Home / Fantasi / The Magic Of Friddenlux / Serangan Pertama Rou

Share

Serangan Pertama Rou

Author: Fay Rizky
last update Last Updated: 2021-02-10 23:55:34

The Magic of Friddenlux

Episode 3

Pagi itu di kerajaan Friddenlux, tampak raja Friddenlux bernama Xion Killman sedang memandangi negerinya. 

Friddenlux adalah negeri sihir yang makmur, jaya, perekonomian yang lancar, sumber daya alam yang melimpah. Tapi itu dulu. Sekarang Friddenlux hampir dalam kepunahan. Friddenlux sudah mulai kehilangan cahaya penghidupannya. Terhitung cahaya penghidupan Friddenlux telah mencapai 30% yang menghilang. Jika terus dibiarkan maka Friddenlux bemar-benar akan punah.

Ada banyak penyihir dari negeri luar yang mengincar Friddenlux. Hal ini dikarenakan Friddenlux memiliki batu sinar harapan atau biasa disebut Lux Stone.

Konon katanya jika kau memakai Lux Stone tepat di hatimu, maka kamu akan menjadi orang dengan sihir terkuat. Maka dari itu ada banyak orang bersaing untuk mendapatkan Lux Stone di Friddenlux.

Namun untuk menemukan Lux Stone itu sangatlah susah. Hanya Raja Friddenlux seorang yang mengetahui dimana Lux Stone tersimpan.

Lux Stone hanya tercipta untuk seorang penyihir, dia adalah Arthur Johanson. Seorang ksatria sihir yang mati-matian melindungi Friddenlux dari penyihir jahat.

Arthur Johanson menggunakan Lux Stone tetap di hatinya dan berhasil mengalahkan penyihir jahat yang hendak merebut Friddenlux.

Kemudian Lux Stone bersatu dengan darah dari Arthur Johanson. Darah itu mengalir keluar dari tubuh Johanson. Lalu darah itu menyentuh tanah Friddenlux. Seketika itu juga, muncul panel pelindung keluar Friddenlux, tanah menjadi subur, dan sumber daya melimpah.

Semenjak itu warga Friddenlux mengganggap Arthur Johanson sebagai dewa pelindung Friddenlux. Namun sekarang sudah 500 tahun semenjak Arthur Johanson menjadi dewa pelindung Friddenlux. Semenjak Arthur Johanson meninggal, efek dari Lux Stone yang bersatu dengan darah Arthur mulai memudar.

Friddenlux perlahan menjadi suram, tanah yang subur perlahan menjadi kering. Sebagian mata pencaharian warga Friddenlux mulai tersendad. Hal ini membuat Raja Xion menjadi khawatir.

Jika efek daripada Lux Stone yang menyatu dengan darah Arthur mulai pudar, kemungkinan besar panel pelindung Friddenlux mulai menipis juga. Dan bisa jadi Friddenlux menjadi incaran penyihir negeri luar lagi. 

"Xavier hari ini kau kutugaskan untuk menyusul Julian Fang, bantulah dia menyelesaikan tugasnya," perintah Raja Xion.

"Baik Yang Mulia."

Itu lah mengapa Xavier datang ke dunia manusia. Julian Fang memiliki tugas menyelidiki bocornya portal sihir, yang menyebabkan beberapa monster Rou yang menyerang manusia. Dan tugas Julian Fang adalah menyelidiki keturunan Arthur Johanson di dunia manusia.

Namun sepertinya Julian Fang terlena dengan dunia manusia, sehingga tugas yang diberikan kepadanya menjadi terbengkalai. Dan juga membuat Raja Xion menugaskan Xavier untuk menyusulnya.

Kembali ke dunia dan masa sekarang.

Audrey Jo dan Andrew Jo sekarang sedang dalam perjalanan pulang dari rumah dan sekolah. Mereka berjalan kaki melewati pusat perbelanjaan.

"Andrew, kita harus belanja keperluan di rumah. Ayo kita beli beberapa," ajak Audrey.

Dan Andrew pun mengangguk. Mereka sekarang pergi ke salah satu perbelanjaan. Audrey mengambil keperluan makan dan Andrew mengambil keperluan mandi serta menyuci.

Ada banyak sekali barang yang harus mereka beli. Jadi Audrey dan Andrew membagi tugas. Setengah barang Audrey yang beli dan setengahnya lagi Audrey yang beli.

Akhirnya mereka memisahkan diri. Audrey di lorong sebelah kanan, sedangkan Andrew di lorong sebelah kiri.

"Wah ada barang diskonan, aku suka ini. Mana yang harus aku ambil ya?" gumam Audrey yang bingung hendak membeli apa.

Audrey yang tengah sibuk memilih barang kemudian dikejutkan oleh sesosok monster seperti zombie tepat di sisi kanan wajahnya, wajah zombie itu menatap Audrey.

"Kyaaa.." teriakan Audrey.

Audrey pun terjatuh. Kaki nya lemas tak berdaya. Zombie itu mulai mendekat perlahan. Yang bisa dilakukan oleh Audrey hanyalah mundur perlahan.

"Hei!" tiba-tiba Andrew datang dengan membawa trolinya melaju ke arah zombie itu hingga zombie itu terpental.

"Audrey, ini apa?" tanya Andrew.

"Aku tidak tahu. Tapi ini sekilas mirip dengan zombie. Sebaiknya kita memanggil petugas keamaan," jawab Audrey.

Akhirnya Audrey dan Andrew pergi memanggil petugas keamaan. Setelah melaporkan kejadian yang di alami Audrey. Andrew mengajak petugas keamaan untuk melihat zombie yang baru saja menyerang Audrey.

"Ah, dimana zombienya? Perasaan tadi aku membuatnya terpental hingga kesini," kata Andrew yang heran tiba-tiba zombie tadi menghilang.

"Yasudah nak, lain kali berhsti-hati lah ya," ujar petugas keamanan.

Mereka mengangguk. Kemudian Audrey dan Andrew mengantri di kasir untuk membayar belanjaan yang mereka ambil. Setelah semuanya dihitung kasir, mereka segera pulang ke rumah.

Makan malam kali ini Audrey akan memasak sup instan. Ia masih sedikit gemetaran karena baru saja mengalami hal tak terduga.

"Kyaaa!" teriak Audrey.

"Ada apa Audrey?" tanya Andrew.

"Ah bukan. Seperti nya kepalaku sedikit eror, aku selalu saja melihat zombie itu lagi, tapi ternyata aku hanya berhalusinasi," jawab Audrey.

"Sebaiknya kau istirahat lebih cepat," ucap Andrew.

"Iya sehabis makan malam aku akan langsung tidur. Tolong kunci pintu dan matikan lampunya ya Andrew," kata Audrey sambil mengambil makan malamnya.

"Iya kakak," balas Andrew sambil memeluk kakaknya.

Semenjak nenek mereka meninggal, Andrew tiba-tiba saja berubah. Yang biasanya tidak peduli pada Kakaknya, kini berubah menjadi penyayang dan manja. Tapi bukan hanya itu, kini Andrew sudah berani melindungi kakaknya.

Waktu kejadian di kantin, kalau saja bukan Andrew yang datang dan menghentikan mereka, mungkin Audrey akan menerima pembullyan lebih lama.

Dan kali ini Audrey yang di serang zombie di pusat perbelanjaan. Sungguh hal yang tak terduga banyak terjadi.

Sementara itu, di waktu yang sama, di atas gedung. Tampak Xavier dan Julian mendaratkan kakinya di atas atap gedung depan pusat perbelanjaan.

"Jadi disini energi Rou muncul, apa dia berhasil menangkap energi manusia?" tanya Xavier.

"Iya, itu berdasarkan energi yang aku rasakan." jawab Julian.

"Kalau begitu, ayo kita masuk dan mencarinya," ajak Xavier.

"Hei tunggu Xavier, kau tidak bisa masuk dengan menggunakan pakaian yang memamerkan pedang sihir seperti itu. Kau akan memancing perhatian orang," kata Julian.

"Oh baiklah, aku lupa sekarang sedang ada di dunia manusia," balas Xavier sambil menarik pita yang ada pada jubah sihirnya. Pita itu bisa menyimpan jubah sihir dan beberapa peralatan sihir.

Ketika pita itu dicabut dari jubah, maka jubah sihir yang sedang melekat pada pengguna akan menghilang. Dan secara otomatis akam tersimpan di dalam pita. 

Pita itu dinamakan Mirvon. Yang berarti harapan berdamai.

Kini Xavier telah berganti pakaian dengan pakaian yang casual. Ia memakai kemeja yang dilapisi dengan sweater, memakai celana berwarna coklat dilengkapi dengan sepatu semi sport dan formal.

Kemudian Xavier dan Julian masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Ketika hendak masuk, tiba-tiba saja pintu depan itu terbuka dan membuat kaget Xavier.

Tentu saja Julian tidak heran dengan itu. Karena ini pengalaman pertama Xavier di dunia manusia. 

"Hei Yang Mulia Xavier Killman. Kau tidak perlu terkejut itu pintu otomatis. Dia bisa otomatis karena memindai kakimu yang masuk areanya," bisik Julian kepada Xavier.

Julain takut Xavier akan merasa malu jika Julian tidak menjelaskannya kepada Xavier. Dan jika Xavier merasa malu tanpa dicegat oleh Julian. Maka habislah sudah Julian ditangan Xavier.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Magic Of Friddenlux   Kejutan Cerita

    The Magic Of Friddenlux"Apa-apaan ini?"Tampak Audrey Jo dan Julian Fang yang terkejut hingga spontan berdiri di tempat duduk mereka. Semua siswa terheran melihat Audrey dan Julian yang tiba-tiba berdiri dari bangku mereka."Audrey Jo, Julian Fang, ada apa dengan kalian? Kembali duduk di tempat kalian!" perintah Mrs. Rita.Audrey dan Julian saling bertatapan. Sedangkan Xavier menatap tajam ke arah depan. Tepatnya arah orang yang ada disamping guru mereka itu."Sekarang silahkan perkenalkan dirimu," kata Mrs. Rita"Perkenalkan semuanya, namaku Theodore Sorton, aku adalah orang baru disini, jadi mohon bantuannya," kata anak baru itu.Orang yang ada disamping guru mereka itu adalah Theodore Sorton. Sepupu dari Xavier Killman, yang kini datang ke sekolah mereka sebagai anak baru.Kedatangan Theo itu tentu saja membuat Audrey dan Julian sangat terkejut. Xavier juga tidak menyangkanya, tapi ia mencoba untuk tidak menunjukkannya.

  • The Magic Of Friddenlux   Kembali Pulang

    The Magic Of FriddenluxEpisode 57Di halaman istana, tampak Xavier sedang berjalan bersama Julian. Mereka berjalan ke arah gedung asrama ksatria. Di gedung itu lah terdapat Hans dan kelompoknya ditempatkan."Hei, penyihir yang kau rekomendasikan itu, apa kau yakin dengan kemampuan mereka?" tanya Julian."Entahlah, mereka sebenarnya lemah, tapi memiliki teknik yang bagus karena ingin cepat menyelamatkan Audrey saja aku merekomendasikan mereka," jawab Xavier."Jawaban macam apa itu?" tanya Julian yang terkejut."Memangnya kau mengharapkan jawaban seperti apa?" tanya Xavier sambil berbalik arah menghadap Julian."Maksudku, kau mempertaruhkan nasib kerajaan pada penyihir yang belum pasti baik? Bagaimana jika dia malah membahayakan Friddenlux?" tanya Julian."Jika itu terjadi, maka kita akan berada di garis depan untuk menghentikan mereka," jawab Xavier.Lalu Xavier dan Julian pun masuk ke dalam gedung asrama ksatria. Di sebuah ruangan

  • The Magic Of Friddenlux   Pengumuman Raja

    The Magic Of FriddenluxEpisode 56"Jadi kalian tertidur dengan berpegangan tangan sepanjang malam?" tanya Andrew dan Julian yang tiba-tiba datang ke kamar Audrey.Kehebohan yang dibuat oleh Andrew dan Julian membuat Audrey dan Xavier jadi terbangun dari tidurnya. Audrey yang tidak sadar karena telah memegang tangan Xavier sepanjang malam ini pun terkejut dan langsung meminta maaf."Maafkan aku, sepertinya tanganmu menjadi pegal," kata Audrey."Tidak apa, yang penting kau bisa tidur dengan tenang," ujar Xavier sambil membelai rambut Audrey.Karena Xavier seenaknya membelai rambut Audrey membuat Andrew dan Julian menjadi kesal. Andrew langsung datang dan menjauhkan tangan Xavier dari kepala Audrey."Hei seenaknya saja kau menyentuh kepalanya," kata Andrew sambil melotot."Andrew, aku rasa aku tidak jadi berjalan-jalan hari ini," ungkap Audrey tiba-tiba."Apa?!" ucap Andrew dan Xavier bersamaan."Tapi kenapa Audrey?" tanya Andre

  • The Magic Of Friddenlux   Gaya Tidur

    The Magic Of FriddenluxEpisode 55"Nona Lisa Parkling, atas apa yang sudah didata, saya putuskan anda akan ditahan selama 3 hari," kata Julian sambil menutup data Lisa."Apa? 3 hari? Itu terlalu lama!" seru Lisa yang tidak terima dengan keputusan Julian."Kalau begitu, masa tahananmu akan kuganti menjadi seminggu," kata Julian."Apa? Tidak! Tidak bisa seperti ini!" seru Lisa."Anda terlalu berisik, ini sudah tengah malam," kata Julian dengan mata yang bersinar.Saat melihat mata Julian yang bersinar itu langsung membuat Lisa membatu. Ia takut dan merinding karena Julian terlihat menakutkan.Setelah itu Julian memerintahkan kepada ksatria yang ada untuk membawa Lisa masuk ke dalam kurungan besi. Melihat sudah tidak ada lagi pekerjaan, akhirnya Julian pergi meninggalkan penjara.Sementara itu, di kamar tampak Xavier sedang membaringkan Audrey diranjangnya. Ketika hendak meninggalkan Audrey, tiba-tiba saja tangan Xavier ditahan oleh A

  • The Magic Of Friddenlux   Hukuman dan Imbalan

    The Magic Of FriddenluxEpisode 54Malam itu Xavier melepaskan pengaruh sihirnya yang ia berikan pada Hans dan kelompoknya. Kemudian Hans dan yang lainnya mengikat tangan nona aktris itu.Saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Audrey kehilangan keseimbangan tubuhnya yang membuat Xavier spontan menangkapngya."Sebaiknya kau kugendong saja," kata Xavier yang langsung menggendong Audrey.Semua orang pun terkejut melihat Xavier memperlakukan Audrey. Tapi Xavier tidak memperdulikan pandangan mereka. Ia tetap menggendong Audrey."Kenapa kau memperlakukannya seperti itu?" tanya nona aktris."Karena dia adalah wanitaku. Jadi sudah sewajarnya aku memperlakulannya seperti ini," jawab Xavier dengan tatapan sinis.Saat berjalan ditengah malam, tampak nona aktris yang berjalan dengan tangan terikat. Dibawa dengan dikawal oleh Hans dan kelompoknya.Sedangkan Xavier berjalan lebih dulu dengan menggendong Audrey. Walaupun rasanya sed

  • The Magic Of Friddenlux   Tertangkap

    The Magic Of FriddenluxEpisode 53"Pergilah. Aku tidak akan menahanmu," kata Sora sambil memalingkan matanya.Kemudian Xavier pergi meninggalkan Sora yang masih terhimpit oleh tekanan berat dari sihir Xavier. Sora hanya menghela nafasnya dan menatap langit malam.Xavier mempercepat langkahnya. Karena angin malam semakin kuat dan dingin. Ia sedang mengkhawatirkan Audrey, jadi Xavier meluapkan aura kegelapannya.Aura kegelapan itu menyebar ke seluruh hutan. Tapi aura kegelapan itu tidak bisa menyebar jauh karena ada sihir pembatas.Aura kegelapan yang Xavier sebarkan itu cukup untuk membuat penculik Audrey merasakannya. Mereka langsung menghentikan langkahnya karena merasakan aura kegelapan dari Xavier."Hans, aku saja yang menghentikannya," kata seorang laki-laki."Tunggu dulu Tori!" seru Hans."Aura kegelapan ini, sedang melacak kita. Jangan kau keluarkan energi sihirmu," sambung Hans.Di tengah pembicaraan m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status