Share

Bab 14: Ke Mana Harus Pergi

“Mbak Mei, duluan saja. Aku mau ke toilet dulu.”

Seruni berbalik tanpa memedulikan tatapan heran Mei. Ia berlari melewati jalan semula lalu duduk di musala. Seruni berpikir, pria botak itu tidak akan mencarinya sampai ke belakang dapur La Luna.

Waktu terlipat dengan lambat. Seruni bisa merasakan degup jantungnya seirama detak jam dinding. Gadis itu hanya duduk, menatap ke arah ujung jalan setapak dengan telapak tangan lembab karena berkeringat.

“Belum pulang, Run?”

Seruni terlonjak kaget. Refleks ia berdiri dan menatap gugup Kai. Gadis itu bahkan tidak menyadari kehadiran si kepala dapur.

“Belum, Pak.” Seruni menghela napas,. Jemarinya saling bertaut sementara kepalanya sedikit tertunduk sebelum kembali menatap Kai.

“Nunggu seseorang?” Tatapan curiga Kai menyapu wajah pucat Seruni.

“Enggak, Pak. Ini mau pulang, kok.” Seruni buru-buru mengangguk hormat. Setelah itu, setengah berlari ia meninggalkan Kai setelah berpamitan. Dalam hati Seruni berdoa semoga pria botak itu sudah tidak ad
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status