Share

Satu Peristiwa Besar

TBE 51

"Kata Bibi, di rumah itu memang ada orangnya. Tapi jarang keluar," ujar Risty, sesaat setelah aku menceritakan tentang kejadian beberapa puluh menit lalu.

"Ada berapa orang?" tanyaku.

"Nggak tahu. Coba Mas tanya ke Bibi."

"Besok deh. Aku mau tidur awal."

"Hmm."

"Sini."

"Ehm?"

"Sini, peluk sampai aku tidur."

"Males. Ujung-ujungnya minta jatah."

"Nggak, aku capek hari ini. Beneran cuma pengen dipeluk."

Risty memandangiku sesaat, kemudian menggeser tubuhnya mendekat dan merangkul pundakku yang spontan menempelkan badan ke dadanya serta memeluknya erat.

Aku memejamkan mata sambil menghidu aroma tubuhnya yang selalu membuatku tenang. Aku mengatur napas sambil membaca doa sebelum tidur. Tidak lupa menyerap energi yang Risty alirkan lewat usapan di punggungku karena itulah salah satu caranya melindungi.

Perlahan sukma melayang tak tentu arah sebelum akhirnya aku tidak dapat mengingat apa pun. Aku terbangun saat merasa dingin di area kaki. Saat memaksakan membuka mata, aku terk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status