Share

Menumpas Kejahatan

"Tapi kelamaan gak, sih? Kita harus kesana dulu."

"Gak masalah. Di rumah ini ada mobil lagi, gak?" tanya Nara sambil mengusap kening.

"Ada kayaknya. Ayo."

Sejenak aku baru sadar. Kami berubah menjadi sesuatu yang hebat. Ini sepertinya akan menjadi film action.

Kami masuk ke dalam mobil, setelah aku mengunci rumah. Juga menguncinya dengan kalungku. Nara yang mengendarai mobil. Kami bersemangat sekali untuk memburu Putri.

Aku menghubungi Mama. Terdengar nada dering. Beberapa detik, telepon diangkat.

"Halo, kenapa nelepon malam-malam, Nay?"

"Si Putri ada di rumah, kan, Ma? Nay lagi perjalanan ke sana."

"Eh? Kalian udah mulai Sekarang?" tanya Mama penasaran. Sepertinya, Mama langsung beranjak.

"Iya. Mungkin satu jam kami sampai, Ma. Mama harus nahan Putri di sana."

"Siap. Kalian hati-hati."

Nara mengatupkan rahang. "Pegangan, Nay."

Sepupuku itu menginjak gas dalam-dalam. Kami seperti terbang. Aku menelan ludah, sebenarnya tidak seberani ini.

Selama perjalanan, kami hanya diam. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status