Share

Empat Puluh Sembilan

Tanpa menunggu aba-aba berikutnya, aku berlari tidak terlalu kencang untuk menghemat tenaga ketika nanti tujuh menit berlalu, dan Luigi coba mengejarku.

Sudah berhasil memasuki hutan pinus dengan aman, aku merasa seperti sedang berolahraga lari di sore hari.

Itu hanya perasaan sejenak yang kurasakan, karena saat melihat arloji di tanganku, lima menit ternyata sudah berlalu. Hutan ini terlalu luas dan sejauh mata memandang hanya ada kumpulan pohon pinus yang berjajar rapi menjulang tinggi.

Aromanya menenangkan dan sejuk, tapi suasananya sedikit mencekam, karena senja sudah hampir menghilang. Gelap akan segera tiba, dan aku harus mencari jalan memutar, bukan rute yang sama, untuk kembali ke batang pohon di halaman rumah Luigi.

Menoleh sekali ke belakang, aku belum melihat tanda-tanda Luigi menyusul. Jadi aku akan aman berlari sebisa mungkin tanpa menimbulkan suara yang begitu gaduh, atau meninggalkan jejak mencolok.

Beberapa tupai yang melompat, meng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status