Share

Sebuah Taktik

“Jangan pedulikan aku karena aku akan dengan mudah masuk ke aula menara itu dan naik ke atas menara. Tapi apa yang akan aku lihat? Kehancuran kalian? Kematian kalian?” Tian Xu sontak menatap tajam Fang Yue setelah mendengar ucapan penuh cemooh dari wanita itu.

“Jangan pernah bersikap seolah kamu tahu segalanya di depanku! Kamu tidak lebih pintar dariku Xiao Fang Yue!” Fang Yue hanya menganggukan kepalanya. Dia menuruti saja apa yang dikatakan Tian Xu. Dia benar-benar tak habis pikir dengan Tian Xu, kenapa laki-laki yang sudah menjadi suaminya ini tidak bisa menahan emosi dan mudah sekali tersinggung. jadi jangan salahkan seorang Fang Yue yang bermulut tajam.

“Baiklah. Kita gunakan cara darimu dan aku akan menyiapkan rencanaku sendiri. Saat kamu kalah nanti, kamu harus menuruti perkataanku dan hilangkan sikap sombongmu di depanku!” Fang Yue meremas kuat peta wilayah milik Tian Xu. Tidak peduli saat Tian Xu akan kembali berteriak marah padanya karena peta wilayah milik laki-laki itu rusak. Lagi pula hanya sebuah peta wilayah saja, mudah untuk dibuat.

“Jika aku yang menang tanpa bantuanmu, kamu harus tunduk di bawahku. Perhatikan seluruh ucapanmu dan selalu menurut padaku,” ucap Tian Xu tegas yang dibalas dengan anggukan setuju oleh Fang Yue. Dia menunggu saja apa yang terjadi nanti, karena pastinya Tian Xu akan membutuhkan bantuannya. 

“Bela dirimu tak semahir aku Tian Xu. Bahkan aku menguasai apa yang kamu tidak kuasai” batin Fang Yue penuh percaya diri.

“Kalau hanya membuat taktik perebutan wilayah saja, aku bisa membuatnya dengan mata tertutup Tian Xu,” batin Fang Yue meremehkan Tian Xu.

Fang Yue baru saja sadar sekarang bahwa mulutnya tidak berhenti untuk berkata buruk selama disini. Ternyata istana selatan begitu berbahaya untuknya. Dikelilingi orang-orang licik sangat memberikan tekanan tersendiri untuknya.

Merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan Tian Xu, Fang Yue pun memilih pergi dari ruangan itu. Berada dalam satu ruangan bersama Tian Xu sangat membuatnya muak. Sungguh tidak gunanya bersama orang itu.

“Jika bukan karena keinginanku untuk membunuh Perdana Menteri sialan itu, tidak akan mau aku menikah dengan laki-laki sepertimu,” batin Fang Yue.

Langkah tegas Fang Yue tiba-tiba saja berhenti saat berada di lorong dekat danau, dia mendengar suara orang berlari di belakangnya. “Kenapa asisten Chu?”

“Maaf mengejutkan putri, tapi ini menyangkut Perdana Menteri,” ucap asisten Chu sambil melangkah lebih dekat ke arah Fang Yue. Suaranya pun seolah berbisik ke telinga Fang Yue.

“Saya melihat Perdana Menteri Hong  pergi ke kuil Shangmai kemarin malam. Perilakunya pun begitu mencurigakan karena dia pergi setelah keluar dari ruang rapat istana. Pagi ini pun dia belum kembali, dia justru beralasan bahwa sedang sakit dan tidak bisa menemui siapapun.” Fang Yue mengerutkan dahinya bingung. 

Perdana menteri memang sudah sering bersikap sembunyi-sembunyi seperti ini. Tapi laki-laki tua itu tidak pernah pergi ke kuil Shangmai. “Apa yang kamu dapat di kuil Shangmai?”

“Dia melakukan pertemuan dengan para sekutunya putri. Dia juga berencana untuk mencari kesalahan Kaisar, dia bahkan membawa adiknya di pertemuan itu. Dia berkata akan membuat adiknya menjadi selir Kaisar.” Tangan Fang Yue terkepal erat dengan mata yang menyorot semakin tajam.

Setelah kakaknya, sekarang ayahnya. Fang Yue tidak bisa hanya duduk diam di istana ini. Terlebih sudah membawa adiknya yang licik itu untuk dimasukkan ke istana.

“Lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada adikmu, Perdana Menteri bodoh.” Fang Yue berdecih sinis lalu beranjak pergi. Dia akan memaksa Tian Xu untuk membunuh Perdana Menteri itu untuknya. Dia akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan manusia itu dari istana utara.

Fang Yue memasuki kamarnya dengan langkah tertatih. Jauh berbeda saat ia berada di luar kamarnya, dimana banyak orang yang ingin menjatuhkannya. Dia terlalu banyak menahan marah hari ini. Sedang orang yang dia percaya hanya asisten Chu, dia jadi harus menunda untuk mencari tahu Jin Chen orang yang seperti apa.

“Ini salahku yang tidak mencari tahu seluk beluk manusia di dalam istana ini,” lirih Fang Yue dengan tangan yang menopang kepala. Tangan Fang Yue yang gemetar ia gunakan untuk meraih teko kecil berbahan keramik, menggunakan tangannya untuk menuang teh ke dalam cawan kecil. Bahkan suara dentingan antar keramik pun terdengar.

BRKK

Cekalan jari pada pegangan teko kecil itu terlepas. Menciptakan suara keras dari teko keramik dengan meja bersamaan dengan tangan kirinya yang terkulai lemas. Kepala Fang Yue pusing seketika. Tidak menyangka bahwa dia akan mendapat masalah secara beruntun.

“Aku harus melakukan sesuatu! Aku harus melakukan sesuatu yang bisa mengelabui seluruh orang di istana ini.” Jemari tangan kanan Fang Yue mengetuk kecil di atas meja kayu berukir naga itu.

elshuang

Jangan lupa sub dan komen ya...

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status