Share

Never Give Up

Air dingin itu membasuh wajah Milly dan menghilangkan rasa kantuk yang menyerangnya. Di toilet umum supermarket itu Milly membersihkan diri dan berpakaian yang lebih sopan. Ketika lari dengan terburu-buru dari rumah Ningsih, Milly hanya mengenakan celana pendek dan kaos saja.

Milly menyeret kembali kopernya dan keluar dari kamar kecil. Setelah mengucapkan terima kasih pada karyawan yang baik hati sudah meminjamkan toilet padanya, Milly meninggalkan tempat itu.

Tidak memiliki tujuan dan arah jelas, Milly terus berjalan. Jajaran pertokoan di jalan setia budi itu memang sangat ramai dan rapi. Matanya menatap satu persatu bangunan pertokoan dan restoran hingga ia membaca sebuah kertas yang tertempel di kaca.

Dibutuhkan beberapa karyawan baru seperti chef, waiter dan waitress yang usianya tidak lebih dari tiga puluh tahun dan minimal lulusan sekolah menengah. Milly menelan ludah lemas. Sesungguhnya ia berharap tidak ada persyaratan pendidikan yang selalu menghamba

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status