Share

Bab 14

Penulis: Rabbit Cuttie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-17 10:43:58

“Kenapa Bapak tidak membicarakan ini dengan saya?”

Pertanyaan itu kembali terlontar dari mulut Serina. Serina masih belum terima, jika Damar mengambil keputusan sepihak tanpa memberitahunya lebih dulu. Apalagi, saat ini kondisi Serina sedang sulit. Serina tak mungkin tinggal berjauhan dari orang tuanya disaat Farah masih membutuhkan bantuannya untuk mengurus Surya.

“Kamu tidak perlu mempertanyakan keputusanku, Serina. Saya sudah menuruti semua keinginan keluargamu. Saya berikan mahar yang sangat besar untukmu dan haruskah kamu masih mempertanyakan hal tidak penting ini?” jawab Damar.

Serina tertegun dengan jawaban Damar. Sebenarnya, Serina juga enggan untuk menerima mahar sebanyak itu. Namun, nominal mahar yang diberikan oleh Damar nyatanya sudah tercantum di surat perjanjian yang di buat oleh Damar dan Farah.

Dan setelah mendengarkan penjelasan dari Farah, akhirnya Serina setuju. Karena mahar yang ia terima nanti, akan digunakan untuk membayar hutang-hutang Beni yang sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 86

    Satu minggu hampir usai. Serina dan Damar akan menikmati liburan terakhirnya karena besok mereka harus kembali ke Jakarta. Sikap Damar pun semakin perhatian dan baik kepada Serina. Damar seolah menepati janjinya untuk membuat Serina merasakan menjadi seorang isteri yang sesungguhnya. Dan tentunya, hal itu disambut baik oleh Serina. Mengingat, ia juga sangat menikmati perlakuan manis Damar. Dan tentunya, tujuan awal mereka tetap berjalan. Mereka berhubungan intens untuk segera mendapatkan momongan. Pagi sekali, Damar telah bangun namun Serina masih terlelap di atas kasur dengan bergelung selimut. Serina sepertinya lelah karena melayani Damar semalam. Dan tentu saja, Damar memaklumi hal itu. Damar yang baru saja selesai mandi, di kejutkan dengan suara bel kamarnya. Damar bur-buru membuka pintu. Mungkin saja, itu pegawai resort yang ingin mengantarkan sarapan untuk Damar dan Serina. “Halo, Pak Damar.” sapa seorang pria berkacamata yang tak lain adalah manajer dari resort ini. Da

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 85

    Serina tertegun mendengar ucapan dari Damar, namun ada kebahagiaan tersendiri yang ia rasakan. Sungguh, tak pernah terbayangkan sebelumnya jika Damar akan menyetujui permintaannya. Padahal, Serina kemarin hanya asal bicara saja dan tak berharap apapun dari permintaannya itu. “Kenapa? Kelihatannya kamu tidak suka dengan perhatianku?” “Suka kok,” jawab Serina dengan cepat. Tentunya, Serina tak akan melewatkan momen ini. Ia harus memanfaatkannya untuk menarik hati Damar. “Kalau begitu, ayo sarapan. Setelah ini, aku akan mengajakmu jalan-jalan.” Wajah Serina berubah sumringah. Sungguh, Serina tak pernah seperti ini sebelumnya. Senyumnya terus mengembang sampai giginya terasa kering. “Jalan-jalan kemana?” “Kulineran.” “Ah, kalau begitu aku tidak akan makan banyak. Biar nanti perutku muat.” Damar menyunggingkan senyunya lalu mengelus kepala Serina. Damar sudah memikirkan ini semalaman dan dengan berat hati akhirnya Damar mengambil keputusan ini. Anggaplah, ini sebagai tebusan ra

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 84

    Damar terus terngiang-ngiang ucapan Serina. Kini, wanita bermata cantik itu telah terlelap dan Damar hanya bisa menatap Serina dari sofa. Damar menyesap cerutunya dan menerbangkan asap rokoknya ke udara. Sungguh, Damar tak pernah terpikirkan jika Serina akan meminta itu padanya. Damar tahu, jika sikap Damar selama ini terkesan cuek dan tak perhatian kepada Serina. Bahkan, Damar cenderung terus memarahi Serina sebab Damar mencoba menjaga dirinya agar tak melibatkan hatinya dalam hubungan yang sementara ini. Bagi Damar, hatinya hanya milik Hanna dan tak boleh ada wanita lain yang boleh memilikinya. Mungkin, damar terdengar gila karena Hanna sudah tiada. “Kenapa kamu meminta sesuatu yang sangat sulit untuk aku lakukan, Serina?” gumam Damar. Damar mematikan cerutunya dan membuangnya ke asbak. Dan setelahnya, Damar merebahkan dirinya di sofa dan memilih memejamkan matanya. Dan malam berlalu sangat cepat. Sang rembulan berganti dengan sang surya yang bersinar dengan terang. Tubuh

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 83

    Air mata Serina mengalir dengan deras ketika Damar memperlakukannya dengan cukup kasar kali ini. Jika biasanya, Damar memperlakukan begitu halus, kini sedikit berbeda. Dan itu cukup membuat Serina kesakitan tentunya. Bahkan, ketika Serina meminta berhenti Damar tak mempedulikannya. Damar seperti kerasukan setan, bahkan tatapan matanya begitu tajam dan bengis. Serina seperti melihat Damar dalam wujud yang berbeda dan itu membuat Serina takut tentunya. Isakan suara yang keluar dari mulut Serina, akhirnya terdengar oleh Damar yang semula tengah tidur. Belitan Damar yang kuat perlahan mengendur disusul dengan kelopak mata Damar yang terbuka. Posisi Serina yang memunggungi Damar membuat Serina bisa menumpahkan air matanya. Hingga tanpa Serina sadari, jika suara isakan kecilnya itu membuat Damar terbangun. Damar terdiam sejenak dan menatap punggung Serina. Damar sadar jika perlakuannya sedikit kasar kepada Serina. Damar tentunya tak sadar sebab Damar tersulut emosi setelah mendengar u

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 82

    Serina sampai tersedak ludahnya sendiri ketika mendengar ucapan dari Damar. Sungguh, Damar ini adalah orang yang penuh dengan kejutan. Padahal, kemarin Damar mengacuhkan dan mengabaikannya dan sekarang pria ini berubah bringas sekali. Oh , rasanya Serina malu sekali sekarang. Menyesal sekali rasanya, Serina membuat permainan ini. Padahal, niat Serina ingin meminta apapun kepada Damar karena ia sudah percaya diri akan menang. Eh, ternyata malah keadaan berbalik dan membuat Damar berkuasa. “Cih.... Wajahmu merah sekali seperti tomat,” sindir Damar yang kemudian ikut menikmati camilan itu. Serina buru-buru membuang muka dan melihat wajahnya dari layar ponselnya. Sungguh, Serina malu sekali sekarang. Ia pasti terlihat semakin bodoh di depan Damar. Setelah menghabiskan waktu cukup lama di pantai, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke resort. Namun, sebelum itu Damar mampir ke sebuah toko ponsel yang ia lalui. “Tunggu disini,” pinta Damar. “Kamu mau apa , Mas?” Damar mengab

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 81

    Serina cukup terkejut dengan permintaan dari Damar. Bahkan, Serina hanya bisa diam dan tak bereaksi apapun. “Kenapa diam saja? Ayo lakukan! Apa kamu mau mencoba mengingkari janjimu sendiri?” sindir Damar. Serina langsung mengambil langkah mundur untuk sedikit menjaga jarak dengan Damar. Ia tak mau jika Damar melihat wajahnya yang sangat merah ini. Sungguh, mana mungkin Serina melakukannya disaat mereka berada di keramaian seperti ini. Damar menegakkan tubuhnya kembali dan menatap Serina. “Ah, dasar pembohong. Kamu yang buat permainan ini dan membuat aturannya, tapi kamu malah ingin menghindar dari hukuman. Dasar pecundang...” “Ehmm, bukan begitu,” sahut Serina dengan cepat. “Permintaan kamu sangat tidak masuk akal,” sambung Serina kemudian. “Dimana letak tidak masuk akalnya?” tanya Damar balik. Jantung Serina berpacu sangat cepat sekali. Damar benar-benar memanfaatkan situasi ini untuk mengerjainya. “Ini tempat umum. Bagaimana aku bisa melakukannya? Itu sangat tidak etis

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status