Share

Chapter 19. Marah #2

Mia mendongak, tatapannya tidak semarah tadi. “Aku sudah memberikan kepercayaan penuh terhadapmu, tapi kau tidak bisa memegang janji akan hal itu. Kau pergi setelah puas memakaiku, kau berjanji akan datang sebelum larut malam, aku menunggumu kembali sampai aku berpikir terlalu bodoh untuk percaya terhadap orang asing dengan begitu mudahnya. Aku yang terlalu bodoh, mulai sekarang kepercayaanku darimu aku tarik kembali, biarkan aku pergi dan aku akan menganggap kegiatan kita terakhir kali hanyalah mimpi indah yang tak akan pernah terulang kembali.”

“Tidak.” sahut Zev lugas, tatapannya serius, tidak ada tatapan jahil di sana atau tatapan ingin menggoda Mia seperti beberapa hari kemarin.

“Siapa yang mengijinkamu berkata demikian? Siapa yang akan melepaskanmu? Aku? Jelas aku tidak akan melepaskanmu, Mia. Kau camkan kalimatku, AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU.”

“Lalu kau ingin aku menjadi pajangan di rumah besarmu ini? Kau tinggalk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status