Share

38. FIRASAT

"... Akan ada saatnya indah datang menyapamu ..."

~ Ara ~

Aku masih bersama Tasya dan belum keluar dari mall inni, tapi kalimat tadi sungguh masih terperangkap di pikiran dan membuatku terganjal.

Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Mengapa pikiranku tak berhenti memikirkannya? Mengapa aku membawa bayang-bayang Aru kemana saja aku pergi? Apa ini semacam rindu? Atau hanya sebuah perasaan kacau yang tak menentu? Ku harap ini bukan semacam firasat buruk, karena dia tak menanggapi chat dari sapaan-sapaan beruntun ku.

Baiklah. Mungkin aku hanya perlu mengeluarkan ingatan itu tentangnya. Jikka ini hanya rinndu, ingatan itu pasti akan sedikit membantu mengobatinnya.

"Apa aku boleh membeli ini?" tanyaku waktu itu pada Aru. 

Dia tidak langsung menjawab, tapi malah balik menatapku dengan tanyanya.

"Kenapa kau ingin membeli itu?"

"Imut aja. Lagian aku juga belum punya"

"Araa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status