Share

Bab 13: Laki-Laki Berkepala Botak

Mati, aku!

Seruni berseru dalam hati seraya tersenyum gugup. Bisa jadi ada yang memergokinya semalam ketika berjalan dengan Bram di hotel ini lalu mengambil foto mereka.

“Bentar, ya, aku liatin fotonya. Beneran, kok, kamu mirip sama simpenan Pak Bram.”

“Mungkin cuma mirip, Mbak.” Seruni meringis, pura-pura santai demi menutupi debar jantungnya yang menghebat. Diteguknya es teh cepat-cepat. Mendadak tenggorokannya terasa kering dan tubuhnya panas. “Banyak orang di dunia yang mirip, tapi nggak ada hubungan sama sekali, kan?”

Ya, Tuhan, tolong jangan sampai mereka tahu kalau aku semalam memang pergi dengan Pak Bram. Batin Seruni menggemakan doa.

“Bener kata Seruni, Mei.” Reni yang sejak awal hanya diam angkat bicara. Ditatapnya perempuan bertubuh mungil, tetapi cukup menarik itu sembari mencuil sepotong ayam goreng madu. “Kamu juga pernah mirip sama perempuan yang kapan hari dibawa bapak-bapak ganteng yang katanya pengusaha terkenal.”

“Kalau itu memang beneran bukan aku, Mbak.” Raut muk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status