Share

Chapter 97

Setelah selesai menunaikan tugas dari Martin, Reynold pergi meninggalkan ruang perkuliahan itu menuju ke taman batu, tempat teduh yang kerap kali ia jadikan sebagai tempatnya menunggu sebelum perkuliahan selanjutnya dimulai.

Seperti biasa, pemuda itu mengambil buku dari dalam tasnya, lalu mulai membacanya, melanjutkan kembali bacaan sebelumnya.

Beberapa menit berlalu, ia membuka lembar demi lembar buku di tangannya, tetapi apa yang dirasakannya adalah sebuah kekosongan, ia tidak bisa menyerap apa yang baru saja dibacanya.

"Hm, apa ini?" gumam pemuda itu sembari memijat keningnya yang mengerut itu.

Hal itu karena sesungguhnya kepalanya tidak bisa diam berpikir mengenai Martin yang pergi ke klinik kampus bersama Wendy.

"Hm, haruskah Aku juga pergi ke sana?" pikir Reynold yang entah mengapa merasa tergerak untuk memeriksa apakah yang mahasiswi dan dosen itu lakukan di klinik.

Reynold menggelengkan kepalanya seakan berusaha untuk mengusir pikiran random yang tiba-tiba saja menyambangi ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status