Share

Tak Punya Hubungan

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2025-06-18 23:00:43

Langit malam begitu gelap hingga lampu kota pun terasa sia-sia. Di kejauhan kilat terlihat menyambar, dan badai mungkin akan datang beberapa jam lagi. Adrian berdiri di bawah apartemen bergaya minimalis itu, dia bahkan tak tahu bagaimana caranya dia bisa tiba di sini.

Pria itu bersandar di sisi sedan hitam miliknya, setengah tersembunyi dalam bayang-bayang lampu taman. Asap rokok mengepul dari jemarinya, perlahan mengabur bersama udara dingin. Adrian mendongak, menatap lantai tiga, lampu apartemen Mila terlihat mati.

Entah apa yang dia harapkan, entah apa yang membawanya kesini.

Sudah beberapa minggu sejak hari dimana dia mengetahui Mila menyelidiki keluarganya diam-diam. Sejak saat itu, potongan-potongan kecil mulai menyatu di kepalanya. Pertanyaan yang semula dia anggap sebagai bentuk perhatian, ternyata hanya upaya cermat untuk menggali informasi.

Mila sungguh mendekatinya bukan karena dia menyukai Adrian, tapi karena Mila memiliki tujuannya sendiri.

Dia menarik napas dalam-dalam,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Lori Meninggal

    Nash tersenyum, dia mengangguk setuju alih-alih menolak. Adrian mengangkat alis, tidak percaya Nash justru memberinya reaksi santai seperti itu. “Kau bersedia?”“Kenapa tidak?”“Kau? Seorang Nash Sullivan?”“Jika menjadi pelayan Chloe, seumur hidup pun aku bersedia!”Adrian menggelengkan kepala sambil berdecak. “Kau sungguh tak tertolong lagi, Nash. Otakmu benar-benar sudah diekspansi oleh Chloe.”Nash tertawa pelan, keduanya saling berpandangan lagi ketika mendengar suara jerit Daisy lebih kencang. “Pria itu bermain cukup kasar sepertinya,” kelakar Adrian. “Daisy bahkan berteriak seperti itu.”Dia mengeluarkan ponselnya, mengatur sudut untuk menangkap dirinya dan Nash yang tergeletak di atas tempat tidur.“Kau mau apa?” lirik Nash tajam.“Tentu saja membuat bukti untuk mematahkan tuduhan Daisy,” sahutnya santai. “Kau tahu kan, dia pasti datang besok dan menangis tersedu-sedu. Dia akan mengatakan kau melecehkannya.”Nash tertawa kecil, dia mengangguk setuju. “Setelah ku pikir-pikir, d

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Salah Orang

    Begitu Daisy pergi, Nash duduk dengan tegak. Diambilnya sapu tangan dari sakunya, lalu melap lehernya dengan kasar, begitu juga dengan kedua telapak tangannya. Dia memungut jasnya. Dengan tatapan dingin, pria itu turun dari ranjang dan keluar.Di ambang pintu, dia bertemu Adrian dan seorang pria yang perawakannya persis Nash. Sahabatnya itu tertawa kecil, dia menepuk lengan pria itu dan berkata, “Gantikan Nash untuk memuaskan nafsu wanita itu!”“Tapi bagaimana kalau ketahuan?” Pria itu sedikit khawatir.“Buat saja suara mendesah dan gumaman yang dibuat-buat, seolah kau mabuk berat. Katakan lampunya tidak boleh menyala, atau Daisy tak boleh menyentuh wajahmu. Bilang saja kau yang akan memuaskannya sendiri. Ingat, kau tak perlu banyak bicara jika tidak diperlukan,” sahut Adrian.“Aku akan menjaminmu,” tambah Nash lagi. “Dia tidak akan bisa menyentuhmu selama ada aku.”“Kalau begitu, aku akan masuk.” Pria itu bergumam riang dan nada bicaranya lebih santai.Adrian dan Nash mengangguk bers

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Rencana Baru?

    “Aku?”“Ya. Hati kecilmu tentang Nash dan pernikahan ini. Kau sungguh-sungguh ingin mengakhirinya?”Chloe diam. Dia memutar tubuhnya lagi, menatap lebih lama langit sore yang dipenuhi cahaya matahari yang hangat. Bagaimana dengan dirinya? Bagaimana perasaannya terhadap Nash dan pernikahan ini?Sebelum Daisy muncul, Chloe sempat merasakan jika Nash menginginkannya. Dia tahu pria itu berusaha berubah, walau saat itu dia belum mengetahui bukti valid terhadap diri Chloe. Chloe bisa merasakan perhatian Nash yang tulus pada makan malam mereka walau batal, pada sepatu kets yang dipakaikan Nash padanya, pada hadiah-hadiah yang disiapkan Nash khusus untuknya.Tapi kemunculan Daisy mengikis semuanya. Chloe pikir Nash memiliki pendirian, tapi melihat beberapa kali Nash hanya diam dan membiarkan Daisy menghinanya, perasaannya berangsur luntur. Walau Nash menegaskan mereka tidak memiliki hubungan khusus, Chloe yakin Daisy tak akan membiarkannya begitu saja.Wanita itu tidak akan menyentuhnya hanya

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Apa Sudah Terlambat?

    Nash merasakan hatinya lebih sakit, ketika mendengar teriakan Chloe menggema di dinding kamar. Pria itu menatap Chloe dalam diam, tak berani membuka mulut karena tak yakin suaranya tidak akan menyakiti Chloe. Dalam kondisi seperti ini, siapa yang akan mendengarkan alasannya?Dan, tahukah wanita ini kalau Nash sebenarnya sangat sangat mencintainya? Jauh sebelum Chloe memiliki rasa itu terhadap Nash, dia sudah lebih dulu mencintai Chloe. Mana mungkin Nash membencinya?Nash membalik badan. Dia memutuskan pergi, tapi ketika kakinya baru melangkah beberapa langkah saja, dia berhenti, menengok Chloe kembali. Tatapan lirih itu menghiasi wajahnya, lalu dia bergumam pelan, “Jika aku mengatakan aku tidak pernah membencimu sejak awal, apa kau akan percaya?”Chloe tidak bicara, bahkan ketika Nash meninggalkannya dan pintu kamar tertutup, dia masih tidak bisa memikirkan arti kalimat yang dikatakan Nash padanya. Tidak pernah membencinya? Lalu apa yang selama ini dia alami? Semua siksaan, semua hina

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Ayo Bercerai

    “Chloe...”Tamparan kedua mendarat di tempat yang sama. Tangan kanan Chloe gemetar, tubuhnya gemetar, tatapannya gemetar. Tapi hatinya yang membeku tak tahu harus memberi respon seperti apa. Ketika Chloe memikirkannya, dia tidak menemukan alasan yang logis bagaimana dia harus memperlakukan Nash.Dan Nash tetap teguh, berdiri di depan Chloe, walau pipinya memerah. Perih, tapi hatinya lebih perih lagi. Bukan karena tamparan Chloe, tapi karena dia tahu, wanita yang berdiri di depannya ini mungkin tak akan memaafkannya.Atau lebih buruk lagi, meminta cerai darinya.“Aku...”Lalu tamparan ketiga.Telapak tangan Chloe memerah. Air mata gadis itu mengalir deras dalam diam dan isak tangis yang tertahan. Tamparannya bukan seperti meluapkan kemarahan, tapi seperti sebuah peringatan jika Nash mungkin akan kehilangan dia sebentar lagi.“Chloe...”Tangan Chloe terayun lagi, tapi tertahan di udara begitu saja. Dia memejamkan mata, tangannya yang memerah jatuh perlahan. Chloe kembali duduk di sisi t

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Maaf, Aku Mencintaimu

    Tetesan air mata makin mengalir deras dalam kebisuan dan kehampaan diri Nash. Kata-kata Elijah tak membantunya, justru malah makin menjerumuskannya dalam kubangan penyesalan yang makin dalam. Isakan dari mulutnya akhirnya terdengar, makin kencang, makin perih, makin lirih.Elijah berdiri, dia menepuk pundak Nash seraya berkata, “Kau belum terlambat, Tuan. Kau hanya perlu mengakui kesalahanmu dan memberi pelukan pada Nyonya Chloe. Kata maaf mungkin sudah agak terlambat bagimu, tapi bagi Chloe, itu adalah awal penyembuhan batinnya.” Dan dia berlalu pergi.Nash memegang kepalanya yang terasa berat, jemarinya mencengkeram rambut dengan sangat erat. Tapi tak bisa. Rasa sesak di dadanya tak bisa hilang, malah semakin membesar. Pria itu berdiri, langkah kakinya kuat menaiki anak tangga dalam air mata yang meleleh bagai aliran anak sungai.Dan ketika pintu terbuka dengan kasar, Chloe terkesiap, siaga, lalu segera duduk. Pundak Nash naik turun, wajahnya memerah, dan air mata itu ... Tetesan be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status