Share

Sebuah Ungkapan

“Lalu?” jawab Vero.

“Aku menagihnya sekarang Vero! Temani aku malam ini,’ pinta Berliana. Matanya memelas, meski masih merah pekat efek alkohol yang baru naik.

Vero menghela napas panjang, lelah dengan kelakuan Berliana. “Mbak, kamu nggak sadar. Kamu mabuk!”

“Iya Vero, aku memang mabuk. Mabuk sama cintamu sayang,” jawab Berliana. Kedua tangannya masih erat menahan Vero pergi.

Tak lama kemudian Vero mengipaskan tangannya, menepis tangan Berliana. Membuat genggamannya terlepas.

Perempuan itu sudah pasrah. Ia bersedih sebab tak bisa melakukan apa pun kecuali menangis saat menyaksikan laki-laki itu pergi. Tubuhnya lemas, tak berdaya. Habis kesadarannya digerogoti alkohol. Habis perasaannya diaduk-aduk Vero.

Ia tertunduk lemas. Air matanya terjatuh lagi. Kenyataannya memang begitu. Ia sedikit pun tak mampu menahan la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status