Share

Hari Pertama Disekolah

Di kelas

Satu minggu telah berlalu, kini saatnya Jenny masuk kelas pertamanya di universitas, dia tidak mengikuti Orientasi sehingga belum memiliki teman. Lalu seseorang menepuk bahunya,

“Kamu pasti tidak ikut Orientasi, kulihat kamu bingung saat masuk kelas dan aku tidak pernah melihatmu saat Orientasi” Tanya gadis manis berpenampilan modis.

“Stefany” Gadis itu mengulurkan tangannya mengajakku berkenalan.

“Jenny” Jawabku menyambut uluran tangannya, Lalu kami duduk bersama di bangku belakang.

Di pojok kelas ada seorang gadis dengan tampilan sangat sederhana sedang memakan roti, lalu 3 orang perempuan dengan sinis mengobrol dengan suara dikeraskan.

“Sayang sekali, kampus elit seperti ini harus dirusak dengan adanya gembel seperti dia” Gadis berpenampilan menor bernama Cecilia mengeluh dengan suara yang dibuat-buat.

“Apa dia tidak malu pergi ke universitas memakai sepeda bututnya? Aku harap dia tidak pernah duduk disampingku, karena sudah dipastikan aku tidak bisa konsentrasi karena bau keringatnya” Timpal gadis lainnya.

“Sepertinya dia sedang sarapan dengan makanan sisa di kantin” ejek Gadis nomor 3 bernama Sophia.

Siswi lain hanya menoleh kepada 3 siswi tadi lalu melihat ke arah gadis yang ada di pojok dengan berbagai tatapan, ada yang kasihan, ada yang jijik, ada yang acuh.

“Huft, dimana-mana selalu saja ada gadis-gadis yang sombong dan antagonis” Keluhku melihat 3 gadis yang sombong itu.

“Namanya Anastasia, dia mahasiswa yang masuk ke universitas ini dengan jalur beasiswa, selama orientasi dia banyak mendapatkan hinaan dari mahasiswa lain karena keadaannya yang kurang mampu. Saat makan siang, dia tidak makan di kantin karena tidak sanggup membayar iuran makan siang dan hanya memakan bekal atau roti saja, entah apa salahnya, namun mahasiswa lain banyak yang tidak menyukainya karena status sosialnya” Stefany menjelaskan keadaan gadis yang sedang memakan roti nya.

“Jenny, apakah boleh kita berteman?” Tanya Stefany tiba-tiba.

“Tentu saja” Jawabku.

“Bolehkan Anastasia menjadi teman kita?” Selorohnya lagi.

“Kenapa tidak?” Jawabku.

Lalu Stefany mengajakku pindah kursi.

“Hai, Boleh kami duduk disini?” Tanya Stefany sopan.

Anastasia hanya mengangguk ringan, mungkin tidak percaya ada orang yang memperlakukannya dengan baik.

“Bolehkah kita berteman? “ Tanya Stefany kepada Anastasia.

Suara stefany sangat nyaring cenderung melengking, aku yang duduk di sisinya sampai terperanjat kaget dan meniup-niup telinga dengan tangan, ada apa dengan gadis ini batinku.

Anastasia tidak kalah kagetnya dengan ku, hanya mengangguk dengan senyuman kikuk.

“Fany apakah kau tidak salah? Berteman dengan gembel itu?” Tanya Cecilia gadis menor yang tadi mengejek Anastasia.

“Kau tidak boleh berteman dengan sembarang orang, nanti kalau dia memanfaatkanmu atau mencuri darimu bagaimana?” Tambah Sophia.

“Siapa kau mengatur dengan siapa aku berteman?” balas Stefany dengan suara sinis.

Cecil dan Sophia langsung bungkam seribu bahasa.

Stefany adalah gadis cantik, dengan kontur wajah V, mata besar dan bibir tipisnya membuat semua orang akan melihat minimal dua kali ke arahnya. berpenampilan modis dan yang paling penting adalah, dia anak salah satu donatur tetap di universitas, kakaknya adalah ketua organisasi kampus bernama Arsen yang bisa dibilang most wanted kampus Valley of Art. 9 dari 10 mahasiswi Valley of Art tergila gila kepada Arsen.

Semua mahasiswi berebut mencari perhatian Stefany, berakting agar terlihat baik dan ujung-ujungnya selalu menanyakan informasi tentang kakak nya.

Stefany sudah lelah dengan itu semua, entah sejak SMP mungkin, hingga saat ini selalu saja seperti itu, gadis-gadis selalu mengejarnya  hanya untuk menggali informasi mengenai kakaknya.

Tidak ada yang berani menyinggung Stefany di universitas ini, namun dengan privilege yang sedemikian powerfull-nya , Stefany tidak lantas sombong dan arogan, sebaliknya dia sangat tidak suka melihat orang yang sombong dan memandang orang lain dengan status sosial.

Dia sangat berhati-hati dalam memilih teman, dia sangat tidak suka kepada orang yang tidak tulus, berteman hanya untuk kepentingan semata.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status