Share

Pelarian

Pintu kamarnya kembali tertutup. Beberapa saat terlewat hingga Zhura membuka mata. Dari balik selimut tipisnya, ia memeriksa apakah orang-orang itu sungguh keluar. Beberapa jam berlalu sejak dirinya dibawa oleh petugas keamanan kota Zhepyr, kini ia ada di penginapan bernuansa kayu-kayuan, tempat peristirahatan yang juga mengurungnya dari luar.

Ditatapnya sebelah kakinya yang berdenyut, perban yang melilit sudah terlepas karena kakinya bengkak. Tidak terlalu sakit, tapi cukup membuatnya kesulitan berjalan. Setelah seharian berjalan ditambah berlari, keadaan kaki kanannya yang memburuk memang wajar. Bahkan jika ia terbangun esok hari dengan mati rasa di kaki, itu hal yang masuk akal.

Suara ribut mengalihkan pemikirannya dari palung khayalan. Di luar pintu, sesuatu yang kacau terjadi. Ia memberanikan diri mendekat, mengintip bawah pintu yang kini menampilkan sosok-sosok yang sedang berkelahi. Matanya menyipit, tapi penglihatannya kabur karena sudut pandang terbatas. Belum sempat ia mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status