Share

Xavier Killman

Author: Fay Rizky
last update Huling Na-update: 2021-02-10 12:54:29

The Magic of Friddenlux

Episode 2

Keesokan harinya, Audrey dan Andrew kembali ke sekolah. Setelah berminggu-minggu Audrey dan Andrew tidak bersekolah. Mereka harus sibuk mengurus neneknya yang sakit.

"Hei lihat, itu Audrey dan Andrew."

"Jadi mereka tidak jadi keluar dari sekolah ini?"

"Kenapa juga mereka harus kembali ke sekolah ini."

"Tampang mereka yang sok itu membuat ku jijik."

Bisik-bisik anak sekolah sepanjang Audrey dan Andrew berjalan di lorong menuju ke ruang kepala sekolah.

Sekarang Audrey sudah masuk di tahun keduanya sekolah, sedangkan Andrew memasuki tahun pertamanya di sekolah.

Di ruang kepala sekolah.

"Selamat datang kembali ke sekolah Audrey dan Andrew. Sebelumnya saya ingin menyampaikan bahwa kalian sekarang bersekolah disini dengan program beasiswa. Tolong jangan berulah dan terus tingkatkan prestasi kalian. Untuk Audrey tolong hindari pertengkaran, Andrew hindari pertarungan. Belajarlah dengan damai disini." kata Bu Ursey menasehati.

Audrey dan Andrew yang hanya diam saja. Diamnya mereka dianggap Bu Urshey sebagai telah paham perkataan Bu Ursey.

"Ini uang kalian untuk bulan ini. Semua uang dari Nyonya Ashley, akan di berikan perbulan. Mulai hari ini kalian adalah tanggung jawabku, aku adalah wali kalian,"  kata Bu Ursey.

"Bagaimana kami bisa percaya pada anda?" tanya Audrey.

"Maaf?"

"Anda tiba-tiba muncuk ke kehidupan kami setelah nenek meninggal, dan mengatakan anda adalah wali kami. Bagaimana kami bisa percaya itu?" tanya Audrey.

"Itu juga yang terbesit di pikiranku, mengapa nenek kami menitipkan uangnya untuk kami kepada Anda? Mengapa tidak kepada pengacara?" tanya Andrew.

"Pemikiran luar biasa, memang keluarga Jo itu adalah orang yang hebat. Jadi sekarang kalian sedang meragukanku?" tanya Bu Ursey.

"Kami di ajarkan untuk tidak percaya pada siapapun," balas Audrey.

"Prinsip hidup yang bagus, pertahankanlah seperti itu. Aku disini hanya menjalankan amanat dari Nyonya Ashley selaku atasan suamiku. Terserah kalian percaya atau tidak. Aku tidak akan berusaha membuat kalian percaya. Aku hanya mengemban tanggung jawabku," jawab Bu Ursey.

Audrey mengambil uang itu kemudian pamit keluar dari ruangan kepala sekolah. Andrew mengikutinya dari belakang.

"Andrew, sebaiknya kau menyelidiki Bu Ursey," kata Audrey.

"Tanpa Kakak pinta pun akan ku lakukan," ucap Andrew.

"Baiklah kalau begitu, aku akan masuk ke kelas dan kau juga sebaiknya kembali ke kelasmu,"ujar Audrey sambil membuka pintu kelasnya.

Andrew pun mengangguk kemudian pergi meninggalkan Audrey. Sedangkan Audrey sudah sampai di kelasnya. Saat Audrey  membuka pintu kelasnya. Semua mata tertuju padanya.

"Wah lihat siapa yang masuk kembali. Si sombong sok cantik itu."

Audrey tidak mendengarkan perkataan anak perempuan di kelasnya. Semua orang di kelas ini membenci Audrey. Entah apa sebabnya tapi semuanya memperlakukan Audrey dengan buruk.

Audrey dan Andrew selalu menjadi target pembullyan di sekolah. Tapi mereka bukan orang yang lemah. Mereka ada orang yang kuat, yang akan melawan pada mereka yang berani membully mereka.

Tapi sekarang kondisinya berbeda, Audrey dan Andrew diminta untuk tidak berulah. Walaupun mereka adalah korban, tapi jika pembullyan terjadi dan mereka melawan, maka Ibu Kepala Sekolah akan marah.

Kemudian guru masuk dan pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama adalah tentang sains. Audrey banyak aktif ketika pelajaran dimulai. Ia terkenal sebagai anak yang pintar. Karena itu orang banyak tidur menyukainya.

Di tengah-tengah pelajaran, tiba-tiba saja ada guru lain yang masuk membawa murid baru. Seorang laki-laki dengan ekspresi yang dingin dan memiliki paras yang tampan.

Murid baru itu terlihat seperti orang luar negeri. Ia memiliki rambut bewarna perak dan memiliki mata berwarna ungu terang. 

Semua murid perempuan menjadi histeris. Tapi ada yang lebih aneh dari pada itu. Tiba-tiba saja Julian Fang, seorang murid yang terkenal playboy dari kelas ini, berdiri.

Itu membuat perhatian tertuju padanya. Julian tampak sangat terkejut dan sedikit gemetaran. Audrey pun merasakan hal yang aneh dari Julian Fang.

"Julian Fang! Apa yang sedang kau lakukan, duduk kembali, atau kulepaskan bokongmu dari tempatnya," teriak guru fisika, yang merupakan seorang mantan pegulat.

Kemudian Julian Fang duduk kembali di tempatnya. Kini perhatian tertuju kembali kepada si anak baru. Tapi hanya Audrey yang tidak memperdulikan anak baru itu.

"Tolong perkenalkan dirimu," pinta guru.

"Namaku Xavier Killman. Aku datang dari negeri yang sangat jauh." jawabnya.

"Bisa kau ceritakan sedikit tentang cita-citamu," pinta guru kembali.

"Tidak ada, aku tidak memiliki cita-cita. Bisa aku dapatkan kursiku, aku mulai pegal berdiri seperti ini," jawab Xavier yang mulai kesal.

"Baiklah kau bisa duduk sebelah itu. Yang paling belakang dari barisan ke empat yang di sebelah kanan," kata guru sambil menunjuk dimana ia akan duduk.

Kemudian Xavier berjalan menuju kursi yang telah di tunjukkan oleh guru. Xavier duduk di paling belakang di barisan keempat, sedangkan Audrey duduk di paling depan di barisan keempat.

Guru pun melanjutkan pembelajarannya kembali. Audrey pun kembali bersinar di depan guru. Dengan kecerdasannya ia menjadi murid kesayangan para guru dan menjadi siswa yang paling dibenci oleh teman-temannya.

Di jam istirahat di kantin sekolah, Audrey tampak makan sendirian di meja yang panjang. Orang-orang rela bersempitan daripada satu meja dengan Audrey. Tapi Audrey tidak memperdulikan itu.

"Lihat ini, ada Audrey yang sedang makan. Sepertinya makananmu itu enak, ah tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Biarkan aku melihat makananmu dengan jelas," 

Prakk..

Piring makan Audrey menjadi melayang dan makanan yang didalam itu jadi terlempar ke wajah dan pakaiannya.

"Ups maafkan aku, aku tidak sengaja. Tapi sekarang aku bisa melihat makananmu dengan jelas."

Dia adalah Rebecca Jill. Murid yang selalu melakukan pembullyan kepada Audrey. Biasanya Audrey bisa melawannya walau hanya dengan kata-kata. Tapi kali ini Audrey diam, karena tidak ingin ada masalah.

"Hei ada apa ini," tiba-tiba Andrew datang ke meja Audrey. Ia melihat Audrey yang ketumpahan makanan dan baju yang jadi kotor.

"Rebecca, pergilah! Sebelum aku melemparkanku daru atas sini," teriak Andrew.

"Cih dasar adik gantengnya itu selalu melindunginya, ayo kita pergi sekarang menjadi tidak seru," ujar Rebecca yang pergi meninggalkan tempat itu

Andrew membantu Audrey membersihkan wajah dan pakaiannya dari makanan yang tumpah. Andrew mengambil beberapa helai tissu untuk mengambil makanan yang menempel di wajah Audrey.

"Kau tidak melawannya?" tanya Andrew.

"Tidak. Aku tidak mau mengurusi hal seperti remah-remah seperti itu," jawab Audrey.

"Tapi kau mau menerimanya seperti inu terus?" tanya Andrew.

"Entahlah aku tidak bergairah. Andrew, aku seperti tidak ada tujuan hidup, aku tidak tahu apa mauku," jawab Audrey.

"Hei sudah lah, kau jangan berpikir seperti itu. Kita harus menjalani hidup kita seperti semula. Ku mohon jangan seperti ini lagi," kata Andrew.

Sementara di kelas, semua orang sedang pergi ke kantin, kecuali Julian dan Xavier. Xavier sedang duduk sambil menyilangkan tangannya. Tampak Julian yang mendatangi Xavier.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Julian.

"Kerjamu terlalu lambat sampai raja memintaku membantumu," jawab Xavier.

"Hei, apa itu tidak terlalu berlebihan? Untuk apa seorang pangeran sampai melakukan hal seperti ini." tanya Julian lagi.

"Apa ini membuktikan kau melalaikan tugasmu? Kau hanya bermain-main disini? Aku dengar saat datang kemari tadi, banyak yang ingin menyatakan cinta kepadamu? Apa kau datang kesini untuk jadi playboy?" tanya Xavier yang mengintimidasi.

"Tidak bukannya seperti itu," jawab Julian.

"Apapun alasannya, sekarang aku disini dan kau tidak bisa melalaikan tugasmu lagi."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiko
bagus2 Novel tidak membosankan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • The Magic Of Friddenlux   Kejutan Cerita

    The Magic Of Friddenlux"Apa-apaan ini?"Tampak Audrey Jo dan Julian Fang yang terkejut hingga spontan berdiri di tempat duduk mereka. Semua siswa terheran melihat Audrey dan Julian yang tiba-tiba berdiri dari bangku mereka."Audrey Jo, Julian Fang, ada apa dengan kalian? Kembali duduk di tempat kalian!" perintah Mrs. Rita.Audrey dan Julian saling bertatapan. Sedangkan Xavier menatap tajam ke arah depan. Tepatnya arah orang yang ada disamping guru mereka itu."Sekarang silahkan perkenalkan dirimu," kata Mrs. Rita"Perkenalkan semuanya, namaku Theodore Sorton, aku adalah orang baru disini, jadi mohon bantuannya," kata anak baru itu.Orang yang ada disamping guru mereka itu adalah Theodore Sorton. Sepupu dari Xavier Killman, yang kini datang ke sekolah mereka sebagai anak baru.Kedatangan Theo itu tentu saja membuat Audrey dan Julian sangat terkejut. Xavier juga tidak menyangkanya, tapi ia mencoba untuk tidak menunjukkannya.

  • The Magic Of Friddenlux   Kembali Pulang

    The Magic Of FriddenluxEpisode 57Di halaman istana, tampak Xavier sedang berjalan bersama Julian. Mereka berjalan ke arah gedung asrama ksatria. Di gedung itu lah terdapat Hans dan kelompoknya ditempatkan."Hei, penyihir yang kau rekomendasikan itu, apa kau yakin dengan kemampuan mereka?" tanya Julian."Entahlah, mereka sebenarnya lemah, tapi memiliki teknik yang bagus karena ingin cepat menyelamatkan Audrey saja aku merekomendasikan mereka," jawab Xavier."Jawaban macam apa itu?" tanya Julian yang terkejut."Memangnya kau mengharapkan jawaban seperti apa?" tanya Xavier sambil berbalik arah menghadap Julian."Maksudku, kau mempertaruhkan nasib kerajaan pada penyihir yang belum pasti baik? Bagaimana jika dia malah membahayakan Friddenlux?" tanya Julian."Jika itu terjadi, maka kita akan berada di garis depan untuk menghentikan mereka," jawab Xavier.Lalu Xavier dan Julian pun masuk ke dalam gedung asrama ksatria. Di sebuah ruangan

  • The Magic Of Friddenlux   Pengumuman Raja

    The Magic Of FriddenluxEpisode 56"Jadi kalian tertidur dengan berpegangan tangan sepanjang malam?" tanya Andrew dan Julian yang tiba-tiba datang ke kamar Audrey.Kehebohan yang dibuat oleh Andrew dan Julian membuat Audrey dan Xavier jadi terbangun dari tidurnya. Audrey yang tidak sadar karena telah memegang tangan Xavier sepanjang malam ini pun terkejut dan langsung meminta maaf."Maafkan aku, sepertinya tanganmu menjadi pegal," kata Audrey."Tidak apa, yang penting kau bisa tidur dengan tenang," ujar Xavier sambil membelai rambut Audrey.Karena Xavier seenaknya membelai rambut Audrey membuat Andrew dan Julian menjadi kesal. Andrew langsung datang dan menjauhkan tangan Xavier dari kepala Audrey."Hei seenaknya saja kau menyentuh kepalanya," kata Andrew sambil melotot."Andrew, aku rasa aku tidak jadi berjalan-jalan hari ini," ungkap Audrey tiba-tiba."Apa?!" ucap Andrew dan Xavier bersamaan."Tapi kenapa Audrey?" tanya Andre

  • The Magic Of Friddenlux   Gaya Tidur

    The Magic Of FriddenluxEpisode 55"Nona Lisa Parkling, atas apa yang sudah didata, saya putuskan anda akan ditahan selama 3 hari," kata Julian sambil menutup data Lisa."Apa? 3 hari? Itu terlalu lama!" seru Lisa yang tidak terima dengan keputusan Julian."Kalau begitu, masa tahananmu akan kuganti menjadi seminggu," kata Julian."Apa? Tidak! Tidak bisa seperti ini!" seru Lisa."Anda terlalu berisik, ini sudah tengah malam," kata Julian dengan mata yang bersinar.Saat melihat mata Julian yang bersinar itu langsung membuat Lisa membatu. Ia takut dan merinding karena Julian terlihat menakutkan.Setelah itu Julian memerintahkan kepada ksatria yang ada untuk membawa Lisa masuk ke dalam kurungan besi. Melihat sudah tidak ada lagi pekerjaan, akhirnya Julian pergi meninggalkan penjara.Sementara itu, di kamar tampak Xavier sedang membaringkan Audrey diranjangnya. Ketika hendak meninggalkan Audrey, tiba-tiba saja tangan Xavier ditahan oleh A

  • The Magic Of Friddenlux   Hukuman dan Imbalan

    The Magic Of FriddenluxEpisode 54Malam itu Xavier melepaskan pengaruh sihirnya yang ia berikan pada Hans dan kelompoknya. Kemudian Hans dan yang lainnya mengikat tangan nona aktris itu.Saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Audrey kehilangan keseimbangan tubuhnya yang membuat Xavier spontan menangkapngya."Sebaiknya kau kugendong saja," kata Xavier yang langsung menggendong Audrey.Semua orang pun terkejut melihat Xavier memperlakukan Audrey. Tapi Xavier tidak memperdulikan pandangan mereka. Ia tetap menggendong Audrey."Kenapa kau memperlakukannya seperti itu?" tanya nona aktris."Karena dia adalah wanitaku. Jadi sudah sewajarnya aku memperlakulannya seperti ini," jawab Xavier dengan tatapan sinis.Saat berjalan ditengah malam, tampak nona aktris yang berjalan dengan tangan terikat. Dibawa dengan dikawal oleh Hans dan kelompoknya.Sedangkan Xavier berjalan lebih dulu dengan menggendong Audrey. Walaupun rasanya sed

  • The Magic Of Friddenlux   Tertangkap

    The Magic Of FriddenluxEpisode 53"Pergilah. Aku tidak akan menahanmu," kata Sora sambil memalingkan matanya.Kemudian Xavier pergi meninggalkan Sora yang masih terhimpit oleh tekanan berat dari sihir Xavier. Sora hanya menghela nafasnya dan menatap langit malam.Xavier mempercepat langkahnya. Karena angin malam semakin kuat dan dingin. Ia sedang mengkhawatirkan Audrey, jadi Xavier meluapkan aura kegelapannya.Aura kegelapan itu menyebar ke seluruh hutan. Tapi aura kegelapan itu tidak bisa menyebar jauh karena ada sihir pembatas.Aura kegelapan yang Xavier sebarkan itu cukup untuk membuat penculik Audrey merasakannya. Mereka langsung menghentikan langkahnya karena merasakan aura kegelapan dari Xavier."Hans, aku saja yang menghentikannya," kata seorang laki-laki."Tunggu dulu Tori!" seru Hans."Aura kegelapan ini, sedang melacak kita. Jangan kau keluarkan energi sihirmu," sambung Hans.Di tengah pembicaraan m

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status