Share

Salah Orang

Penulis: Mirielle
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-24 23:41:26

Begitu Daisy pergi, Nash duduk dengan tegak. Diambilnya sapu tangan dari sakunya, lalu melap lehernya dengan kasar, begitu juga dengan kedua telapak tangannya. Dia memungut jasnya. Dengan tatapan dingin, pria itu turun dari ranjang dan keluar.

Di ambang pintu, dia bertemu Adrian dan seorang pria yang perawakannya persis Nash. Sahabatnya itu tertawa kecil, dia menepuk lengan pria itu dan berkata, “Gantikan Nash untuk memuaskan nafsu wanita itu!”

“Tapi bagaimana kalau ketahuan?” Pria itu sedikit khawatir.

“Buat saja suara mendesah dan gumaman yang dibuat-buat, seolah kau mabuk berat. Katakan lampunya tidak boleh menyala, atau Daisy tak boleh menyentuh wajahmu. Bilang saja kau yang akan memuaskannya sendiri. Ingat, kau tak perlu banyak bicara jika tidak diperlukan,” sahut Adrian.

“Aku akan menjaminmu,” tambah Nash lagi. “Dia tidak akan bisa menyentuhmu selama ada aku.”

“Kalau begitu, aku akan masuk.” Pria itu bergumam riang dan nada bicaranya lebih santai.

Adrian dan Nash mengangguk bers
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Tak Ada Perceraian

    Petir menyambar cukup dekat, menciptakan cahaya lebih terang selama beberapa detik, mengalahkan sinar matahari yang terhalang awan-awan gelap. Chloe dan Nash masih berdiri berhadap-hadapan, jarak diantara mereka makin tertutup usai Chloe memberikan penawaran pada Nash.Tidak ada perceraian.Tidak ada perpisahan.Semuanya akan kembali seperti awal.“Tentu saja.” Chloe menghela napas, melihat Nash justru tidak bereaksi apa-apa. “Jika kau menginginkan Daisy, kau bisa menceraikanku secepatnya.”Nash mengernyit. “Kenapa kau membawa nama Daisy?”“Oh? Aku lupa, kau adalah tiang penyangga gadis itu. Aku tak bisa menyebut namanya tanpa izinmu,” dengus Chloe makin kesal.Nash tersenyum, untuk pertama kali sejak kemarin dia mengetahui kebenaran itu. Ditariknya pinggang Chloe untuk memupus jarak diantara mereka sampai tubuh gadis itu menempel padanya. Nash menatap wajah Chloe yang damai dan tenang, tangannya perlahan naik untuk menggantikan gadis itu memegang payung.Tangannya meraba punggung Chl

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Kau Bersedia?

    Gerimis perlahan turun. Bunyi guruh sahut menyahut di langit, awan hitam bergulung malas menaungi tempat pemakaman khusus yang telah disiapkan oleh Nash beberapa tahun lalu. Berada di atas perbukitan, hanya ada makam ibunya di sana, berikut makam dirinya sendiri yang juga telah disiapkan Nash.Foster dan Helena tidak terlihat di sana, hanya ada Eross, juga Alex, Adrian, Mila dan Chloe. Gadis itu memastikan dirinya tetap berada di sisi Nash, berusaha menjadi titik tumpuan pria itu di fase terendahnya.Nash tidak banyak bicara. Pun setelah peti diturunkan dan petugas menutup liang lahat, pria itu tetap diam. Namun sorot mata itu menceritakan semuanya. Bagaimana kepedihan hati Nash melepas ibunya, walau sejak beberapa tahun terakhir dia sudah mempersiapkan diri.“Kak ...” Eross berdiri di samping Nash, menatap batu nisan yang terpasang sempurna dan cantik. “Bibi Lori telah menemukan kehidupannya yang lebih baik. Aku ... minta maaf atas nama ibuku. Jika tidak ada kami, kau pasti masih mer

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Lori Meninggal

    Nash tersenyum, dia mengangguk setuju alih-alih menolak. Adrian mengangkat alis, tidak percaya Nash justru memberinya reaksi santai seperti itu. “Kau bersedia?”“Kenapa tidak?”“Kau? Seorang Nash Sullivan?”“Jika menjadi pelayan Chloe, seumur hidup pun aku bersedia!”Adrian menggelengkan kepala sambil berdecak. “Kau sungguh tak tertolong lagi, Nash. Otakmu benar-benar sudah diekspansi oleh Chloe.”Nash tertawa pelan, keduanya saling berpandangan lagi ketika mendengar suara jerit Daisy lebih kencang. “Pria itu bermain cukup kasar sepertinya,” kelakar Adrian. “Daisy bahkan berteriak seperti itu.”Dia mengeluarkan ponselnya, mengatur sudut untuk menangkap dirinya dan Nash yang tergeletak di atas tempat tidur.“Kau mau apa?” lirik Nash tajam.“Tentu saja membuat bukti untuk mematahkan tuduhan Daisy,” sahutnya santai. “Kau tahu kan, dia pasti datang besok dan menangis tersedu-sedu. Dia akan mengatakan kau melecehkannya.”Nash tertawa kecil, dia mengangguk setuju. “Setelah ku pikir-pikir, d

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Salah Orang

    Begitu Daisy pergi, Nash duduk dengan tegak. Diambilnya sapu tangan dari sakunya, lalu melap lehernya dengan kasar, begitu juga dengan kedua telapak tangannya. Dia memungut jasnya. Dengan tatapan dingin, pria itu turun dari ranjang dan keluar.Di ambang pintu, dia bertemu Adrian dan seorang pria yang perawakannya persis Nash. Sahabatnya itu tertawa kecil, dia menepuk lengan pria itu dan berkata, “Gantikan Nash untuk memuaskan nafsu wanita itu!”“Tapi bagaimana kalau ketahuan?” Pria itu sedikit khawatir.“Buat saja suara mendesah dan gumaman yang dibuat-buat, seolah kau mabuk berat. Katakan lampunya tidak boleh menyala, atau Daisy tak boleh menyentuh wajahmu. Bilang saja kau yang akan memuaskannya sendiri. Ingat, kau tak perlu banyak bicara jika tidak diperlukan,” sahut Adrian.“Aku akan menjaminmu,” tambah Nash lagi. “Dia tidak akan bisa menyentuhmu selama ada aku.”“Kalau begitu, aku akan masuk.” Pria itu bergumam riang dan nada bicaranya lebih santai.Adrian dan Nash mengangguk bers

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Rencana Baru?

    “Aku?”“Ya. Hati kecilmu tentang Nash dan pernikahan ini. Kau sungguh-sungguh ingin mengakhirinya?”Chloe diam. Dia memutar tubuhnya lagi, menatap lebih lama langit sore yang dipenuhi cahaya matahari yang hangat. Bagaimana dengan dirinya? Bagaimana perasaannya terhadap Nash dan pernikahan ini?Sebelum Daisy muncul, Chloe sempat merasakan jika Nash menginginkannya. Dia tahu pria itu berusaha berubah, walau saat itu dia belum mengetahui bukti valid terhadap diri Chloe. Chloe bisa merasakan perhatian Nash yang tulus pada makan malam mereka walau batal, pada sepatu kets yang dipakaikan Nash padanya, pada hadiah-hadiah yang disiapkan Nash khusus untuknya.Tapi kemunculan Daisy mengikis semuanya. Chloe pikir Nash memiliki pendirian, tapi melihat beberapa kali Nash hanya diam dan membiarkan Daisy menghinanya, perasaannya berangsur luntur. Walau Nash menegaskan mereka tidak memiliki hubungan khusus, Chloe yakin Daisy tak akan membiarkannya begitu saja.Wanita itu tidak akan menyentuhnya hanya

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Apa Sudah Terlambat?

    Nash merasakan hatinya lebih sakit, ketika mendengar teriakan Chloe menggema di dinding kamar. Pria itu menatap Chloe dalam diam, tak berani membuka mulut karena tak yakin suaranya tidak akan menyakiti Chloe. Dalam kondisi seperti ini, siapa yang akan mendengarkan alasannya?Dan, tahukah wanita ini kalau Nash sebenarnya sangat sangat mencintainya? Jauh sebelum Chloe memiliki rasa itu terhadap Nash, dia sudah lebih dulu mencintai Chloe. Mana mungkin Nash membencinya?Nash membalik badan. Dia memutuskan pergi, tapi ketika kakinya baru melangkah beberapa langkah saja, dia berhenti, menengok Chloe kembali. Tatapan lirih itu menghiasi wajahnya, lalu dia bergumam pelan, “Jika aku mengatakan aku tidak pernah membencimu sejak awal, apa kau akan percaya?”Chloe tidak bicara, bahkan ketika Nash meninggalkannya dan pintu kamar tertutup, dia masih tidak bisa memikirkan arti kalimat yang dikatakan Nash padanya. Tidak pernah membencinya? Lalu apa yang selama ini dia alami? Semua siksaan, semua hina

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status