Share

17 | Menahan Diriku

Aku menyodorkan teh hangat yang aku buat manis sekali untuk Afrina. Mungkin ini bisa menenangkannya. Aku mengelap wajahnya yang belepotan lunturan make up itu dengan handuk basah. Ia masih bergetar. Tapi aku terus memperlakukannya dengan lembut.

"Ini Mbak, minumlah dulu!" aku menyodorkan teh hangat itu untuknya.

"Kamu bukan orang suruhan Fenno?" tanyanya lirih kepadaku.

"Bukan! Aku bisa pastikan itu kepada mbak! Aku tidak kenal Fenno!" mendekatkan wajahku kepadanya aku memberanikan diri menggenggam tangannya, jemari Afrina masih dingin, begitu juga telapak tangannya, "Mbak, coba pandang mataku!"

Afrina seketika merasa heran dengan permintaanku, namun ia melihat pada kedua bola mataku.

"Tahukah mbak? Ibuku melakukan ini padaku ketika aku panik! TAriklah napas dalam-dalam, dan hembuskan kuat-kuat!" bisikku sambil tidak berkedip memandangnya.

Mata Afrina terpejam, ia mulai mengambil napasnya dan menghembuskannya, ia menurut sekali kepadaku.

"Bagus, l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status