Share

Bab 7: Destinasi selanjutnya.

Henry mengajak Arlo untuk membantunya di kasus ini. Pada awalnya Arlo menolak mentah-mentah setelah mengetahui kalau misi yang diberikan hanyalah tantangan dari seseorang yang baru ditemuinya dalam kurun satu hari atau bahkan belum genap sehari. Akan tetapi, Arlo lebih tidak tahan berdebat dan berurusan dengan Henry mode manja seperti bayi besar. Dan berakhirlah mereka berdua di sini, di Tothill Street, salah satu kantor polisi pusat di Westminster. Nama Arlo Martinez cukup terkenal karena telah beberapa kali menyelesaikan suatu kasus bersama Henry. Pekerjaan tetap Arlo adalah sebagai wartawan, karena itulah Henry sangat membutuhkan Arlo untuk bekerja bersamanya  sebagai partner detektif.  

"Ke mana kau saat hari pernikahan?" Henry menyela percakapan Arlo dan Osvard.

Arlo yang merasa ditanya lantas menjawab. "Aku terserang flu waktu itu. Tapi aku sudah mengirim hadiah pernikahannya, tenang saja."

"Ada kasus saat acara pernikahan—"

"Aku tahu, dan kau semakin terkenal setelah menyelesaikan kasus itu. Rekan-rekan wartawanku banyak sekali yang mengirimku pesan untuk disampaikan padamu." Arlo menimpali dengan nada malas.

Mata Henry berbinar-binar mendengar penuturan Arlo. Namun tiba-tiba saja suara nyaring menusuk telinganya. 

"Osvard! Aku merindukanmu!" 

Henry dan Arlo tercengang di tempat. Lalu masuklah dua orang gadis yang memiliki tinggi dan ukuran tubuh yang sama. 

"Wow, siapa lelaki tampan di depanku ini?" gumam gadis baru di sebelah Misa. 

Misa berekspresi seolah menahan muntah mendengar perkataan partnernya tersebut.

"Kau akan menyesal telah berkata seperti itu," gumam Misa. "Dia si dokter sekaligus detektif yang aku ceritakan padamu. Dan di sebelahnya..."

"Arlo. Arlo Martinez," jawab Arlo gesit.

"Baiklah. Mr. Martinez," balas Misa. 

Dapat Misa lihat wajah berseri-seri Henry yang menyebalkan, namun ia tidak ingin memperhatikannya terlalu lama. 

"Edith," gadis yang merupakan teman Misa itu mengulurkan tangan pada Henry. 

Dengan ragu-ragu Henry membalas uluran tangan tersebut, "Henry Littlejohn," ujarnya. 

"Oh, Littlejohn! Ya, aku sering mendengar namamu disebut-sebut. Kau sangat terkenal akhir-akhir ini."

Misa memperingati Edith dalam hati untuk tidak memuji Henry terutama soal ketenaran, meskipun ia tahu itu sia-sia. 

"Wah, benarkah itu? Terima kasih banyak. Aku sangat tersanjung," Henry membalas pada Edith namun tatapan matanya terarah pada Misa. Muka angkuhnya ia pasang agar semakin memanas-manasi Misa. 

Kemudian Edith melangkah menuju Osvard dan menyapanya untuk yang ke tiga kalinya. Arlo yang sudah bersedia mengulurkan tangannya malah begitu saja dilewatkan oleh Edith. Henry yang menyadari hal tersebut diam-diam tertawa dan mengasihani Arlo. 

"Selamat sore, Misa," sapa Henry formal.

Misa memutar bola matanya malas. "Ya."

Seperti biasa: singkat, padat, dan jelas.

"Gadis itu terlihat menyebalkan," bisik Arlo pada Henry. Gadis yang dimaksudnya adalah Edith.

"Gadis itu juga sudah dipastikan sangat menyebalkan." Kali ini ucapan Henry merujuk pada Misa. 

"Namun menarik," lanjut Henry beberapa detik kemudian.

Arlo terheran-terheran sambil memperhatikan sikap Henry yang lebih aneh lagi dari hari-hari biasanya. 

Di depan meja Osvard terdapat dua kursi kosong yang ditempati oleh Misa dan Edit sementara di belakangnya lagi ada sebuah sofa yang biasa diduduki oleh para wali pelaku saat investigasi, dan kini ditempati oleh Henry dan Arlo. 

Misa berdeham. "Bisakah kita mulai membicarakan kasusnya saja? Waktuku terlalu berharga untuk dibuang-buang."

"Tunggu Dale sebentar, dia agak telat hari ini," balas Osvard.

Mendengarnya Henry jadi teringat akan obrolannya dengan misa kemarin hari: kalau dia akan mengadukan Dale pada Osvard minggu depan. Sepertinya hal tersebut akan terjadi hari ini, tiba-tiba saja ia merinding. 

"Mulai saja, Osvard, Misa kelihatannya sangat marah." Edith mengusulkan.

Osvard melirik ke arah Misa. "Dia memang menyimpan dendam besar pada Dale." 

"Ya. Dia menyia-nyiakan banyak waktuku dan bekerja lamban seperti seekor kura-kura tua," Misa menambahkan, mimik mukanya yang sinis melengkapi sindirannya. 

Pintu ruangan terbuka, Dale melangkah masuk lalu memberikan map yang ditugaskan Osvard padanya. 

"Nah, ini dia kura-kura itu! Salam kenal Dale, aku Arlo Martinez," sahut Arlo tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya. 

Raut bingung tergambar jelas di wajah Dale, namun polisi itu tetap membalas jabatan tangan Arlo. 

"Hey, Tuan Detektif Populer. Di mana map milikku yang kaupinjam semalam?" tanya Misa dingin.

Langsung saja Henry berdiri dan memberikan map tersebut pada Osvard. Ia melihat lamat-lamat isi map milik Dale yang dikeluarkan oleh Osvard di atas mejanya. 

"Apa kau menemukan sesuatu yang aneh, Littlejohn?" Osvard memastikan.

Henry mengambil salah satu cetak foto dari belasan lainnya yang tertata rapi. Dari kedua map tersebut sembilan puluh persen isinya sama, kecuali cetak foto yang sedang ia genggam dan mungkin laporan-laporan data yang belum ia baca dari map Dale. 

"Mengapa mereka menggunakan mobil yang berbeda di foto ini?" tanyanya, "dari mana foto ini didapatkan?"

Edith mengangkat sebelah tangannya tinggi-tinggi. "Aku yang menjepretnya! Sebenarnya tidak juga sih karena aku hanya meretas CCTV yang ada di seluruh Westminster, jadi mudah saja aku mengikuti jejak mereka tanpa ketahuan. Tetapi kekurangannya tidak bisa mengikuti hingga sedetail manual seperti yang Misa lakukan, itu sangat berisiko," jelas Edith.

Henry menyerahkan foto tersebut pada Osvard namun tak sampai semenit Misa mengambilnya paksa. Arlo yang duduk di belakang Misa mengintip dengan mudahnya. 

"Aku hampir lupa dengan foto ini," gumam Misa.

"Tempat tersebut dekat dengan sungai Thames... sepertinya di ujung kota bukan?" tebak Osvard. 

Henry ikut menebak. "Kemungkinan besar di sekitar Pimlico atau...."

"Millbank!" 

Mereka semua berseru bersamaan. Destinasi selanjutnya telah ditentukan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status