Share

Volume I Chapter 6

...

Dengan berbekal pisau bilah bergerigi tactical hitam milikku, dengan bermata pisau panjang. Aku mengambil Dan memotong ranting2 kering dari pohon disana, Untuk kemudian kujadikan bara Api untuk membakar 2 ikan salmon yg baru saja tadi kutangkap.

"Hmm, enak sekali~"

"Walau tanpa bumbu sekalipun, ikannya masih terasa Gurih Dan begitu lezat!" Gumamku dengan mulut penuh terisi makanan, Dan aku terus saja melahap ikan yg sudah berwarna kecoklatan Diatas tungku api yg kubuat dari Batu2 yg kuambil dari dalam sungai tersebut.

Serta aku juga sempat membuat penyangga ikan dari ranting2 pohon berukuran sedang Yg kupotong rata kurang lebih 30 centimeter, Yg kemudian kususun memanjang Dan saling bersilang diatas tungku Batu itu. Saat aku melakukan semua itu, aku Tidak merasa kesulitan ataupun kebingungan sama sekali. Mungkin ini semua karna aku Anggota dari Pasukan Khusus Yg dilatih secara mental Dan fisik untuk selalu menghadapi semua kondisi dimedan perang. Bahkan dengan alat-alat sederhana Dan serba terbatas, aku dilatih untuk bertahan hidup apapun caranya.

Ah, ini mengingatkanku Saat awal2 pelatihan diSekolah Militerku dulu Yg benar2 sangat menguras mental Dan fisikku. Karna itu salah satu syarat wajib yg Harus dilalui calon prajurit Angkatan Militer. Jadi skill Survival seperti ini sudah menjadi makanan pokok kami semua, setiap harinya.

Dan Saat Yuran tengah asik2nya menyantap ikan salmon terakhirnya, Sekilas terdengar suara melodi Nada pelan Yg sangat tidak asing ditelinganya.

Tring!

"Hm? B-bunyi apa itu?!" Tanyanya yg kemudian menoleh kebelakang Mencari sumber asal suara Yg barusaja ia dengar ditelinganya, Tapi tidak Ada siapapun didekatnya.

Tapi bunyi itu benar2 Tidak asing ditelingaku, entah Kenapa rasanya seperti bunyi ...

"Ah, iya! M-mungkin itu suara dari Hpku!?" Seruku Yg tiba2 teringat ponselku Yg kutaruh disaku celana panjangku. Dengan ekspresi senangnya aku kembali berkata,

"Baguslah Sepertinya sudah ada jaringan disini"

Dan dengan cepat, aku Langsung merogoh saku Celana Kargoku. Tapi tiba-tiba dihadapanku Muncul sebuah Tulisan Yg entah datang dari Mana tulisan itu, Yg Langsung membuatku terkejut setengah mati.

"Eh!!?"

"A-apa ini ...?" Pekikku dengan mulut gemetaran Sambil perlahan2 mencoba untuk mengeja satu persatu tulisan Yg ada Didalam bingkai sedang seperti gulungan Surat kerajaan, dengan berlatarkan warna coklat kayu yg muncul dihadapanku Saat ini.

[Congratulations!] "Item Langka 2 Holy Salmon" [Berhasil didapatkan!]

"S-selamat kau ... Mendapatkan item langka ... 2 Holy S-salmon?" 

Dan aku juga bisa melihat sebuah icon Gambar ikan berwarna Merah Yg kuketahui itu adalah Gambar dari ikan Salmon, hanya saja bentuknya sedikit imut seperti kartun.

"Huh?! 2 H-Holy Salmon katanya?!"

Aku yg masih kebinggungan, mencoba untuk mencerna arti maksud dari tampilan tulisan tersebut. Sambil terus menatap kearah ikan yg sekarang, Sudah tersisa kepala Serta tulang2nya saja terbaring  berjajar diatas Tungku Batu didepanku. Ah sepertinya aku benar2 kelaparan terbukti dari 2 ikan Salmon berukuran besar Yg tampak tak tersisa satupun daging ditulang-tulangnya. Tapi sekilas saat mengingat kembali rasa dari Ikan2 tersebut membuat nafsu makanku kembali bangkit, benar2 menggugah selera sekali.

Tapi bukan itu Yg Harus kupikirkan Saat ini bodoh!

"Eh? M-maksudnya 2 ikan salmon itu ini!!?" Seruku Saat kesadaranku mulai kembali, Dan seketika langsung mundur Menjauh dari 2 tulang ikan yg Ada didepanku.

"Yatuhan! Apa maksudnya ini?!!"

"Dan K-Kenapa tampilan ini terlihat seperti ... "

Bisa terlihat dari Raut Wajahku yg sudah berubah menjadi Shok Dan pucat setengah mati, Dengan tangan yg masih menutup mulutku tidak percaya. Tapi Saat aku ingin melanjutkan perkataanku tiba2 ucapanku terhenti.

"Seperti yg Ada didalam Ga-" 

Kooookkk!!

Saat kedua telingaku mendengar suara kicauan burung yg terdengar lumayan keras Dan bising dari arah samping kananku,

"!!?"

Kedua Mata abu2ku langsung terbelalak kaget Saat kulihat sudah bertengger seekor burung gagak hitam bermata merah menyala, yg sedang menatap kearahku dari atas sebuah Batu besar didekat Air terjun. Pandangan kami seolah bertemu Dan saling menatap tajam seakan-akan Burung gagak hitam itu ingin membunuhku sekarang juga, karna entah Kenapa aku bisa merasakan tatapan Haus darah dari kedua Matanya Yg tengah menyala Terang bagai warna darah Merah.

Membuat tubuhku seakan terhipnotis diam Tak bisa bergerak ditempatku Berdiri Saat ini, dadaku juga terasa sesak sekali membuat deru napasku Tidak beraturan.

"Ha ... Ha ... Ha ..."

Oh my! A-ada apa dengan seluruh tubuhku?! Kenapa tiba2 aku Tidak bisa menggerakkannya huh!? Ugh Sial! K-kenapa tiba2 Ada burung gagak disini?! Setauku tadi tidak Ada deh ...

Dan dari Mana asalnya Burung mengerikan ini?! Ujar batinku dengan keringat dingin Yg mulai mengucur dipelipisku, Sambil sesekali aku menelan ludahku gugup.

Koooookk! Koooookk!!

Burung itu kembali berkicau dengan suara kerasnya, hingga membuat telingaku berdengung Saat mendengar suaranya. Walau begitu pandangannya masih Terus menatap kearahku seakan2 Terus mengawasi setiap langkah dari pergerakanku Saat ini.

Glup!

Membuatku kembali menelan ludahku ketakutan, Tapi aku Tidak boleh seperti ini. Hanya karna tatapan tajam dari binatang itu padaku membuat nyaliku menjadi ciut. Tidak-tidak aku Tidak sepengecut itu Sialan! Karna aku pernah bertemu dengan beberapa orang Yg tatapannya jauh lebih mengerikan serta mengintimidasi. Pikiranku Yg berusaha menekan rasa takut yg semakin membuatku merinding Tak karuan, Dan beberapa Kali menarik napasku guna menghilangkan rasa kegugupanku Saat ini.

Tapi tetap saja firasatku jadi gk enak begini! Semoga Kali ini tidak terjadi apa-apa padaku ...

Karna yg kudengar kalau seseorang bertemu atau melihat Seekor burung gagak dalam mimpinya, maka Ia akan celaka Dan Nantinya akan terjadi sesuatu Hal yg buruk yg akan berimbas pada kehidupan Sehari-hari Sipemimpi tersebut.

Benar bahkan sebelum Hari kematian dari kedua orang tuaku dulu, aku juga pernah memimpikan seekor burung gagak hitam yg kuliat diatas atap rumahku. Dan keesokan harinya ... Hal mengerikan itupun terjadi, sebuah bencana Yg Tidak diketahui bahkan Tidak bisa diprediksi sama sekali. Datang Dan menghancur luluh lantahkan semuanya hingga Tak tersisa sedikitpun. 

Mengingat kenangan pahit itu Hatiku seakan kembali teriris Dan terluka, Tapi ini bukan saatnya aku mengingat-ingat Hal itu. Aku yg merasa terganggu akan kehadiran dari sosok burung hitam itu, lantas langsung memberanikan diriku untuk bergerak dan langsung menimpuknya dengan Batu Krikil Yg aku ambil didekat kakiku.

"Pergi kau sialan!!" Seruku Dan Batu itu berhasil mengenai tubuh dari sang buruk gagak hitam yg bertengger diatas Batu besar Yg jaraknya beberapa meter dariku.

Tapi bukannya pergi, burung itu malah mendadak hilang tepat didepan mataku Saat ini. Dan seketika langsung berubah menjadi bulu-bulu hitam yg saling berhamburan dan bertebaran diudara, membuat Wajahku menjadi pucat bagai mayat.

"H-hilang!?" Kataku Sambil terus melihat kearah sekelilingnya untuk mencari keberadaan dari burung gagak tersebut. Tapi tidak ada! Iya sama sekali Tidak bisa menemukan keberadaannya disekelilingku Saat ini.

"Kemana Pe-perginya burung sialan itu?!" Setelah melihat keanehan yg baru saja terjadi didepan mataku secara langsung, membuat seluruh tubuhnya semakin merinding ketakutan. Dengan mulut gemetaran aku berkata,

"Tidak-tidak! I-ini ... Ini cuma mimpi Yuran, jadi Kau Tidak boleh takut oke!"

"P-percayalah .... S-semuanya ... Pasti akan baik-baik saja!" Ujarku dengan langkah kaki semakin mundur Dan terus menjauh dari sisi sungai. Dan berusaha untul mengendalikan rasa ketakutanku yg kembali muncul Sambil terus mencoba menenangkan pikiranku yg semakin kalut Dan lebih takut lagi. Dan terlihat beberapa Kali aku mengatur napasku yg berdetak kencang Tak karuan.

"Tetap tenang Dan Positive Thinking Yoo Alvisti Durant ... !"

Dan Aku terus menarik napasku sampai detak jantungku kembali tenang, Tapi tetap saja aku Tidak bisa menghilangkan rasa gugupku.

"Sekarang jangan pikirkan apapun Dan lupakan saja Semua kegilaan yg terjadi didalam mimpimu ini oke!" Seruku menepuk kedua pipiku Hingga terlihat keduanya semakin kemerahan.

Tapi Tak bersilang berapa lama,

BOoooOm!

Terdengar Suara ledakan yg begitu nyaring dan keras, Tak jauh dari tempatku berdiri saat ini. Sampai2 membuatku kembali kaget setengah mati saat mendengarnya.

"Oh shit!! A-apalagi sekarang huh!!?" Keluhku yg kesal Dan kembali tersulut emosi, hingga berkata kasar.

"Kenapa tempat ini berubah menjadi tempat yg sangat menakutkan begini sih!!" 

Dan buru2 aku mematikan tungku Api yg tadi aku buat Dan nyalakan, dengan menyiramkan air dari sungai Yg kutampung dikedua tanganku. Hingga Kemudian dilanjutkan dengan menimbun sisa2 bara Api yg masih menyala dengan Rumput2 yg sudah kubasahi dengan air, Dan menumpukannya keatas bara api itu.

Hingga kulihat Tidak Ada lagi bara api Yg masih menyala disana, aku bangun dari dudukku Dan kembali menambahkan dengan raut wajah geramku.

"Sudah cukup! Ini benar2 tidak lucu ya!" 

"Aku sudah Tidak peduli lagi apakah ini mimpi atau bukan! Siapapun yg sengaja membuatku seperti ini ..." Tanganku langsung mengeluarkan salah satu Pistol berwarna hitam milikku yg berjenis Desert Eagle dari saku pinggangku.

"Akan kulubangi kepalanya dengan Peluru-peluruku ini!" Ancamku.

Dan Tanpa basa basi aku langsung Mengompanya, bisa Terlihat dengan jelas keseriusan tampak diwajahku Saat ini. Ah mungkin itu bukan kata-kata Yg tepat untuk orang sepertiku, tatapan kedua Mata abu2ku seakan ingin membunuh mangsanya mungkin cocok untuk  mendeskripsikan ekspresiku Saat ini. Mengerikan memang, terlebih Saat diriku mudah sekali tersulut emosi Yg sering kali membuat kedua tanganku lebih cepat bertindak dari pada mulutku.

Dan Tak menunggu lama2 lagi Dengan cepat aku mulai melangkah pergi, menuju kearah Asal sumber dari suara Ledakan Yg Kudengar sebelumnya. Dengan senyum menyeringai terbentuk dimulutku Saat ini.

Kalau ini memang Lucid Dream, berarti aku Tidak perlu menahan diriku Kan? Karna Aku bebas melakukan apapun Yg kusuka Didalam mimpiku ini ... Tidak buruk juga haha!

***

Drap Drap Drap!

Suara langkah kaki Yuran Yg tengah berlari kencang Melewati jembatan berkayu, yg sudah dipenuhi tanaman menjalar disetiap sisinya yg tadi ia lewati sebelumnya. Suara Ledakan itu kembali terdengar ditelinga Yuran, Tanpa menghentikan laju larinya ia berbicara dengan paniknya.

"Aku tidak Salah lagi! I-ini ... Seperti suara Ledakan dari Bom!?" Serunya.

Yg langsung menghentikan langkah kakinya tepat setelah kakinya berhasil mendarat, setelah menuruni jalanan terjal kebawah atau mungkin sebuah Jurang ya? Entarlah Yuran sudah Tidak peduli lagi. Ia hanya ingin mengetahui darimana asal suara, Yg Ia ketahui itu adalah suara Ledakan bom.

Terlihat Napasnya Yg mulai terengah-engah, Serta keringat yg mengalir didahinya.

"Ha...ha...ha!"

"Sial! dari Mana sebenarnya suara itu berasal huh?!"

"Dan K-Kenapa ... aku masih tidak bisa menemukan asal suara dari ledakan tersebut!?" Gerutunya kesal Sambil terus Menatap area sekelilingnya, Yg lagi2 hanya Ada semak-semak belukar Yg tingginya hampir diatas kepalanya.

Membuat pandangannya otomatis terhalangi, belum lagi Saat ini ia semakin terjebak masuk semakin dalam kehutan belantara ini. Dan sialnya Kompas dijam tangannya hanya berputar-putar Tak tentu arah, membuat Sang Capt dilanda kebingungan untuk pergi kejalur Mana Yg Harus ia lewati Saat ini. 

Apa ia Harus kembali menaiki bukit terjal dibelakangnya tersebut atau ia Harus menerobos paksa area semak2 belukar didepannya Saat ini. Ugh memikirkannya semakin membuatku jengkel sekali!

Dan untuk sejenak ia Mendanga Menatap pemandangan Langit-langit Biru Yg tampak sangat Indah membentang diatas kepalanya Saat ini, dengan dihiasi awan2 putih Yg Terus bergerak maju. Disertai dengan kumpulan Burung2 bersayap emas Yg berkilauan Yg lagi2 Tidak ia ketahui jenis Burung apa itu sebenarnya ...

"Ah Indah sekali ..." Gumamnya. Hingga sekilas Yuran teringat ke-7 Anggota Saber lainnya, Sambil kembali berkata dengan suara pelan.

"Apa saat ini Unit Teamku baik-baik saja ya? Aku cuma takut mereka semua ... dalam bahaya sekarang" 

Ada nada sedikit kehawatiran Saat Sang Capt dari Unit Saber mengingat para anggotanya, Yg juga sama2 memiliki beban berat dipundak mereka masing2. Terlebih Saat mereka Harus bisa membagi seluruh waktunya, Yg ia ketahui kalau itu sangat tidak mudah untuk dilakukan. Terlebih Saat mereka memiliki keluarga Yg Harus mereka utamakan lebih dari apapun itu,

Berbeda denganku Yg tidak memiliki apapun kecuali hanya kakak kandungku seorang Yg Harus aku jaga serta lindungi dengan baik. Tapi nyatanya sampai detik ini ia masih belum bisa membahagiakan Kak Lisia ...

Membuat Yuran menghela napasnya berat, Dan menutup kedua Matanya ditengah2 hutan belantara. Dengan angin sepoi-sepoi bertiup Disekitarnya Saat ini, membuat helaian rambut Yg Ia kuncir kebelakang meliuk-liuk dengan indahnya.

"Haah! Sepertinya aku masih belum bisa Menjadi sosok Leader yg baik Untuk Mereka Semua ... Terlebih menjadi seorang adik, apakah aku mampu menjalani 2 peran itu sekaligus ya?"

"Haha menjadi seorang Leader diPasukan Khusus berat juga ya~!" Tambah Yuran dengan diiringi tawa kecil Sambil menggaruk2 lehernya. Tapi ditengah2 khayalannya tersebut tak lama tiba2, 

BOooooOm!

Untuk ketiga kalinya Yuran mendengar suara Ledakan itu, Tapi Kali ini ia bisa merasakan kalau ia sudah hampir mendekati sumber suara tersebut. Terbukti Saat Yuran dengan cepat menoleh kembali kearah semak2 Yg berbentuk hampir seperti tembok yg menjulang tinggi didepannya Saat ini.

"Ah-haha! S-seriusan nih?" Katanya dengan menaikan sebelah alisnya Yg tampak sedikit gugup menatap kearah semak2 tersebut. Ah sial sepertinya dia Tidak Punya pilihan lain, mau Tidak mau ia harus Melewatinya. Tapi tetap saja itu pasti Akan menguras seluruh tenaganya.

Saat Yuran ingin meraih pisau bilah miliknya, tangannya mendadak berhenti Saat terlintas sesuatu dikepalanya Saat ini.

"T-tunggu dulu! Bagaimana kalau tempat ini ternyata hanya jebakan ..."

"Dan dibalik semak-semak ini, mungkin Ada Hal Yg jauh lebih besar sedang mengintai kearahku?! Semuanya itu mungkin bukan?" Ujar Yuran dengan tatapan curiga Dan waspada. Membuatnya sejenak termenung sesaat Sambil Terus menganalisa hal2 Yg mungkin saja terjadi kepadanya.

Terlebih setelah beberapa Saat Yg lalu ia melihat seekor burung gagak hitam disebuah sungai misterius Didalam hutan belantara. Bisa saja kedepannya ia Akan bernasib sial,

"Haah ... Kacau! apa yg Harus kulakukan kalau Hal2 buruk benar2 terjadi padaku?!" Keluh Yuran Yg langsung berjongkok Sambil menggaruk2 kepalanya.

.

"Pejamkan matamu, Dan mulai kosongkan Semua pikiranmu Yoo Jeongyeon ..." Ucap seseorang pelan Yg tiba2 suaranya terlintas dibenak Yuran Saat ini.

Suara itu Tak lain adalah Kak Kris! Benar, disaat dia Down ataupun sedang dihadapkan situasi Yg Sulit sekalipun. Ia Harus tetap tenang, Dan Tidak boleh panik!

Kemudian Yuran menarik Napasnya dalam2, dan perlahan kembali memejamkan matanya seraya menguatkan hatinya ia berkata pada dirinya sendiri.

"Aku pasti bisa melakukannya! Karna ini hanya mimpi, Dan lagi disini akulah pengendalinya!" Serunya dengan penuh keyakinan serta tekad yg kuat, ia menggenggam bilah pisau hitam dikedua tangannya.

Dan benar saja, tak lama saat pikiran Yuran mulai kembali tenang Dan fokus. Kedua kakinya mulai melangkah mendekati semak2 didepannya, 

Slash! Slash!

Kedua bilah pisaunya terus menebas semak2 tersebut hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak diantara semak-semak tersebut.

"Yuran ... Yoo Alvisti Durant!"

"Huh? Seseorang sedang memanggil namaku!?" Kata Yuran setelah 2 Kali namanya Terus dipanggil oleh seseorang, Tapi entah orang itu siapa sebenarnya.

Karna Saat Yuran menghentikan kedua tangannya, Dan sejenak ia Memperhatikan area sekelilingnya masih Tidak tampak seseorang Disekitarnya Saat ini. Membuat Yuran langsung kebingungan, manakala suara itu Tidak kembali terdengar ditelinganya.

Whoosh!

Ia hanya bisa merasakan angin Yg datang dan perlahan2 mulai menerpa Rambut Coklat terang dengan perpaduan Highlight Blonde miliknya.

"Apa tadi aku salah dengar?" Tanyanya, kemudian membalikan tubuhnya untuk menebang semak-semak itu kembali menggunakan pisau bilahnya.

"Yoo Alvisti Durant!"

Suara panggilan namanya lagi2 terdengar dari arah belakang tubuhnya, Dan dengan cepat Yuran melempar pisau bilahnya. Hingga berhasil mendarat disebuah pohon besar dibelakangnya Yg Berjarak sekitar 100 meter darinya.

"Siapa Kau?!!!" Serunya kesal dengan tatapan tajamnya.

***

 

==>>NEXT

Pilus_99

Don't Forget to like and Vote me Guys! ❤️

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status