Share

Wajah yang Mengingatkan Pada Seseorang

"Aldrich, kembali ke meja makan sekarang!" pekik Halves menyuruh pria itu, namun tak dipedulikan Aldrich sama sekali yang tetap melenggang ke tangga atas menuju kamarnya.

Halves benar–benar kesal, bibirnya mengerucut dengan helaan napas kasar. Di sebelahnya, Veneta menenangkan Halves.

"Bibi tenanglah, ingat tekanan darahmu," ucap Veneta disertai usapan lembut di bahu Halves.

Halves kemudian menarik napas dalam–dalam, pikirannya belarian ke masa lampau saat Aldrich remaja.

"Dulu, padahal Adrich tidak begitu. Dia selalu menurutiku, entah kenapa sekarang dia berubah?" tukas Halves merasa sedih.

"Maaf kalau aku lancang, Bibi Halves. Tapi aku rasa, Bibi memperlakukan Aldrich seperti anak kecil. Jadi, dia tak suka."

Kilat tajam langsung terpancar dari mata Halves yang melotot. "Jadi kau pikir aku yang kekanak–kanakan?!"

Wanita berpakaian seksi itu langsung menggelengkan kepala. Cepat menepis sebelum Halves salah paham, 'dasar wanita gendut penuh lemak! Sedikit–sedikit marah!' ejeknya da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status