Share

Act 3. Menuju ke Tingkat Berikutnya

Lyxia langsung berlari menuju ke rumahnya. Orang tuanya terlihat baru saja pulang dari tempat mengajar. Mereka bertiga lalu berdiri, dan saling berhadapan di depan pintu rumah.

Lyxia langsung menghadap ibunya, dan berkata sambil memohon, "Ibu, aku ingin secepatnya menjadi penyihir tingkat tinggi!"

Ibunya terkejut dengan permintaan Lyxia itu, lalu ia tersenyum dan menjawab, "Kau masih harus belajar ilmu sihir lebih baik. Yang kau lakukan justru bukan belajar sihir, namun malah menari, Lyxia! Setiap pagi dan setiap hari, kau akan belajar sihir sambil menari. Apakah kau bisa fokus jika seperti itu terus?"

Lyxia lalu tersenyum, dan membalas ibunya, "Aku akan belajar sihir lebih giat lagi, aku bisa fokus, dan aku akan buktikan bahwa menari dan menyihir, keduanya bisa kulakukan!"

Ibunya hanya tertawa kecil sambil mengelus kepala Lyxia, lalu masuk ke dalam rumah bersama ayahnya. Lyxia langsung bergegas pergi ke perpustakaan terdekat, hendak bertemu dengan guru sihirnya, seorang wanita tua bernama Yvoxy.

Ia memiliki rambut berwarna abu-abu dengan bola mata berwarna putih.

Setibanya Lyxia di perpustakaan, ia masuk dengan terburu-buru sambil mencari-cari guru sihirnya itu. Melihat Yvoxy yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku di pojok perpustakaan itu, Lyxia langsung berlari ke arahnya.

Yvoxy, yang mendengar suara langkah kaki Lyxia, langsung menoleh ke arah anak didiknya itu dan berbisik, "Ini perpustakaan. Kau jangan berlari keras-keras seperti itu, langkahmu itu, seolah kau punya keinginan yang harus cepat dipenuhi. Katakan, ada apa?"

Lyxia langsung menjawab pelan, "Guru, bisakah aku menjadi penyihir tingkat tinggi, dalam waktu satu minggu? Aku tidak akan menari selama satu minggu ini, aku akan fokus belajar sihir saja!"

Yvoxy langsung tersenyum mendengar permintaan aneh dari Lyxia, kemudian membalas, "Bisa saja. Aku sangat yakin kau bisa, lebih dari mampu. Bukankah tari balet saja kau kuasai hanya dalam waktu singkat di usia muda? Lagi pula kau adalah penyihir sejak lahir, hanya tinggal belajar sedikit saja."

Lyxia langsung senang mendengar jawaban guru sihirnya barusan.

Namun, Yvoxy seolah merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak biasa dari permintaan Lyxia, sehingga ia bertanya, "Ada apa denganmu sehingga kau ingin mempelajari sihir tingkat tinggi dengan cepat?"

Lyxia lalu mendekati guru sihirnya itu, dan berbisik, "Aku ingin ke dunia manusia. Mereka mempunyai makanan yang enak, minuman yang hangat, serta musik dan pemandangan yang indahaa! Kumohon, guru! Ajarkan aku untuk membuka portal itu!"

Yvoxy hanya bisa tertawa mendengar permohonan Lyxia yang menurutnya polos. Namun, ia tidak tahu itu hanyalah sebuah alasan yang dibuat-buat oleh Lyxia, untuk bisa membuka portal ke dunia manusia dan bertemu Mikhel, hari Senin depan.

Dengan berpikir bahwa Lyxia yang polos, hanya ingin ke dunia manusia hanya untuk bersenang-senang, Yvoxy lalu mengajak Lyxia ke dalam rumahnya dengan membuka sebuah pintu yang muncul dengan kekuatan sihir milik Yvoxy.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam pintu tersebut dan sampailah mereka di dalam rumah Yvoxy, dan Lyxia mulai bercerita soal bagaimana ia tadi membuntuti kedua penyihir yang sedang membuka portal menuju dunia manusia, serta melihat banyak pemandangan yang indah serta jajanan pasar yang menarik, namun, Lyxia sama sekali tidak bercerita tentang pertemuannya dengan Mikhel, karena ia tahu itu adalah sesuatu yang berbahaya untuk diceritakan, jadi, ia memutuskan untuk merahasiakannya.

Yvoxy hanya tersenyum setelah mendengar seluruh cerita Lyxia, dan mulai bertanya, "Apakah kamu tidak pernah penasaran mengapa orang tuamu memintaku untuk mengajarkan sihir kepadamu?"

Lyxia terdiam sesaat, lalu menggelengkan kepala, dan menatap Yvoxy dengan ekspresi wajah yang bingung.

Yvoxy lalu menjawab, "Orang tuamu, padahal mereka bisa mengajar sihir untuk anak-anak lain, namun, karena kau adalah anak satu-satunya untuk mereka, maka mereka memutuskan aku untuk mengajarimu semua tentang sihir. Mereka hanya takut anak-anak lain menganggapmu spesial hanya karena kau adalah anak kandung mereka, nanti akan terjadi perdebatan. Namun, jika kau diajarkan oleh orang lain sepertiku, dengan demikian, akan tercipta keadilan. Lagi pula, dunia sihir ini tidak mempunyai seorang pemimpin. Ada baiknya seperti ini. Rakyat saja yang memutuskan, tidak perlu pimpinan yang mengatur ini dan itu. Berbeda sekali dengan dunia manusia."

Dengan penuh rasa penasaran, Lyxia lalu bertanya kepada guru sihirnya tersebut, "Apakah manusia memiliki pemimpin, guru?"

Yvoxy langsung mengangguk, dan berkata lagi, "Manusia mempunyai seorang pemimpin. Entah mereka bilang itu wali kota, presiden, menteri, atau apapun itu, yang jelas, pemimpin mereka banyak. Itu saja sudah membuatku pusing. Nah, kita sudah sampai di rumahku. Akan kuajari kau caranya untuk membuka portal itu, namun, kau sendiri harus bisa fokus dan konsentrasi penuh untuk mengeluarkan kekuatan sihir... dari dalam tubuhmu menuju kedua tanganmu."

Setelah mendengar perkataan guru sihirnya barusan, dengan mantap, Lyxia memutuskan untuk belajar sihir untuk membuka portal ke dunia manusia, namun dalam hatinya, ia justru hanya memikirkan bagaimana cara cepat untuk bertemu Mikhel.

Selama satu minggu lamanya, Lyxia benar-benar belajar ilmu sihir, bahkan ia tidak menari, sampai kakinya terasa kaku setelah satu minggu tidak melakukan pemanasan.

Namun, hari ini adalah hari penentuan, apakah ia bisa lulus dan menjadi seorang penyihir tingkat tinggi atau tidak, tergantung apakah ia bisa atau tidak membuka portal ke dunia manusia, dengan memfokuskan seluruh tenaga sihirnya yang mengalir dari dalam tubuhnya menuju ke kedua tangannya, dan latihan selama satu minggu penuh yang harus ada hasilnya.

Lyxia yang bangun pagi-pagi sekali hari ini. Ia langsung turun dari ranjangnya dan tanpa memakan sarapannya, ia langsung berlari, pergi menuju rumah guru sihirnya, Yvoxy. Kedua orang tuanya sendiri pagi itu sudah pergi untuk mengajar di tempat lain, sehingga Lyxia bisa leluasa langsung pergi begitu saja.

Entah mengapa, daripada membuat pintu magis untuk menuju ke rumah Yvoxy, ia lebih memilih berjalan kaki saja.

Yvoxy rupanya sudah menunggu Lyxia dari tadi, di halaman depan rumahnya. Ia tiba-tiba saja mendengar suara langkah kaki yang begitu berat, serta suara nafas yang terengah-engah. Yvoxy lalu menoleh ke arah suara-suara tersebut dan menatap Lyxia yang sudah berdiri agak jauh dari hadapannya sambil menarik nafas panjang, lelah karena berlari sepanjang perjalanan.

Lyxia lalu tersenyum pada guru sihirnya itu, lalu berkata, "Aku siap!"

Yvoxy langsung membalas, "Jika demikian, bukalah sebuah portal menuju dunia manusia, sekarang juga!"

Lyxia mengangguk. Ia lalu mengangkat kedua tangannya ke depan, dan memejamkan matanya, lalu berusaha fokus mengumpulkan seluruh energi-energi sihir yang mengalir di dalam dirinya, agar disalurkan melalui kedua tangannya.

Tiba-tiba, seberkas cahaya mulai muncul, sedikit demi sedikit, di hadapannya. Lyxia mulai membuka kedua matanya dan tersenyum. Semakin lama, cahaya tersebut semakin besar, dan besar, dan semakin membesar. Sebuah portal berhasil dibuat. Di hadapan Lyxia dan Yvoxy, sebuah portal menuju ke dunia manusia, sudah berada di depan mata.

Yvoxy langsung tersenyum melihat kemajuan anak didiknya itu.

Lyxia langsung melangkahkan kakinya, masuk ke dalam portal tersebut, dan berkata pada guru sihirnya, "Aku sudah bisa, berhasil membuat portal menuju ke dunia manusia, bukan, guru?"

Yvoxy tersenyum sangat lebar, dan membalas, "Akhirnya! Lyxia! Kau berhasil! Kali ini kau resmi adalah penyihir tingkat tinggi, namun, aku harap kedepannya, kau bisa memfokuskan dan mengendalikan kekuatanmu secara langsung dan cepat, sehingga kau tidak perlu lagi memejamkan matamu hanya untuk membuat sebuah portal!"

Lyxia mengangguk, dan langsung saja, ia masuk ke dalam portal, yang lalu membawanya ke dunia manusia. Portal itu ternyata menembus ke dalam sebuah hutan yang waktu itu ia lihat. Pemandangan yang sangat indah, namun tidak ada orang sama sekali di sana.

Ketika Lyxia sudah masuk ke dalam portal, langsung saja portal tersebut menghilang. Lyxia kini sendirian berada di dalam dunia manusia.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status