Share

Bab 8

Lampu rumah Sita yang terang benderang, mendadak hampir setengahnya dipadamkan. Padahal, pria itu masih bertamu di rumah Sita. Wah, benar-benar menyeramkan, apa sebenarnya yang terjadi di sana? 

"Kamu lagi ngapain? Kok sampe ngintip segala kayak gitu?" tanya Mas Tedy, kepalanya ikutan nongol di bibir pintu.

"Sudahlah, Mas. Nggak usah ikut-ikutan deh. Aku aja yang ngerti. Intinya sekarang kamu jelasin padaku, ponsel siapa itu dan mengapa bisa sampai di kamar belakang? Titik!"

Aku mengotot sampai hampir tersengal. Setelah meneguk air putih, aku bernafas lega kembali.

Pandanganku fokus terarah pada wajah Mas Tedy. Ia merunduk tatkala aku mulai melotot padanya.

"Maaass! Woii! Jangan diem aja dong!" teriakku. 

Mas Tedy menghela napasnya. Seakan mau bicara serius padaku. 

"Begini, ini bukan seperti yang kamu bayangk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status