Memasuki Raga Nona Bangsawan

Memasuki Raga Nona Bangsawan

By:  Roruyachi   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
66views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kematian yang menjemput rupanya tak menghantarkan jiwa Misha ke tempat yang seharusnya, yaitu alam baka. Entah bagaimana jiwa gadis itu malah tersasar masuk ke dalam sebuah novel yang pernah diceritakan oleh temannya dahulu. Novel romantis klasik bertema kerajaan yang hanya Misha ketahui garis besarnya. Namun, ia memasuki raga seorang gadis bangsawan yang hanya disebutkan namanya tanpa peran sedikitpun. Misty Mahita, itulah namanya. Nama tokoh yang seharusnya telah mati bahkan sebelum cerita dimulai. Karena kehadiran jiwa Misha, raga Misty yang harusnya telah kosong pun terisi kembali.

View More
Memasuki Raga Nona Bangsawan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
5 Chapters
Sang Jiwa Asing
Bergelung malas di dalam selimut hangat dan kasur yang empuk meski matahari sudah di atas kepala, makan saat waktunya makan, tidur saat ingin tidur sepuasnya, tidak perlu bekerja dan hanya menyuruh-nyuruh bahkan untuk hal remeh seperti mengambil air minum adalah kehidupan dambaan hampir semua orang.Membahagiakan bukan?Tidak. Semua itu tidak ada artinya tanpa alat komunikasi canggih yang disebut ponsel pintar atau laptop atau setidaknya televisi. Lalu yang paling penting dari semua itu adalah koneksi internet."Ah ... listrik, mie instan, komik, es krim. Aku rindu kalian. Hah ...." Sudah sepuluh kali gadis berambut biru yang masih berbaring telentang di kasurnya itu menghembuskan napas bosan sejak membuka mata setelah berpetualang di alam mimpi.Tangannya terulur ke atas, membayangkan di langit-langit kamar berwarna biru gelap yang dihiasi bintang emas itu memunculkan semua benda modern yang ia rindukan setelah menghabiskan waktu dua minggu di dunia lain ini, melayang di atas sana la
Read more
Perjalanan
Sementara Misty sarapan, beberapa pelayan lain sibuk menyiapkan air dan peralatan mandi di ruang samping yang salah satu pintunya terhubung ke kamar Misty, kamar mandi."Kimi. Katakan pada Naha untuk membuat telurnya setengah matang besok," ujar Misty setelah mengelap mulut, meletakkan serbet itu di troli makanan. Ia rindu nasi. Nasi dengan kuning telur setengah matang pasti sangat enak. Sayangnya makanan pokok di sini adalah gandum, bukan beras."Baik, Nona. Akan saya sampaikan nanti. Sekarang, saatnya Anda untuk mandi," jawab Kimi sopan sambil mundur satu langkah.Misty sudah paham, ia lantas bangkit, berjalan masuk ke rumah sebelah kamarnya yang di dalamnya sudah ada seorang pelayan lain yang sudah menunggu. Kimi yang mengekor di belakang menutup kembali pintu kamar mandi."Angkat tangan Anda, Nona."Misty menurut. Ia biarkan pelayan itu menarik gaun tidurnya ke atas sampai terlepas dari tubuh. Lepasnya gaun itu membuatnya bugil di depan dua pelayan lain yang juga berada di kamar m
Read more
Garam yang Asin
Kegelapan telah menyelimuti hutan, menyembunyikan segala misteri di dalamnya bersama rimbunan daun dari pohon besar dan kecil yang tumbuh subur. Suara-suara serangga serta burung hantu mulai mengalun sebagai musik khas sang malam. Angin berhembus pelan, bukan menyejukkan tapi dingin. Karena itu, semua orang duduk menghangatkan diri di depan api unggun yang berkobar besar, mengelilingi zat berbahaya itu selain sebagai penerangan."Oh, baunya enak sekali, sungguh!" ucap Den, prajurit yang khusus menjaga Maxis bersama Rion ketika pergi ke mansion tempat kakaknya tinggal. Ia memuji salah satu rekannya yang kini sedang membakar daging di perapian lain. Aroma daging itu sangat menggugah selera, membelai lubang hidung semua orang.Selain Den, nama para prajurit yang ikut perjalanan ini adalah Sardine, Ham, dan Butter. Saat mengetahui itu, Misty hanya bisa menahan tawa akan kenyataan kalau nama ketiganya merupakan nama makanan. Semula Misty mengira kalau itu hanya bentuk kerandoman penulis ya
Read more
Tempat Baru
Tibalah giliran kereta kuda yang dinaiki Misty diperiksa. Dua prajurit bersenjata menyilangkan tombak mereka menghalangi jalan, sedangkan dua lainnya menghampiri dan meminta tanda pengenal.Rion yang bertugas sebagai kusir menyerahkan plat logam berlambang kepala naga yang merupakan lambang kekaisaran. Di baliknya terdapat lambang timbangan yang hanya dimiliki oleh anggota asosiasi pedagang.Prajurit itu mengangguk seraya menyerahkan plat itu kembali pada Rion. Namun, pemeriksaan tidak selesai sampai di sini."Buka pintunya."Maxis menurut. Dibukanya pintu kereta agar bagian dalamnya bisa dilihat. Tampak kedua prajurit itu melongokkan kepala ke dalam dengan wajah galak tetapi berubah kaku seketika begitu melihat Maxis mengangkat kalung berbandul sayap kupu-kupu yang ia sembunyikan di balik tunik. Lambang Keluarga Mahita. Perubahan itu hanya sekejap, karena ekspresi keduanya segera kembali seperti awal.Prajurit yang berpengalaman pastinya mengerti mengapa bangsawan melakukan ini. Meng
Read more
Pangeran Katak
Maxis menghempaskan punggungnya ke ranjang setelah menaruh kopernya di sudut ruangan. Ia menatap langit-langit kamar sesaat sebelum memejamkan mata, mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu, di mana Misty bertingkah aneh dengan mengucapkan terimakasih kepada seorang budak, seolah ia bukan rakyat kekaisaran yang tidak tahu kebiasaan masyarakatnya.Mundur ke beberapa hari sebelumnya, sejak Maxis mendatangi mansion di desa sampai saat ini pun ia telah menyadari perubahan drastis sang kakak. Misty tak seceria dulu. Gadis yang suka tersenyum dan berbicara itu jauh lebih datar dan pendiam.Maxis tetap diam dan mencoba bersikap biasa karena menurut para pelayan dan prajurit, sejak bangun dari pingsan selama tiga hari, Misty telah membuat kehebohan. Berlarian ke sana kemari sambil tertawa-tawa layaknya anak kecil yang baru melihat dunia luar, tidak mengenali siapapun, dan melupakan tatakrama bangsawan sampai Magda harus mengajarinya lagi.Namun, lama-kelamaan sikapnya berubah lagi m
Read more
DMCA.com Protection Status