.Aluna sampai penasaran, apa yang dilihat Sky di layar ponselnya hingga membuat ia termangu.Detik itu juga ia rebut ponselnya dari tangan Sky sampai laki-laki itu terkejut dibuatnya."Aluna, kembalikan hp ku! Kau ini lancang sekali!" pekik Sky berusaha merebut ponselnya kembali. Namun sayang, Aluna berhasil melihatnya.Terkejut, tentu saja. Ternyata wanita dalam foto ini adalah Miranda. Aluna langsung memasang wajah tegas yang mana membuat Sky gelagapan dibuatnya."Jelaskan maksud semua ini, Sky?" tekan Aluna masih dengan nada pelan."I-itu--" jawab Sky terbata-bata."Itu apa? Jelaskan semuanya padaku, apa hubungan Miranda dengan pelayan itu?!""

  • Terpikat Janda Montok   Ternyata Sky dan Richard?

    Salah satu pantai terindah di Kota Denpasar adalah Pantai Karang, selain memiliki banyak fasilitas yang menarik, Pantai Karang juga dikenal sebagai tempat yang menyajikan panorama indah matahari terbit dan matahari terbenam. Hal ini menjadi buronan bagi si pemburu foto. Tentu banyak fotografer yang mengunjunginya karena hal tersebut. Sebab itu Haikal memilih Pantai ini untuk berlibur dengan keluarganya. Selain pemandangannya yang indah, Haikal yakin Mira dan Ochan akan tertarik melihat berbagai fasilitas yang ada pada pantai ini.Seperti sekarang, Ochan tengah asyik bermain ayunan. Bocah itu terlihat riang bermain sendiri, apalagi banyaknya burung-burung yang beterbangan, membuat Ochan semakin betah."Tempat ini lebih menarik dari yang kemarin ya, Bang," ucap Mira sambil melihat sekeliling."Kamu suka?" "Suka banget, makasih ya sudah ngajak aku jalan-jalan," ucap Mira seraya bergelayut manja di lengan suaminya."Sama-sama, Mir. Yang penting kalian bahagia, Abang juga bahagia," jawab

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status