Beranda / Romansa / The Lost Mafia / Hari Pertama Disekolah

Share

Hari Pertama Disekolah

Penulis: Jenny Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-13 10:08:48

Di kelas

Satu minggu telah berlalu, kini saatnya Jenny masuk kelas pertamanya di universitas, dia tidak mengikuti Orientasi sehingga belum memiliki teman. Lalu seseorang menepuk bahunya,

“Kamu pasti tidak ikut Orientasi, kulihat kamu bingung saat masuk kelas dan aku tidak pernah melihatmu saat Orientasi” Tanya gadis manis berpenampilan modis.

“Stefany” Gadis itu mengulurkan tangannya mengajakku berkenalan.

“Jenny” Jawabku menyambut uluran tangannya, Lalu kami duduk bersama di bangku belakang.

Di pojok kelas ada seorang gadis dengan tampilan sangat sederhana sedang memakan roti, lalu 3 orang perempuan dengan sinis mengobrol dengan suara dikeraskan.

“Sayang sekali, kampus elit seperti ini harus dirusak dengan adanya gembel seperti dia” Gadis berpenampilan menor bernama Cecilia mengeluh dengan suara yang dibuat-buat.

“Apa dia tidak malu pergi ke universitas memakai sepeda bututnya? Aku harap dia tidak pernah duduk disampingku, karena sudah dipastikan aku tidak bisa konsentrasi karena bau keringatnya” Timpal gadis lainnya.

“Sepertinya dia sedang sarapan dengan makanan sisa di kantin” ejek Gadis nomor 3 bernama Sophia.

Siswi lain hanya menoleh kepada 3 siswi tadi lalu melihat ke arah gadis yang ada di pojok dengan berbagai tatapan, ada yang kasihan, ada yang jijik, ada yang acuh.

“Huft, dimana-mana selalu saja ada gadis-gadis yang sombong dan antagonis” Keluhku melihat 3 gadis yang sombong itu.

“Namanya Anastasia, dia mahasiswa yang masuk ke universitas ini dengan jalur beasiswa, selama orientasi dia banyak mendapatkan hinaan dari mahasiswa lain karena keadaannya yang kurang mampu. Saat makan siang, dia tidak makan di kantin karena tidak sanggup membayar iuran makan siang dan hanya memakan bekal atau roti saja, entah apa salahnya, namun mahasiswa lain banyak yang tidak menyukainya karena status sosialnya” Stefany menjelaskan keadaan gadis yang sedang memakan roti nya.

“Jenny, apakah boleh kita berteman?” Tanya Stefany tiba-tiba.

“Tentu saja” Jawabku.

“Bolehkan Anastasia menjadi teman kita?” Selorohnya lagi.

“Kenapa tidak?” Jawabku.

Lalu Stefany mengajakku pindah kursi.

“Hai, Boleh kami duduk disini?” Tanya Stefany sopan.

Anastasia hanya mengangguk ringan, mungkin tidak percaya ada orang yang memperlakukannya dengan baik.

“Bolehkah kita berteman? “ Tanya Stefany kepada Anastasia.

Suara stefany sangat nyaring cenderung melengking, aku yang duduk di sisinya sampai terperanjat kaget dan meniup-niup telinga dengan tangan, ada apa dengan gadis ini batinku.

Anastasia tidak kalah kagetnya dengan ku, hanya mengangguk dengan senyuman kikuk.

“Fany apakah kau tidak salah? Berteman dengan gembel itu?” Tanya Cecilia gadis menor yang tadi mengejek Anastasia.

“Kau tidak boleh berteman dengan sembarang orang, nanti kalau dia memanfaatkanmu atau mencuri darimu bagaimana?” Tambah Sophia.

“Siapa kau mengatur dengan siapa aku berteman?” balas Stefany dengan suara sinis.

Cecil dan Sophia langsung bungkam seribu bahasa.

Stefany adalah gadis cantik, dengan kontur wajah V, mata besar dan bibir tipisnya membuat semua orang akan melihat minimal dua kali ke arahnya. berpenampilan modis dan yang paling penting adalah, dia anak salah satu donatur tetap di universitas, kakaknya adalah ketua organisasi kampus bernama Arsen yang bisa dibilang most wanted kampus Valley of Art. 9 dari 10 mahasiswi Valley of Art tergila gila kepada Arsen.

Semua mahasiswi berebut mencari perhatian Stefany, berakting agar terlihat baik dan ujung-ujungnya selalu menanyakan informasi tentang kakak nya.

Stefany sudah lelah dengan itu semua, entah sejak SMP mungkin, hingga saat ini selalu saja seperti itu, gadis-gadis selalu mengejarnya  hanya untuk menggali informasi mengenai kakaknya.

Tidak ada yang berani menyinggung Stefany di universitas ini, namun dengan privilege yang sedemikian powerfull-nya , Stefany tidak lantas sombong dan arogan, sebaliknya dia sangat tidak suka melihat orang yang sombong dan memandang orang lain dengan status sosial.

Dia sangat berhati-hati dalam memilih teman, dia sangat tidak suka kepada orang yang tidak tulus, berteman hanya untuk kepentingan semata.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Lost Mafia   Happy Ending

    “Kita akan segera punya cucu!” tambah Moms, lalu mereka berpelukan.“Anak mereka akan memiliki gen yang luar biasa” kekeh Vincent.“Aku setuju, gen unggulan, perpaduan dari Adrius dan Alcie” tambah Gerrald.“Bagaimana kalian tahu lokasi penyanderaan Mom dan yang lainnya?” tanyaku“Kau lupa, pamanmu ini mantan consigliere Odsen?” jawab Adrius.“Ah! Benar juga” kekehku.“Saat kami tiba di markas dan menyadari kau tidak ada di sana, lalu menemukan pesan dari Christoper di ponselmu, aku merasa darahku kering saat itu” ucap Adrius.“Adrius semakin kalut saat Vincent saja tidak tahu dimana letak Altar Odsen” tambah Brian.“Tentu saja, hanya keluarga inti Odsen yang mengetahui lokasinya” ucapku.“Lalu Vincent menghubungi pamanmu” ucap Brian.“Kau bisa hidup tenang sekarang, berbahagialah dengan ke

  • The Lost Mafia   Menghabisi Christoper

    Adrius dan teman temannya pasti mencariku, jika Odsen tahu aku tidak datang sendirian, aku takut Christoper melukai orang tua dan sahabat sahabatku.Altar Odsen adalah tempat yang hanya diketahui oleh keluarga inti Odsen dan para consigliere, tempat itu biasanya digunakan untuk berkumpul dan membahas hal yang sangat penting. Terletak di sebuah pulau rahasia, jika ingin sampai kesana harus melewati hutan bakau dan menaiki perahu selama tiga puluh menit.“Kau sudah semakin tua sepertinya, lama sekali kau sampai disini” ejek Christoper saat aku tiba di Altar Odsen.“Dimana orang tua dan teman temanku” ucapku to the point.“Maafkan aku, mereka tidak ada disini” ejek Christoper.Christoper lalu mengajakku ke sebuah ruangan, disana ada sebuah layar yang menampilkan orang tua dan sahabat sahabatku.“Kalian baik baik saja?” teriakku saat melihat mereka di layar.Mom, Dad, Stefany dan Anastasia k

  • The Lost Mafia   D-Day

    Tok Tok! pintu kamar diketuk oleh Gerrald.“Kapten ada dokter Vincent, dia bilang ada yang harus dia sampaikan” ucap Gerrald.Aku dan Adrius bergegas menuju ruang meeting.“Seperti yang telah kita duga, Odsen memutus ekornya, setelah keluar dari rumah sakit, Isabela menyerahkan diri ke polisi, dia mengaku melakukan penyuapan seorang diri, dan Odsen sama sekali tidak terlibat” ucap Vincent penuh emosi.“Apa polisi percaya begitu saja?” tanya Brian.“Mereka masih melakukan penyelidikan” jawab Vincent.“Seharusnya aku bunuh saja wanita itu kemarin” ucapku.Semua orang kompak melirik ke arahku.“Jadi, kau yang menganiaya Isabela hingga tangannya melepuh” tanya Brian.“Wanita menjijikkan seperti dia harusnya musnah saja dari dunia ini” cibirku.“Jangan pernah membuat seorang mafia cemburu” kekeh Vincent.“Aku bu

  • The Lost Mafia   Aku Merinding

    Suasana di ruang meeting menjadi canggung, selain menyampaikan hasil investigasi, semua orang bungkam, aku sangat paham, mereka menuntut penjelasan dariku, terutama Adrius, wajahnya sangat dingin, sangat tidak bersahabat.“Oke, kerja bagus semuanya, kita akan mulai misi ini saat Gerrald dan Varro diterima bekerja di pabrik Obat” ucapku menutup meeting.“Alcie, apa benar kau adalah Jenny?” lirih Gerrald.“Ya” ucapku sambil membuang nafas kasar.“Wah! kau keterlaluan sekali!” protes Varro.“Sejak kapan kau berani meninggikan suaramu di depanku?” ucapku dingin kepada Varro.Varro lalu menutup mulutnya.“Jika aku mengaku dari awal, kalian tidak akan hormat dan respek lagi padaku” cibirku.“Benar juga” kekeh Gerrald.“Alcie, saat kita bertemu di gedung milik Edward untuk membeli informasi, kami melihatmu memacu motor ke arah pegunungan A

  • The Lost Mafia   Terbongkarnya Rahasia

    “Apa jadinya jika Jenny bertemu Alcie” batin Adrius.“Kau sedang apa di luar sendirian malam malam?” tanya Adrius.“Aku merindukan ibuku, ayahku dan juga kekasihku” lirihku.“Mereka tidak tahu kau sedang hamil?” tanya Adrius.Aku menganggukkan kepalaku.“Kau belum memberi tahu mereka?” tanya Adrius.“Akan ku beritahu setelah semua ini selesai” ucapku.“Mengapa kau tidak memberitahukan kabar bahagia ini secepatnya?” tanya Adrius.“Mereka pasti akan memintaku untuk berhenti balas dendam” Jawabku.“Itu karena mereka menyayangimu” ucap Adrius.“Jika aku tidak membalas dendam, hidupku tidak akan tenang, jika Odsen tahu aku masih hidup, dia tidak akan membiarkanku hidup bahagia dengan orang orang yang aku cintai” ucapku.Adrius menganggukkan kepalanya.“Kau mengerti alasanku untuk t

  • The Lost Mafia   Hormon Ibu Hamil

    “Aku tahu kau memiliki dendam yang besar untuk Christian, tapi jangan seperti ini, jika kau pergi kesana tanpa persiapan, kau yang akan terbunuh” ucap Brian.“Biar kami yang membereskan Christian, kau disini saja memantau kami” tambah Varro.“Hanya aku yang bisa masuk kesana, aku tidak ingin kalian mati konyol, mereka tidak akan memperdulikan kalian pasukan khusus atau apa, mereka tidak akan segan membunuh kalian” ucapku dingin.“Kami tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya, bisakah kau memikirkan bayi yang ada di perutmu? jika hal buruk terjadi, kami tidak hanya akan kehilanganmu, tapi juga bayimu” ucap Adrius lembut.Hatiku terkoyak mendengar ucapan Adrius, aku terdiam begitu lama, tenggorokanku terasa seperti tercekik dan aku tidak bisa lagi menahan lelehan air mataku.“Alcie” Adrius menyentuh bahuku.“Kau tidak memiliki dendam sepertiku, apa orang terdekatmu pernah me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status