Share

14. Kau Harus Tetap Terhina Tuan Muda Saga

Sagara yang tidak nyaman dengan perilaku Viona langsung menjauhkan tangan gadis itu dari dadanya dan menyentak kasar tubuh Viona dengan tangannya.

"Ma-maaf," ucap Sagara kepada Viona yang kini telah nyungsep ke ujung kursi pelaminan itu.

Beberapa pasang mata memperhatikan kejadian itu, namun Sagara memilih untuk cuek saja.

"Suamiku, kok kamu seksi banget sih kalau sedang kasar kayak gitu." ucap Viona dengan kedua matanya yang berbinar.

Viona segera mendekat lagi ke arah Sagara dan langsung nemplok ke tubuh laki-laki itu, mirip seperti uler keket yang nemplok ke sebuah dahan kecil di pepohonan.

"Huft," Sagara hanya bisa menghela napas lelahnya saat ditemploki lagi seperti ini oleh gadis jelek itu.

'Ken kemana sih? Kenapa lama banget ngurus masalah itu.' batin Sagara.

Sarmila yang ada di dekat mereka berdua juga hanya menghela napas panjangnya saat melihat tingkah Viona yang tidak merasa sakit hati sedikit pun dengan sikap kasar Sagara.

'Mungkin efek kebanyakan minta dibacain novel dipaksa dan terpaksa kali ya? Jadi Nona Viona tidak merasa sakit hati dengan sikap kasarnya Tuan Muda Saga. Terimakasih ya Author-Author penulis dipaksa dan terpaksa sudah nulis cerita seperti itu.' batin Sarmila berterimakasih.

Viona memang terkadang ingin mendengar cerita-cerita yang Sarmila baca dari aplikasi novel online, namun karena kurang bijaknya Sarmila dalam memilah dan memilih cerita yang layak untuk dikonsumsi oleh Viona yang bisa dikatakan masih di bawah umur, akhirnya membuat gadis itu mengkonsumsi bahan bacaan yang tidak sesuai dengan usianya.

Viona yang sering mendengar cerita-cerita romantis seperti itu tumbuh menjadi gadis yang memuja laki-laki cool, hot, dan arogan seperti karakter di cerita novel online dipaksa dan terpaksa.

Awal mula Viona jatuh cinta kepada Sagara juga dipicu oleh sikap pemuda tampan itu yang kasar sekali terhadap Viona dan menghina gadis itu secara blak-blakan dengan bisikan sinis saat mereka berdua tidak sengaja berdiri bersisian di sebuah acara pesta, namun Viona malah menganggap Sagara sangat cool saat itu.

***

Di tempat lain, Sekretaris Ken sedang berunding dengan orang yang bertanggungjawab dalam menangani acara pernikahan ini.

"Pak, tolong anda putarkan video ini di sebuah layar besar di dalam gedung!" perintah Sekretaris Ken.

"Ini video apa, Tuan?"

"Ini video tentang kabar terbaru dari mempelai wanita yang tiba-tiba menghilang."

"Bukankah pengantin wanitanya ada di kursi pelaminan ya?"

"Bukan, itu bukan pengantin yang asli. itu hanya pengantin pengganti."

"Oh,"

"Tolong segera diputar ya! Dan tolong berikan aku satu buah mic untuk menyampaikan sebuah pesan kepada para tamu yang hadir."

"Baik, Tuan. Untuk mic, Tuan Ken bisa langsung minta ke pembawa acara agar meminjamkannya sebentar, atau minta kepada petugas audio di gedung ini."

"Baiklah, tapi tolong jangan beritahu orang lain ya tentang video ini! Bekerjalah sendiri!"

"Baik, Tuan. Saya permisi dulu!" pamitnya.

Orang itu segera meninggalkan Sekretaris Ken dan mulai berjalan ke sebuah ruangan khusus sambil membawa sebuah flashdisk di tangannya.

Sedangkan Sekretaris Ken mulai berjalan menuju ruang utama dengan langkah tegaknya.

Sekretaris Ken sejak tadi sedang menggali informasi lebih dalam tentang Viola yang sedang diculik kepada kedua orang tuanya gadis itu. Dia ingin mendapatkan bukti agar bisa disebarluaskan di acara pernikahan ini agar nama baik Tuan Mudanya terselamatkan kembali dan tidak disangka ditinggal kabur oleh calon istrinya.

***

Sekretaris Ken saat ini sedang mengecek mic yang akan dia gunakan untuk memberitahukan pengumuman penting kepada seluruh tamu yang hadir di pesta pernikahan ini.

Dari jauh Awan melihat kejadian itu dan merasa aneh dengan tingkah Sekretaris Ken.

"Sayang, sebentar dulu ya!" ijinnya pada Yunita yang sedari tadi asyik mengobrol dengannya.

Awan mulai mendekat ke arah Sekretaris Diana.

"Ada apa, Tuan?" tanya Diana yang langsung tahu bahwa Awan akan menyampaikan sesuatu.

Awan mulai semakin mendekatkan dirinya ke arah Diana dan mulai membisikkan sesuatu ke telinga Sekretaris-nya itu.

Yunita hanya mengernyitkan keningnya saat melihat Awan berbisik-bisik kepada Diana. Dia sudah sering melihat hal ini, jadi dia tidak kaget ataupun merasa cemburu. Dalam benak Yunita, dia berpikiran bahwa Awan pasti sedang memberikan tugas khusus yang sifatnya rahasia kepada Sekretaris-nya itu.

"Di, sepertinya ada hal yang tidak beres. Cepat kamu selidiki dan rusak semua rencana yang Sagara buat. Aku tidak tahu mereka punya rencana apa, apapun itu, cepat rusak saja!" bisik Awan.

Kening Sekretaris Diana mengerut dengan pandangan matanya yang bertanya-tanya kepada Awan.

Awan hanya memberikan kode kepada Diana agar melihat ke arah Sekretaris Ken yang saat ini sedang berada di dekat para petugas audio.

Yunita yang melihat gelagat mereka pun mulai melihat ke arah yang sama dan dia hanya memutar bola matanya malas saat melihat Sekretaris Ken.

"Baik, Tuan." ucap Sekretaris Diana yang langsung paham maksud dari perkataan Awan.

Di sisi lain, Sekretaris Ken mulai naik ke atas panggung dan mulai menyuarakan suara beratnya yang khas, dia mulai berbasa-basi terlebih dahulu sebelum memberitahukan berita utama.

Sagara dan Viona yang sejak tadi sedang sibuk saling mendekat dan menjauhkan diri mereka masing-masing mulai terhenti dari aktivitas kekanak-kanakan itu. Padangan mereka kini tertuju kepada Sekretaris Ken.

Sedangkan Sekretaris Diana, saat ini mulai bergerak cepat mencari informasi dari orang-orang yang berkemungkinan ada hubungannya dengan Sagara dan Ken yaitu kedua orang tuanya Viola dan Viona.

"Permisi, Tuan." sapa Sekretaris Diana kepada mereka berdua.

"Eh, Sekretaris Diana." ucap mereka berdua serempak.

"Kenapa Tuan dan Nyonya ekspresi-nya seperti orang yang ketakutan?" tanya Diana yang mulai mengorek informasi.

"Anak pertama saya saat ini sedang diculik."

"Apa!" Diana pura-pura kaget. "Lalu sekarang keadaannya bagaimana? Viola baik-baik saja kan?"

"Viola keadaannya memprihatinkan,".

"Tuan tahu dari mana kalau keadaan Viola memprihatinkan?"

"Dari video yang dikirimkan oleh para penculik itu."

"Video?"

"Iya, video. Ini videonya." tunjuk Tuan Sofyan mulai memutar video rekaman di hapenya.

"Apakah Sekretaris Ken juga sudah melihat video ini?" tanya Sekretaris Diana natural sehingga membuat Pak Sofyan dan Bu Nadira tidak curiga bawa mereka sedang di korek-korek informasi oleh wanita cantik itu.

"Iya, tadi Sekretaris Ken sudah melihat video ini dan dia juga meminta dikirimi video rekaman ini."

'Misi sukses,' sorak Sekretaris Diana dalam hati karena dia telah berhasil mendapatkan informasi yang penting dan kini dia sudah tahu apa rencana yang akan dilakukan oleh Sagara dan Sekretaris Ken dengan video itu.

"Kalau begitu, saya permisi dulu ya, Tuan, Nyonya, saya ingin memberitahukan berita ini kepada Tuan Awan." pamit Diana.

"Iya, silakan." ucap Pak Sofyan dan Bu Nadira serempak.

Dengan langkah tergesa Sekretaris Diana mulai menuju ke ruangan khusus yang tadi dimasuki oleh orang suruhan Sekretaris Ken.

'Aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Kau harus tetap terhina, Tuan Muda Saga.'

***


Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status