Share

Bab 32. Kemarahan Tanpa Akhir

"Persaingan dalam ketidakjelasan memperebutkan sesuatu yang aslinya tidak perlu menjadi rebutan, karena semuanya memiliki getaran itu. Rasa kasih sejati."

Pagi ini semua tampak aneh dan dengan kalimat lain, tak ada yang berjalan seperti biasanya. Paling tidak begitulah rasa yang mendiami batin Arga. Semua jadi berantakan.

Apa yang membuat Arga berjibaku belajar IT selama dua minggu terakhir dan berhasil menerbitkan senyum di bibir Arga, sekarang melenyap tanpa bekas. Sirna tanpa suara.

Apa penyebabnya? Wanita itu perhiasan dunia dan itu benar adanya. Semua yang ada di dirinya akan tampak sangat berkilau bagai perhiasan. Arga mengangguk membenarkannya kali ini.

Paling tidak itu yang dilihat Arga pada diri guru cantik Maya pagi ini.

Maya tersenyum sambil mengangkat kaki kanannya dan ditumpangkan anggun ke kaki kirinya. Sepasang kaki itu pagi ini tampak berjuta kali lebih seksi di mata Arga.

Adakah kaki Maya itu asli? Bukan pualam indah pahatan seniman berbakat yang berhar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status