Share

63. Terputusnya Belenggu

Sebelum membuka kelopak mataku, aku merasakan pergelangan tangan dan kakiku terbelenggu. "Apakah aku kembali tertangkap oleh Raja Lacodra?" batinku.

Tetapi tidak mungkin, karena saat membuka mata, aku terbaring di atas ranjang dengan kasur yang sangat empuk. Aku mencoba memicingkan mataku, mencoba membiasakan mataku dengan pendar cahaya sore yang menembus gorden jendelaku. Aku mengenali pemandangan di luar jendela itu, itu adalah awan di atas pulau Tumaya. "Apakah ini adalah kamarku?" gumamku sambil mengamati sekitarku.

"Benar," jawabku sebelum mengembuskan napas lega karena telah selamat dari cengkraman maut raja Lacodra. "Tapi kenapa aku bisa berada di tempat ini? Siapa yang menyelamatkanku?"

Pertanyaan-pertanyaan itu terasa menyeruak di dalam otakku, berbagai jawaban tak mampu aku dapatkan. Dan pertanyaan yang paling besar untukku saat ini, "Kenapa aku dirantai seperti ini?"

"Rupanya kau sudah bangun anak manja?" ujar Alora yang tiba-tiba saja muncul dari pintu dan memasuki kamarku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status