Share

Jangan Lama-lama

TBE 22

Acara makan siang berlangsung dalam diam. Pikiran yang penuh membuatku kehilangan selera dan hanya mengaduk-aduk nasi dan lauk pauk. Sekali-sekali napas panjang kuhela dan diembuskan perlahan, berharap hal itu bisa mengangkat beban berat di pundak sekaligus menenangkan hati.

Enggan untuk menghabiskan isi piring akhirnya aku menyudahi santap siang. Mengatur sendok garpu dengan rapi dan mengambil gelas berisi air teh hangat serta meneguknya beberapa kali. Aku memegangi benda kaca bening itu sejenak, lalu meletakkannya ke tempat semula.

"Mau ke mana, Di?" tanya Bu Surti yang duduk di kursi seberang.

"Ke kamar, Bu. Mau istirahat sebentar," jawabku.

"Ibu mau bicara sebentar, kita ke ruang kerja, yuk," ajaknya sambil berdiri dan menjauh.

"Vi, aku tinggal dulu, ya. Kamu nanti istirahat aja di kamar," tukasku pada gadis berparas separuh luar negeri yang masih menyantap hidangan dengan santai.

"Aku mau ke t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status