Fasya menarik tangan Vienza, Vienza bingung menatap Fasya. Dia melihat sekelilingnya penuh dengan wanita dan pria yang menggerakkan tubuh mereka tidak jelas. Ada yang saling menggoda dengan sentuhan-sentuhan yang membuat Vienza merinding.
Ghafur menggeram melihat Vienza bersama Fasya, ingin marah tapi tak bisa. Itulah posisinya yang menyedihkan sekarang.Akhtar melihat Fasya menarik tangan istrinya itu tapi dia hanya melirik sekilas dan kembali menatap wanita yang bersamanya saat ini."Itu istrimu kan?" tanya wanita yang bernama Luna itu. Yang ditanya hanya diam tak menanggapi,Akhtar memegang pinggang Luna dan Luna tersenyum merona."Kurasa istrimu akan sangat terpukul melihat kau seperti ini."Akhtar memilih tak mendengar dan sibuk bermesraan dengan Luna sambil mengikuti irama musik.Vienza ditempatnya merasa dipermalukan dengan perlakuan Akhtar. Bukan karena dia cemburu,hanya saja karena Akhtar sudah melukai harga dirinya.semua orang disini tahu kalau dia adalah istri dari Akhtar .tapi Akhtar malah bermesraan dengan wanita lain didepan matanya sendiri. Tangan Vienza menggeram dan ingin menghampiri Akhtar tapi Fasya menahannya."Mari kutunjukan cara membuat sepupu brengsek ku itu terganggu."Fasya sengaja menarik ikat rambut Vienza dan memegang pinggang Vienza, dia mengisyaratkan agar Vienza ikut menikmati musik seperti dirinya .Vienza mengerti, dia tersenyum lalu menggerakan tubuhnya layaknya sedang menikmati party ini.Semua orang terkagum saat melihat Vienza tersenyum dan meliukkan tubuhnya seperti itu.Beberapa orang bahkan berbisik-bisik tentangnya."Lihat betapa menggodanya Putri itu. Kurasa Pangeran tidak tahan jika terus melihat sang Putri, makanya dia memilih dekat dengan wanita lain.hihihihi..."Suara wanita yang berada dekat dengan Akhtar dan Luna membuat Akhtar mau tak mau melihat apa yang dilakukan Vienza .Akhtar melotot tak senang karena Vienza begitu seksi dengan senyuman bahkan tertawa bersama Fasya.Rambut ikalnya tergerai menambah kesan seksi istrinya itu. Dilihatnya Ghafur mendekati Vienza dan menarik tangan Vienza. Apa-apaan, kenapa Ghafur berani menyentuh istrinya itu, pikirnya.Dia meninggalkan Luna dan berjalan mendekati Fasya yang terlihat sedang bertengkar mulut dengan Ghafur,tapi tangan Ghafur masih tetap memegang tangan Vienza."Hei..hei...sedang merebutkan istriku Hem ?" Ghafur dan Fasya terdiam saat suara Akhtar terdengar oleh mereka."Ghafur lepaskan tangan mu dari istriku, lancang sekali kau menyentuhnya"Ghafur dengan berat hati melepaskan tangan Vienza. Vienza sendiri hanya diam tak ingin berkomentar."Maaf Pangeran,saya hanya ingin menjauhkan Putri dari Pangeran Fasya.""Kau pikir aku hama harus dijauhkan" Fasya melotot tak suka.Pesta seakan terhenti karena keributan yang mereka buat."Apa pun alasan kalian berdua jangan pernah menyentuh milikku lagi mengerti. Ghafur kau bisa kembali ke istana sendiri, aku akan menikmati malam sebentar dengan istriku yang cantik ini".Vienza menegang mendengar kata menikmati malam dari Akhtar. dia seperti trauma dengan malamnya bersama Akhtar.Akhtar memegang tangannya dan pergi dari pesta itu. Mobil sport merah sudah ada didepan mereka, supir memberikan kunci dan Akhtar melajukan mobilnya.Mobil itu berjalan dengan kecepatan tinggi dan berhenti disebuah pantai."Apa kau cemburu melihat ku dengan Luna." Akhtar menatap intens wanita disebelahnya ini. Vienza hanya menggeleng."Lalu kenapa kau berbuat hal itu bersama Fasya. Apa untuk memancing emosi ku."Vienza hanya menggelengkan kepalanya lagi.Karena geram melihat Vienza yang tertunduk dan hanya menggelengkan kepalanya , Akhtar membuka seat belt nya dan mencium Vienza. dia memaksa Vienza untuk membuka mulutnya. Tapi Vienza gemetar. Akhtar merasa terpukul mengetahui Vienza seperti ini saat dia sentuh. Dia menatap Vienza yang mengeluarkan air mata kepedihannya."Maafkan aku, aku benar-benar takut melakukannya lagi".Tbc ❤Seluruh keluarga kerajaan tampak berkumpul di depan ruang persalinan rumah sakit Wieldburg Hospital, rumah sakit yang biasanya menangani keluarga kerajaan.Hari ini Vienza akan melahirkan penerus kedua tahta kerajaan Wieldburg, Vienza sedang ditemani Akhtar didalam ruang persalinan, karena Vienza melahirkan secara normal. Ratu Zira, dan Raja Alvian ada disana untuk menemani anak mereka, Putri Mahira, Pangeran Ghafur dan juga Pangeran Zyan ikut menantikan kelahiran anak Vienza dan Akhtar."Ibund, ayah, bagaimana ?" Suara seorang wanita membuat mereka semua menoleh." Zia, kenapa kamu kesini. Lihat perutmu itu." Kata Zira mengomeli Zia putrinya yang sedang hamil besar. Zia malah tersenyum dan langsung memeluk ayah dan ibunda nya."Maaf ibunda, saya sudah katakan kalau lebih baik menunggu telpon dari ibunda atau Zyan, tapi Zia bersih keras ingin pergi." Reikhan memperlihatkan wajah menyesalnya kepada keluarga Zia."Tidak apa Rei, putri ku yang satu ini memang suka me
Vienza menatap kearah depannya dimana pemandangan Akhtar dan putranya bermain-main. Vienza mengelus perutnya yang juga terdapat kehidupan baru disana, Vienza sedang mengandung lagi anak Akhtar. Usia kehamilannya sudah memasuki enam bulan, semuanya berjalan lancar. Setelah kejadian buruk dulu yang membuat Akhtar sangat memperketat penjagaan istana juga tidak lagi terlihat main-main kepada seorang penghianat. Bahkan untuk hukuman kepada Mentri yang tidak menjalankan sumpah nya sebagai dewan istana, Akhtar tidak segan untuk menghukum penggal mereka didepan masyarakat. Peraturan baru itu diharapkan akan membuat semua mentri benar-benar menjalankan tugas mereka dan melayani masyarakat Wieldburg dengan baik. Sebagai seorang Raja tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya ada padanya dan juga kemajuan kerajaan Wieldburg bergantung padanya, cara berpikir dan juga ketangkasannya sangat diperlukan untuk memimpin kerajaannya agar lebih baik lagi dari sebelumnya.Tapi dibalik sik
Akhtar menunggu didepan ruang operasi bersama yang lainnya. Sudah dua jam Vienza didalam sana, dan dia sudah sangat cemas. Lampu operasi belum juga mati hingga setengah jam kemudian lampu yang terus diperhatikan Akhtar mati. Akhtar berdiri membuat yang lain mengikuti apa yang dilakukan Akhtar. Lima belas menit terus berdiri Akhtar masih terus menunggu kehadiran Dokter yang mengatakan kalau Vienza baik-baik saja dan akhirnya dokter bedah yang menangani Vienza juga dokter Khanita menemui Akhtar yang memang menunggu mereka berdua. Dari wajah dokter itu saja Akhtar sudah tahu kalau ini bukan berita baik, Zyan ikut berdiri disampingnya. "Operasi berjalan lancar Yang Mulia, tapi kondisi Ratu Vienza sangat lemah. Dan saat ini sedang kritis," ucap dokter Khanita yang memberikan penjelasan. "Apa maksudnya?" tanya Akhtar nyaris tidak terdengar. "Kita akan menunggu tiga jam lagi. Jika memang tidak ada tanda-tanda kalau Ratu Vienza akan sadar dan detak jantungnya tidak naik maka
Suara brankar didorong dan langkah beberapa orang yang seperti berlari membuat suasana semakin terasa tegang. Vienza sudah dipasangkan oksigen dan juga infus dilengannya. Vienza masih sadar namun matannya seolah mengatakan kalau dia sudah tidak sanggup lagi. "Ah.......," jerit Vienza dan perawat tahu kalau itu adalah air ketuban Vienza. Tidak ingin terlalu lama salah satu dokter kandungan terbaik dirumah sakit itu yang ikut mendorong brankar Vienza mulai menyuruh para perawat menyiapkan ruang persalinan untuk Vienza. Setelah masuk kedalam ruang persalinan Dokter Khanita keluar lagi bersama Akhtar. "Yang Mulia Raja, karena air ketuban Ratu Vienza sudah pecah saya meminta anda untuk mengambil keputusan. Apakah diperbolehkan kalau kami melakukan persalinan normal.""Karena jika harus operasi saya takut keadaan Ratu tidak stabil, karena banyaknya darah yang sudah keluar saat ini." Akhtar tampak berpikir dan Zyan mengeluarkan suaranya. "Bukankah Vienza sedang tidak
"Thomas kita harus segera menuju perbatasan Alaska dan Wieldburg. Pangeran Zyan akan segera menuju kesana juga"Thomas mengangguk patuh dan berbicara kepada pilot helikopter itu. Kenapa perasaanya semakin tidak tenang seperti ini . "Berapa lama lagi kita akan segera sampai di perbatasan?" tanya Akhtar tak sabar. "Yang Mulia, jika kecepatan kita stabil terus seperti ini kita akan sampai sekitar empat puluh lima menit lagi." Akhtar mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Thomas. Akhtar mengangkat ponselnya saat nama Zyan tampil dilayar ponselnya. "Ya Zyan ? Bagaimana?" "Aku dan Raja Pedro sudah sampai di perbatasan, tapi tidak ada speedboat atau apapun itu disini." "Apa kau yakin Vienza kearah perbatasan ini." Akhtar sekarang merasa ragu, benarkah Vienza kearah sana. Tapi dia tidak mungkin salah melihat. Atau apa mungkin cincin itu jatuh? Tapi jika jatuh pasti cincin itu tidak aktif. Karena cincin yang dipesan Akhtar khusus itu hanya a
Saat Akhtar memikirkan kemungkinan buruk terjadi pada istrinya , dia teringat meninggalkan sebuah cincin yang dipakai Vienza. Dengan cepat Akhtar membuka ponselnya dan mengecek cincin GPS yang dia berikan kepada Vienza. Omar dan Thomas melihat apa yang sedang dilakukan Akhtar,mereka bingung apa yang sedang Akhtar lakukan diponselnya.'Aktif' Akhtar bisa tahu cincin itu masih dipakai Vienza dan dia bersyukur Vienza masih berada di Wieldburg, tapi mata Akhtar memicingkan matanya saat dia tahu letak keberadaan Vienza. Istrinya itu menuju hutan rahasia yang Akhtar pernah beritahu, ada apa Vienza sampai kesana. Pasti sesuatu yang buruk tengah terjadi kepada Vienza."Thomas siapkan helikopter khusus untukku. Sekarang juga kita harus ke Fortania, beritahu Fasya segera aku akan kembali.""Tapi baginda, akses menuju Wieldburg sementara ditutup.""Jangan membantah Thomas, aku perintahkan kau secepat mungkin menyiapkan kepulanganku. Dan satu lagi, katakan kepada Fasya untuk