Share

106. Damai

Yuan yang kini sedang berada di kamar Feli sedang menunggu Dafi tertidur. Baru Yuan sadari bahwa anak kecil yang seringkali berlalu lalang disekitarnya itu nampak lucu ketika matanya hampir terlelap, ia nampak tampan seperti ayahnya. Wajahnya pun sangat mewarisi Danish, Feli hampir tidak kebagian.

Entah kenapa sekarang Yuan tak merasakan lagi sakit hati saat mengingat Danish, entah itu karena faktor masalah baru dalam hidupnya atau memang ia sudah benar-benar sembuh dari sakit yang ia rasa. Ah tak jelas sekali rasanya memikirkan itu. Tak penting lagi baginya memikirkan hal-hal yang sudah berlalu. Semua yang terjadi sudah kehendak Tuhan, dan yang ia jalani adalah sebaik-baiknya jalan.

Yuan melihat Dafi yang hampir tertidur di sampingnya, matanya terpejam dengan tenang. Wajah kecilnya yang lucu menimbulkan senyum di bibir Yuan. Ia merasakan kehangatan dalam momen tersebut, melihat betapa tenangnya anak kecil itu saat tertidur. Kapan ia akan memilikinya?

"Aku harap kau tidak mengikut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status