Home / Romansa / Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri / Kesempatan Saat Alami Hipotermia

Share

Kesempatan Saat Alami Hipotermia

last update Last Updated: 2023-10-12 17:48:13

Melihat Aland senyum-senyum kecil, ia semakin yakin dengan firasatnya. Pria itu cukup puas membuatnya kebingungan.

Apa, tertidur? Tentu itu akal-akalannya saja.

Perjalanan panjang bisa tiba di sana, tapi ia tidak mengingat apapun? Miley yakin ada yang dirahasiakan Aland.

"Apa yang sudah kau lakukan padaku?"

Matanya menyipit menunggu Aland mengakui semuanya.

Tapi tidak mendengar apapun selain melihatnya cengengesan.

"Jangan pikir dengan cara murahan seperti itu, bisa mengubah rasa benciku? Tentu tidak!" pancing Miley mengetes kejujuran Aland.

"Cara apa, Sayang?" ejek Aland dengan mempermainkan alisnya turun naik. Pria yang lebih pantas disebut buaya ketimbang pimpinan itu, mengedipkan sebelah matanya menggoda Miley.

'Sial, dia tidak lebih dari buaya kelaparan!" batinnya dengan rasa benci yang menggunung.

Sambil mendengus kesal, ia terus mencari cara untuk membongkar kejujuran Aland. Otaknya berputar-putar namun tak juga menemukannya.

Sampai mendengar Aland bersuara. "Ini, sayang." Mengeluarkan botol kecil dari kantong, sambil menggoyang-goyangkannya di depan wajah Miley yang mendadak mengeras setelah melihatnya.

Miley menegaskan pandangannya ke benda di tangan Aland. Dahinya mengerut mengetahui tulisan di sisi botol adalah jenis obat tidur tetes.

"Apa kau memberikan ini padaku?" gusar Miley merampasnya kemudian mencengkeram dalam genggamannya.

"Kalau sudah tahu, kenapa bertanya lagi, Sayang?" jawab Aland meninggalkan Miley mematung. Dia bergeser ke sofa, dan menghempaskan tubuhnya santai.

Miley tertawa getir, otaknya mulai berpikir, Aland melakukan ini karena ingin membalas dendam kepada Jenny. "Apa dengan melakukan semua ini, kau telah membalas dendammu kepada Mamaku?" tanya Miley mencampakkan botol di tangannya ke tong sampah di sampingnya. "Kami saja tidak pernah bertemu setelah hari itu!"

Miley mendekatinya. Beberapa detik hanya mengamati wajahnya. Dalam hati ... pria itu sangat tampan walau dengan mata terpejam sekalipun. Tapi baginya saat ini Aland tidak lebih dari buaya kelaparan.

"Benar dugaanku! Kau kecewa padanya, kan?"

"Dendam? Kecewa? Untuk apa, Sayang? Bukankah dengan seperti ini, aku jadi bisa menikmati dirimu yang jauh lebih segar ini!" ucap Aland membuka matanya, memancing darah Miley mendidih. "Aku yakin, Jenny tidak membutuhkan pria muda sepertiku lagi menjadi suami kontraknya. Benarkan, Sayang?"

'Kurang ajar sekali dia,' geramnya membatin tidak bisa menahan diri.

"Bangsat!! Jaga bicaramu! Jangan berpikir bisa melakukan apa yang kau rencanakan itu!"

"Cukup, Miley! Ingat, aku bisa melakukan apapun yang aku mau!" gertak Aland tersulut emosi. Tangannya hendak mencengkram leher Miley yang juga sedang menahan amarahnya dari mencarut Aland tadi. "Jaga bicaramu!" kecamnya berusaha meraih Miley yang mengelak gesit.

"Sudah kuduga, kau itu pria mesum! Selama ini kau menjerat para wanita dengan membuat tawaran gaji besar di perusahaanmu! Menjebak mereka dengan kontrak gilamu itu! Kemudian memberikan mereka obat tidur, lalu, kau pun dengan leluasa bisa mempermainkan mereka. Bodohnya ... aku mau terjebak dengan pria mesum sepertimu!" tuduh Miley tidak lagi menghormati Aland pimpinannya.

Miley tetap mengangkat dagunya angkuh, meski Aland berhasil mencengkeram lehernya. Napasnya mulai tersengal akibat tekanan kuat dari jari-jari tangan Aland di lehernya, tapi tetap berusaha tenang.

"Kau berani meneriaki ku, hahk! Jangan buat kegilaanku ini sampai menghilangkan nyawamu!"

"Yahh! Kau pikir aku takut, hakh! Mati jauh lebih baik ketimbang bersama pria mesum sepertimu!"

Aland kehabisan cara berdebat dengannya. Dia pun kaget tahu Miley sangat keras kepala. Namun, untuk mempertahankan egonya, Aland tidak mau mengalah.

Perlahan melepaskan tangannya. "Baik. Sekarang pergilah. Anggap saja kau sudah membatalkan kontrakmu!" kata Aland tersenyum kecil.

Rasanya ingin melompat tinggi-tinggi mendengarnya. Ia pun tidak perlu lagi berurusan dengan pria gila itu. Tapi Miley menahan rasa gembiranya itu ketika melihat Aland hanya senyum-senyum sendiri.

Otaknya cerdasnya seolah turut bekerja keras menyelidiki hal apa yang membuat Aland sesantai itu. Padahal beberapa menit yang lalu, pria itu ngotot membahas kontrak seumur hidup.

Miley terkaget dengan tas miliknya yang sejak tiba di sana tidak melihatnya. "Mana tasku?"

Mustahil ia bisa pulang tanpa tas itu.

"Kau menuduhku mencuri tasmu?"

"Lalu, kalau bukan kau, siapa lagi?" tantang Miley mengedikkan kedua bahunya. Dengan sengaja menaikkan salah satu alisnya.

"Hahaha! Aku pimpinan perusahaan ternama, Miley. Tas yang tidak ada apa-apanya itu, untuk apaku?"

Miley tidak mau percaya begitu saja. Ia tahu Aland-lah yang menyembunyikannya dengan alasan apapun itu.

"Aku mau pulang! Jadi, berikan tasku?"

"Silakan saja, Sayang. Pintunya terbuka, kok."

"Tasku?" Miley menaikkan nada suaranya melihat Aland tidak berhenti mempermainkannya. "Aku butuh uang dan ponselku bisa pulang!"

"Aku bilang tidak tahu."

"Kau! Jangan ---"

"Stop!" teriak Aland menarik tangan Miley. Gadis itupun terjatuh di dada bidangnya yang juga terduduk menahan hentakan tubuh Miley.

Beberapa detik lamanya mereka saling menatap, sampai suara keras Aland siap memecah gendang telinganya.

"Aku sudah memperingatkan menjaga ucapanmu! Suka tidak suka, aku ini pimpinanmu! Jadi, bersikap sopan!"

"Sekarang berikan kunci mobilmu, aku mau mengambil tasku." Miley tidak terusik dengan ancaman Aland. Namun, ia menurunkan nada suaranya melihat dirinya masih dalam rangkulan Aland.

Aland mendorong Miley, segera merapikan pakaiannya yang kusut. "Minta sama pengawal!"

Sial, Miley tersadar mereka di mana saat ini.

'Bagaimana jika benar ada di Paris?' batinnya.

Semua uangnya ada di dalam tasnya. Mana mungkin bisa ia bisa pulang tanpa membayar tiket pesawat.

Mungkin ia perlu membujuk mantan papa tirinya itu agar mau meminjamkannya uang. Tapi ... Miley ragu Aland mau memberinya, malah mungkin semakin mengejeknya nanti.

Setelah memutar otak, alasan ngotot pulang akan meluluhkan hati Aland agar mau meminjamnya uang. Atau Aland akan menghentikannya, dan akhirnya membelikan tiket pesawatnya.

"Terserah! Kau pikir aku tidak bisa pulang, hakh!" ancamnya berjalan kearah pintu dengan menghentak-hentakkan kakinya. "Mati di luaran sana jauh lebih berharga daripada bersama pria mesum sepertimu!"

Meski kaget karena Aland tidak terusik dengan ancamannya tadi, tapi egonya telah memberontak. Tangannya juga mulai ragu membuka pintu kamar.

Namun, baru saja membuka pintu kamar hotel, matanya terbelalak melihat keadaan di luar yang gelap gulita dan bersalju. Miley cepat-cepat memeluk dirinya menahan dingin.

Untuk mempertahankan egonya, Miley nekat ingin keluar tanpa membawa sepeserpun uang. Tapi baru saja membuka pintu lebar-lebar, niatnya pulang sekarang pun jadi bimbang. Tiba-tiba tubuhnya terpaku bahkan sekarang tidak bisa menggerakkan tangannya untuk menutup pintu.

"Di- dingin, apa kamu bisa menutup pintu ini?" panggilnya memaksakan kepalanya menoleh ke Aland yang berjarak ke arahnya.

"Kenapa malah mematung di situ? Katanya mau pulang," ledek Aland menangkup wajah Miley yang dingin dan pucat, ujung kakinya menutup pintu kamar hotel.

'Sial, masih sempat meledek, bukannya membantuku'. Terdengar bunyi giginya yang bergemelatukan, sesekali juga mengumpat.

Aland semakin berani mempermainkan Miley, melihat mantan anak tirinya itu mendadak jadi patung es.

"Dinginnn," desis Miley merasakan kedua tungkai kakinya kebas, dan akhirnya roboh di dada bidang Aland.

Takut dirinya mengalami hipotermia, Aland menggendongnya ke ranjang dan menutupinya dengan selimut tebal.

Namun, suhu tubuh Miley tidak kunjung membaik, wajahnya tampak semakin memutih dan bibirnya membiru dengan tubuhnya yang gemetaran.

"Miley ...," panggil Aland mengkhawatirkannya sambil mengguncang tubuhnya yang beku.

"A- ku ti- dak tahan di- ngin," sahut Miley terbata dengan bibir gemetaran.

Aland melepas kemejanya, dan membawa Miley dalam pelukannya. "Aku akan menghangatkan mu, Sayang," bisiknya hangat.

Miley memejam, rasa dingin menggerogoti organ dalam tubuhnya, mungkin hanya menunggu detik semua organ tubuhnya pun akan membeku.

"Miley," panggil Aland mencemaskannya.

Sebenarnya Aland memilih negara Jepang untuk merayakan kebahagiaannya telah bertemu Miley, gadis yang membuatnya jatuh hati untuk pertama kalinya di pandangan pertama dulu.

Miley membuka matanya. Melihat bibir mereka bersentuhan.

"Apa yang kamu lakukan?" desis Miley mengerahkan kekuatannya mendorong Aland, tapi pria itu mempererat pelukannya, hingga penyatuan bibir mereka semakin erat.

"Aku harus melakukannya, kalau kamu tidak mau mati konyol karena kesalahanmu ini!" tegas Aland menggeram penuh damba.

Kekonyolan Miley tadi mempermudahnya menaklukkan hati Miley. Tanpa perlu merayu untuk melancarkan rencananya.

Miley mengerjap kesulitan. Ia pernah mendengar seseorang mati karena hipotermia. Lalu, cara cepat untuk menghangat tubuh adalah bergerak. Namun, saat ini ia terlalu kaku untuk bergerak sendiri. Jadi, ucapan Aland itu ada benarnya.

"Ap- apa tidak salah melakukannya?"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Happy Ending

    Tuan Daniel yang kesal menunggu Aland di perusahaan induk, dan malah menyuruhnya harus ke sana, tidak bisa menguasai emosinya.Lantas pria kaya raya tersebut memangkas jarak dengan Aland. Namun, Tuan Daniel tidak kalah kaget melihat Abian juga ada di sana bersama Aland. "Untuk apa kamu kemari, Abian? Apa kamu pikir bisa seenaknya meninggalkan kewajibanmu di perusahaan-perusahaan yang kamu tangani?" berang Tuan Daniel menatap tajam putra tirinya itu. Tuan Daniel cuma menyuruh Aland ke perusahaan induk Halton, untuk melakukan tanggungjawabnya sebagai pewaris kekayaan keluarga Halton, tidak ikut Abian.Lebih kagetnya lagi, keduanya malah senyum-senyum melihatnya yang marah-marah itu."Dad, kami minta maaf karena tidak langsung ke perusahaan induk Halton, tapi kami ingin memberikan hadiah besar ini untuk Daddy," ucap Aland membuka pintu dan mempersilahkan Tuan Daniel masuk. Tuan Daniel yang tadinya emosi tiba-tiba berubah kebingungan. Padahal dia pun tidak sedang ulang tahun hari ini. T

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Panggilan Tuan Daniel

    Dua minggu lebih berlalu. Setelah mendapatkan semua bukti-bukti, akhirnya Miley berhasil mengambil kembali perusahaan Adira dan New Adira."Aku mengganti nama menjadi perusahaan triple A,"ucap Miley tegas. "Kenapa tidak tetap jadi perusahaan Adira saja, Miley?" tanya Aland bingung dengan nama asing tersebut."Itu gabungan nama ayah dan nama kecil mamaku, Aland. Adira Ashkelon dengan nama kecil Jenny itu Agatha. Aku gabung menjadi triple A. Sekalian mengenang mereka, Aland." Sesaat Miley tertunduk seperti memendam rindu kepada mereka yang telah meninggal dunia. "Aku akan merawat perusahaan triple A ini untuk kedua orangtuaku."Aland merangkul pundaknya."Oo, begitu. Kita sama-sama menjaganya untuk mereka," ucap Aland menyeka airmata Miley. "Sudah tidak usah sedih-sedih lagi, semua yang telah berlalu tidak dapat diulang. Mereka juga sudah kembali kepada Sang Penciptanya," lanjut Aland menenangkan hati Miley."Iya, Aland. Seenggaknya aku sudah membalaskan dendam mamaku kepada Jason

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Menemui Keluarga Ayah Miley

    "Untuk apa kau kemari? Jangan berpikir kau masih terdaftar sebagai anggota keluarga kita!" sarkas pria tua bertubuh buncit.Miley yang baru saja berdiri di pintu ruang ayahnya itu, disambut sarkas oleh Wisnu, adik Kakek dari ayahnya, yang biasa ia panggil Kakek muda dulunya. "Yah, itu jauh lebih baik! Sejak kematian ayahku, aku bukan lagi daftar keluarga besarmu!" sahut Miley santai mengedikkan kedua bahunya bersamaan. "Seharusnya aku menanyakan kabarmu Kakek muda, setelah sekian tahun kita tak pernah bertemu," lanjut Miley tidak terusik dengan kesarkasan Wisnu. Miley menarik napas panjang sembari memangkas jarak dengan pria yang berdiri di pintu, menghalanginya masuk. "Berhenti di situ! Atau kau akan mati!"Miley tertawa kecil mendengarnya. "Mati? Maksudmu, Jason yang akan membunuhku? Haaa, ku pastikan dia tidak berkutik lagi bertemu denganku," ucap Miley sombong.Jelas saja Jason tidak akan bertemu dengannya di sana. Karena pria itu telah di tangan Abian saat ini. Tapi Miley t

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Merebut Perusahaan Miliknya

    "Ke mana kamu membawaku, Aland?" tanya Miley tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah Aland yang menarik tangannya.Beberapa menit lalu Aland bilang mau ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi Aland malah menyuruhnya meninggalkan tas berisi berkas-berkas perusahaan Aland Corp."Masuklah!" titah Aland membukakan pintu mobil untuknya. "Kamu mau mengambil kembali perusahaanmu, kan?" tanya Aland menaikkan salah satu alisnya.Miley tersentak, memang iapun tidak ingin berlama-lama lagi mengambil alih perusahaan Adira dan New Adira. "Kamu tidak bercanda, kan?" tanya Miley urung masuk, berdiri menatap Aland seolah meminta penjelasannya."Itu!" Aland menunjuk tas yang terletak di dasar mobil. "Berkas-berkas perusahaan WinJason ada di dalamnya."Miley mengikuti jari telunjuk Aland. Memang ia menyimpan berkas-berkas perusahaan WinJason di dalam tas tersebut. Miley segera masuk, rasanya sudah tidak sabar segera mengusir adik perempuan ayahnya dari perusahaan WinJason.'Tunggu aku melempa

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kemarahan Tuan Benjamin

    Sekilas melihat rumah itu saja terasa menyeramkan. Memang rumahnya mewah, tapi tidak terawat. Pohon dan tanaman merambat hampir menutupi pintu rumah tersebut. Selain jauh dari pemukiman warga juga dan beberapa pohon besar hampir menutupi keberadaan rumah tersebut."Masuklah!" titah Jason cukup puas melihat ketiga orang bersamanya heran dengan penampakan rumahnya yang terkesan angker itu. Mereka tidak tahu saja kalau Jason dengan sengaja membuat rumah induknya seperti itu untuk mengelabui siapapun yang sedang mencarinya.Terbukti bertahun-tahun dia selamat dari kejaran polisi dan orang-orang pimpinan Turbo XX dengan bersembunyi di rumah induknya. "Kau jangan coba-coba mempermainkan kita!" berang Abian menarik Jason dengan kasar dari dalam mobil. "Ingat! Aku tidak segan-segan menembak kepalamu itu!" lanjutnya mengarahkan ujung sepatu kulitnya ke pinggang Jason yang tersungkur di tanah.Jason hanya meringis kecil, tidak berdaya melawan karena kedua tangannya terikat kuat ke belakang.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Rahasia Masa Lalu Jason

    Miley gegas menemui Theo, meminta pria itu mengantarnya ke perusahaan WinJason. Tapi Theo menolak karena tadi Aland berpesan dan tidak mengizinkannya mengantar Miley keluar."Aku mau bertemu dengan wanita itu, Theo?" geram Miley mencondongkan badannya ke depan seraya menumpulkan pandangannya ke wajah Theo. Tekad Miley sudah bulat akan bertemu dengan adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghandle sepenuhnya perusahaan WinJason. Dengan semua bukti yang telah ia dapatkan wanita itu tidak akan berani mengelak lagi."Miley, Tuan Muda Aland tidak mengizinkanmu ke sana! Itu yang diperintahkan Tuan Muda Aland tadi kepadaku!" "Jangan mengada-ada ya! Aland tidak ada mengatakan seperti itu tadi!" Miley yang tersulut kesal itu mengeluarkan berkas-berkas perusahaan WinJason dari dalam tasnya. "Ini! Aku sudah mendapatkan semua berkas yang ku perlukan untuk mengambil alih perusahaan WinJason! Sekarang tugasmu hanya mengantarku ke sana, Theo!"Tapi Theo tetap saja tidak mau mengantarnya ke sana.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status