Accueil / Fantasi / The Peacemaker / Bab 62. Mencari Kebenaran Perasaan

Share

Bab 62. Mencari Kebenaran Perasaan

Auteur: riwidy
last update Dernière mise à jour: 2025-11-14 21:06:21

"Mungkin sulit untuk menerjemahkan apa yang jiwa mau, biarkan dia mengalir sendiri menuju muaranya, niscaya akan terjawab sendiri."

Arga memang polos dalam hal cinta. Kematian keluarganya yang tragis, kematian lalu reinkarnasinya juga misinya mengalahkan 7 penguasa menguasai seluruh hidupnya. Hal ini cukup menghalangi dia untuk merasakan emosi manusiawi seperti ini.

Ryan menghela napas, lalu menatap Arga dengan mata penuh pengertian. “Bos, kau tahu bagaimana rasanya ingin membakar seluruh dunia saat kau melihat ketidakadilan? Bagaimana rasanya ingin melindungi orang-orang yang lemah? Bagaimana rasanya darahmu mendidih saat melihat Mr. Gerri dan anak buahnya?”

Arga mengangguk mantap. “Tentu saja. Itu yang membuatku hidup kembali.”

“Nah,” kata Ryan, menoleh ke arah Maya dan Arga secara bergantian. “Cinta itu… perasaan yang sama kuatnya, bahkan mungkin lebih. Tapi bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk membangun. Bukan untuk membakar, tapi untuk menghangatkan. Untuk satu orang yang m
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • The Peacemaker   Bab 74. Kelihaian Maya Teruji

    "Seseorang yang pernah teruji akan selalu mendapatkan ujian tersulit dan lebih mudah untuk menghadapinya dan lolos darinya."Bau desinfektan yang dingin dan aroma metalik yang menusuk seolah mengukir pengalaman pahit di indera penciuman Maya, melebur dengan dendam yang mendidih di dalam dirinya. Pintu kamar berderak tertutup, mengunci ia dalam sangkar emas, namun sekaligus mengobarkan api revolusi dalam jiwanya. Pergelangan tangannya masih terasa perih, sebuah pengingat fisik akan cengkeraman ‘Sando’ dan kebrutalan papanya. Air mata telah kering, digantikan oleh kilatan tekad yang membara. Ia tidak akan tinggal diam.Maya melangkah menuju jendela anti-peluru, menatap siluet kota Bumintara yang benderang di bawah sana. Kota yang papanya klaim sebagai miliknya, namun yang jiwanya telah ia cemari. Sebuah ide mulai terbentuk di benaknya, rumit, berbahaya, namun satu-satunya jalan keluar.“Sistem kontrol kamar,

  • The Peacemaker   Bab 73. Maya Tertangkap

    "Peperangan selalu menyebabkan korban dan masyarakat biasa tanpa perlindungan yang paling banyak menderita."Bau ozon yang pekat masih menempel di hidungnya, bercampur dengan aroma logam dingin dari interior kendaraan gelap yang melaju cepat, seolah mengukir pengalaman buruk itu di indera penciumannya. Maya duduk terpaku, pergelangan tangannya terasa perih di tempat cengkeraman 'Sando' mendarat. Ia tahu ia tidak seharusnya terpaku, ia tahu ia harus berontak, tapi pikirannya masih berputar-putar, terjebak di antara kengerian melihat kekasihnya menjadi boneka dan kemarahan tak terbatas pada papanya. Air mata yang sempat mengalir deras kini mengering, menyisakan jejak asin di pipi. Kendaraan itu berhenti dengan sentakan pelan. Pintu terbuka, memperlihatkan lorong-lorong berlampu redup yang sangat familiar, namun kini terasa asing dan dingin. Ini adalah salah satu markas tersembunyi Mr. Albert, tempat ia sering dibawa papanya saat kecil untuk ‘melihat pekerjaan Papa’. Maya digiring mas

  • The Peacemaker   Bab 72. Kekejaman Teknologi

    "Teknologi adalah pilihan : akan dibawa untuk kebaikan atau kerusakan lebih lanjut?"Arga segera menarik Maya ke belakang meja kontrol, melindunginya. “Siapkan pertahanan! Aktifkan semua perisai energi!”Dari layar monitor, terlihat beberapa sosok berseragam hitam dengan perlengkapan tempur lengkap menyusup ke dalam kompleks markas. Mereka bergerak cepat, terkoordinasi, menonjolkan pelatihan militer tingkat tinggi.Tapi yang membuat Arga dan Ryan merinding adalah sosok di paling depan. Pria dengan perawakan atletis, mengenakan pakaian gelap tanpa seragam, dan masker yang menutupi separuh wajahnya. Matanya… sama persis dengan yang mereka lihat di video.“Itu dia…” desis Maya, suaranya penuh kengerian. “Sando.”“Tidak, Maya. Itu bukan dia,” Arga meyakinkan, namun keraguan mencengkeram hatinya. Jika itu benar Sando, bagaimana mereka bisa melawannya?

  • The Peacemaker   Bab 71. Revitalisasi Genetik

    "Kekuatan terbesar yang diperbesar oleh kejahatan akan berakhir sia-sia pada akhirnya."Keringat dingin membasahi punggung Arga. Pertanyaan Maya menghantamnya seperti palu godam. Ia memang pernah mendengar tentang teknologi manipulasi pikiran yang dikembangkan oleh beberapa penguasa, tapi ia tidak menyangka sama sekali bahwa seorang Mr. Albert, musuhnya nomer satu, sudah menguasai itu. Ini berita yang teramat buruk. Teknologi mutakhir di tangan orang jahat adalah bencana paling menakutkan.Jika memang nanti Sando benar-benar hidup kembali dengan ingatan yang diubah dan diatur untuk pro musuh, dan diarahkan untuk melawan mereka, itu akan menjadi senjata paling mematikan.Ryan, yang tadinya terdiam, kini berlutut juga di samping Maya. “Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi, Maya. Kita harus menemukan bukti tentang proyek ‘revitalisasi genetik’ itu. Kita harus tahu apa yang sebenarnya ia lakukan. Kau bilang ada fasilitas rahasia?”Maya mengangguk, sedikit tenang dalam pelukan Arga. “A

  • The Peacemaker   Bab 70. Kenangan Sando

    "Kehilangan seseorang dalam hidup membuat kita menyadari arti kehadirannya saat dia masih ada."Keheningan di markas bawah tanah Arga, pasca panggilan terputus dari Mr. Albert, terasa lebih mencekik dari biasanya. Jika sebelumnya hanya ancaman yang mengudara, kini bayangan kelam Sando, kekasih Maya yang telah tiada, melayang-layang, membangkitkan kengerian baru. Dinginnya ruangan, yang semula hanya masalah fisik, kini meresap ke dalam jiwa, membekukan harapan.Maya masih berdiri mematung di depan layar monitor, jemarinya terkepal erat pada botol air mineral yang telah penyok. Matanya berkaca-kaca, namun ada determinasi pahit yang tersirat di sana, seolah ia bersiap menghadapi hantu terburuk dari masa lalunya.“Sando… Papa tidak akan melepaskan kenangan tentang Sando begitu saja,” bisik Maya, suaranya parau.Ia menoleh ke arah Arga dan Ryan, sorot matanya yang biasanya penuh percaya diri kini d

  • The Peacemaker   Bab 69. Firasat Tajam Maya

    "Terbiasa tertekan dan bersikap berlawanan dengan hati nurani, membuat sesorang bisa berfirasat tajam jika ada lawan yang bersikap serupa."“Papa tahu, satu-satunya cara untuk menghancurkanku, untuk membuatku ragu, adalah dengan mengungkit kembali Sando-ku,” Maya menjelaskan, suaranya bergetar. “Ia bisa memutarbalikkan fakta, menciptakan narasi palsu yang menempatkan kita dalam posisi bersalah atas kematian Sando, atau bahkan mencoba mengklaim bahwa ia peduli terhadap Sando.”“Itu tidak masuk akal,” Ryan menyahut, nada suaranya tak percaya. “Bagaimana mungkin ia peduli? Ia yang menyebabkan Sando meninggal!”“Bagi Papa, logika dan kebenaran adalah alat yang bisa dibengkokkan sesuai kebutuhannya,” Maya menimpali, senyum miris terukir di bibirnya. “Ia adalah master dalam menciptakan ilusi. Ia bisa menyebarkan propaganda bahwa Sando adalah korban dari ‘kecerobohan pemberontak’ atau bahkan bahwa Arga adalah dalang di balik semua kekacauan yang menewaskan Sando dan ribuan lainnya. Ini aka

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status