Share

hampir ketahuan!

"aw!" Jevran meringis saat Ajun menekan lukanya dengan cukup keras. "Pelan-pelan."

"Masa gitu aja lemah? Makanya Kak Joko itu belajar bela diri. Jakarta itu beda sama di kampung. Di sini itu keras, karena itu Papa sama bang Rival ngajarin aku sama Kak Naura bela diri dari kecil. Tapi bukan cuma soal berantem doang."

Jevran mengangguk paham. Ternyata walaupun dia masih remaja tapi pemikirannya bisa dewasa juga. Jevran terlalu sering dimanja dan selalu mengandalkan anak buahnya, sedangkan dia sekarang tidak bisa terus bergantung pada mereka.

"Lepas kaca matanya ya."

"Eh, jangan!" Ucapan Jevran seketika terhenti saat tiba-tiba Ajun menarik kaca mata yang dikenakannya. Pria itu menahan nafasnya sesaat dan langsung menunduk. "B-biar aku obatin sendiri aja."

"Nah, dari tadi kek."

Ajun menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Memperhatikan lelaki yang lebih tua di hadapannya. "Kalau dilihat-lihat kak Joko kayak beda kalau gak pake kaca mata. Mirip...."

"Mirip siapa?" tanya Jevran cepat.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status