Share

31. Kembali Bertemu Dengan Ayahku

Begitu keluar, kakiku gemetar melihat keberadaanku yang sangat tinggi di atas awan. Dan hampir saja aku tersungkur karena tidak bisa berjalan dengan baik di atas lantai jembatan gantung bertehel perak.

“Tempat ini kekurangan gravitasi,” pemuda itu mengingatkan. “Jadi berhati-hatilah.”

Aku mengangguk, lalu memandang ke sekitar. Ada banyak jembatan yang sama sebagai penghubung bangunan-bangunan megah, seperti beberapa istana emas yang melayang dan berbagai gedung megah dengan arsitektur kuno yang berdereretan dengan istana emas itu, amfiteater di beberapa sisi, arena bundar di pusat jembatan, dan bangunan-bangunan lainnya. Semuanya mengambang bagai layang-layang raksasa di udara. Dan itu bukan istana atas awan, karena bangunan-bangunan itu terhubung ke daratan hingga beberapa kilometer oleh jembatan panjang yang tengah kulangkahi.

Ada selusin rajawali raksasa berterbangan di atas kepalaku. Beberapa anak penunggang kuda bersayap melintas di atas jembatan. Aku juga berpapasan dengan gad
Johan Gara

Selamat datang di Alam Tumaya teman-teman Pembaca, semoga betah, dan terimakasih sudah mengikuti. Mohon dukungannya 🙏

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status