Share

Chapter 25

"Lihatlah, sampai detik ini aku masih lemah. Tanpa bantuan Rey aku bukanlah apa-apa. Bagaimana aku bisa membalaskan dendam kematian kakakku?"  [Ray R. R.]

_______

Menyaksikan hal itu, dengan cepat Wiyata meletakkan kucing hitamnya di atas meja Bartender dan meraih tisu untuk membersihkan punggung tangan Ray yang mengeluarkan darah semakin banyak.

Ray hanya bisa meringis, membiarkan Wiyata membersihkan lukanya. Wiyata menarik dasi hitamnya dan membelitkannya di punggung tangan Ray. Sedangkan Ray berusaha mati-matian merasa perihnya luka akibat gigitan kucing dan hanya bisa pasrah dengan wajahnya yang memucat.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Wiyata memastikan keadaan Ray.

Ray menganggukkan kepalanya lemah sembari memperhatikan tangannya yang dibalut dengan dasi hitam milik Wiyata.

"Bagaimana dengan dasimu?" Tanya Ray.

Wiyata terkekeh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status