Share

Nasihat Ibu Yang Terbaik

Hari yang sungguh melelahkan bagi Emma. Padahal hari ini ia berhasil mempresentasikan program yang dibuatnya. Entah mengapa hati dan tubuhnya seperti bekerja sama menggerogotinya dengan rasa lelah kali ini. Dengan lunglai ia keluar dari gedung Alves Corp. Matahari hampir terbenam di ufuk barat. Jalanan semakin ramai karena waktunya para pekerja pulang ke rumah.

“Emma Liandra…” Suara seorang lelaki membuat langkah Emma terhenti. Untuk menoleh ke arah sumber suara pun ia tidak sanggup. Alhasil, terdengar langkah kaki seseorang menghampirinya. Tidak lama kemudian lengannya di pegang oleh lelaki yang belum diketahuinya itu. “Mengapa kamu seperti manusia tanpa jiwa, Emma? Mati enggan hidup pun tak mau.”

“Jenaver?” Emma perlahan melepaskan genggaman tangan lelaki itu dilengannya. Bukan tidak nyaman namun ia menyadari siapa Jenaver sebenarnya. “Ngapain kamu di sini?” tanya Emma mengingat status Jenaver adalah putra Prima.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status