Share

Bab 7. Kejadian aneh

Author: SunnyBells09
last update Last Updated: 2024-03-13 22:43:59

Sepulang sekolah sesuai rencana kami semua berkumpul di rumahku untuk mengerjakan tugas yang di berikan Miss Martha, seperti kemarin aku berdua Alex di mobilnya dan Susan di mobilnya Liam, kami berpisah di persimpangan karena Susan hendak membeli bahan bahan untuk memasak di rumahku, tadi dia bilang selain belajar kami juga akan makan malam bersama dan Susanlah yang akan menjadi chefnya.

Sesampainya di rumah aku melihat jendela kaca yang tadi pagi pecah telah utuh kembali, dan keadaan rumah juga sudah rapih kembali, tidak ada pecahan kaca seperti saat aku meninggalkan rumah untuk berangkat sekolah tadi pagi, mungkin paman yang sudah membereskan semua kekacauan yang terjadi tadi pagi.

“Kita istirahat saja dulu sambil menunggu Liam dan Susan”

Alex merebahkan tubuhnya di sofa, seolah ini adalah rumahnya sendiri. Aku beranjak ke dapur untuk mengambil minuman dan snack untuk kami berempat, sambil menunggu Susan dan Liam aku dan Alex ngobrol santai .

Alex masih di sofa namun kali ini sudah dengan posisi duduk, tidak lagi rebahan, dan aku duduk di sofa single sambil memangku bantal kecil dan juga toples snack di tanganku.

"Vanessa, boleh aku tanya sesuatu?" tiba tiba Alex menatapku serius dan bertanya.

"Tanyalah," jawabku singkat.

"Apa di Indonesia sana kamu punya teman dekat? Maksudku teman istimewa?"

"Teman istimewa bagaimana? Pacar maksud kamu?" langsung saja aku skakmat pertanyaanya.

"Ehm.. yaa, seperti itu," jawabnya tergagap

"Ohh, tidak, aku tidak punya, karena aku lebih fokus untuk belajar.

"Syukurlah" gumam Alex pelan, namun aku masih mendengarnya dengan jelas.

"Apa?" tanyaku pura-pura kalau aku tak mendengar ucapanya.

"Ohh tidak apa-apa sweety, aku hanya sedang bernyanyi kecil tadi"

Aku hanya menggelengkan kepala, mendengar Alex berbohong.

Akhirnya Susan dan Liam datang juga, mereka membawa belanjaan lumayan banyak, aku dan Alex membantu mereka membawanya ke dapur.

Saat kembali ke ruang tengah aku tertegun melihat tas ransel besar disana. Seperti bisa membaca pikiranku, Susan kemudian menjelaskan bahwa mereka bertiga akan menginap di rumahku.

"Apa?" aku terkejut dengan penjelasan Susan itu.

"Ini permintaan Paman Taylor, karena beliau tidak akan pulang malam ini, kamu bisa baca pesannya di hpku" Alex ikut menjelaskan kepadaku.

"Tapi kenapa paman tidak langsung chat aku aja atau telpon?" aku langsung mengambil ponselku dan baru aku sadar ponsel tersebut dalam keadaan mati, aku lupa mengisi daya dari semalam.

"Baiklah, kalian boleh menginap disini" akhirnya aku mengalah.

Untung rumah paman lumayan besar, dengan beberapa kamar tidur yang masing masing ada kamar mandi di dalamnya.

Dua diantaranya berada di lantai bawah, dan ada kolam renang di sebelah taman disamping ruang makan yang hanya di batasi sliding door.

Jadi kami bisa makan dengan melihat  hamparan taman bunga yang indah, dan juga kolam renang.

Di belakang ada ruang gudang yang lumayan besar, berisi bermacam macam barang dan perkakas yang aku sendiri tidak tau nama dan kegunaanya, sepertinya usia benda-benda tersebut lebih tua dari usiaku, atau bahkan usia paman sekalipun. Dan menurutku itu tidak mengherankan mengingat rumah ini adalah peninggalan leluhur keluarga papaku.

Kamipun mulai membagi tugas masing masing dalam mengerjakan kerja kelompok, kami berempat duduk mengelilingi meja bundar di ruang baca.

Sesekali Liam melontarkan kalimat lucunya di sela sela keseriusan kami mengerjakan tugas, kelakar Liam sedikit banyaknya mengurangi keresahan pikiranku saat teringat teror yang kami hadapi tadi pagi.

Sayang sekali paman Taylor harus bermalam di kantornya, padahal banyak yang ingin aku tanyakan padanya. Aku penasaran sekali tentang orang yang melemparkan tembakan ke arah rumahku, entah mengapa aku jadi teringat akan orang orang yang berusaha menculik aku dan Kak Dimitri dulu,saat aku masih kecil. Beruntung aku dan Kak Dimi berhasil meloloskan diri dengan bantuan seorang bapak. Sampai saat ini aku belum melupakan wajah dan nama penolong kami itu.

"Bagianku sudah selesai" ucap Susan sambil mendorong kertas tugasnya ke depan.

Suara Susan menyadarkan aku dari lamunan tentang masa kecilku di Indonesia sana. "Aku juga hampir selesai, tinggal sedikit lagi" sahutku tak mau kalah.

"Liam, Alex apa kalian tidak merasa lapar? bagaimana kalau kita break dulu? kau juga Vaness, sebaiknya kau tinggalkan dulu pekerjaanmu, nanti setelah makan malam kita lanjutkan lagi"

"Tunggu sebentar Susan, ini hanya tinggal sedikit lagi," jawabku.

"Woah... bagianku masih banyak, tapi Susan benar, lebih baik kita menyiapkan masakan dulu untuk makan malam kita, bagaimana denganmu Alex?" Liam merentangkan tanganya dan menggerakan tubuhnya ke kiri dan ke kanan.

“Itu karena kau dari tadi mengerjakanya sambil bercanda Liam sayang, seandainya kau lebih serius lagi pasti saat ini pun kau sudah selesai dengan bagianmu itu” Susan mencubit pipi kekasihnya dengan gemas.

"Ok, kita break dulu" Alex menyetujui permintaan Liam dan Susan untuk melanjutkan mengerjakan tugas kami setelah kami semua merasa kenyang.

Kamipun mebereskan kertas dan buku buku, dan memulai acara masak memasak untuk makan malam. Alex membuat daging panggang, sementara Susan memasak lasagna dan tuna sandwich dengan dibantu Liam, sedangkan aku hanya memerhatikan mereka dan membantu Alex sedikit.

Saat sedang asik memasak tiba tiba Alex dan yang lainnya menghentikan kegiatan mereka, dan sikap mereka bertiga seperti orang yang sedang waspada. Aku mengernyitkan dahi melihat tingkah mereka yang terasa aneh bagiku.

"Susan, bawa Vanessa ke atas" Alex membuka suara.

Susan pun langsung menggandeng lenganku. "Ikutlah denganku sebentar Vaness"

"Tunggu dulu, ini ada apa ya? Apa maksud semua ini? Mengapa aku harus keatas?" aku memberondong mereka dengan beberapa pertanyaan karena merasa heran atas perubahan sikap mereka yang tiba-tiba.

“Aku akan menjelaskanya nanti begitu kita sudah di atas” Susan menatapku dengan pandangan memohon.

"Benar Vaness, aku janji akan menjelaskan semuanya padamu, sekarang tak ada waktu lagi, tolong menurutlah sebentar" Alex memegang kedua bahuku dan berbicara dengan suara pelan setengah berbisik.

"Ayolah Vaness, kita keatas sebentar, aku janji tidak akan ada apa apa dan tidak akan lama" Susan kembali membujukku, sama dengan Alex, Susanpun berbicara dengan suara pelan.

"Susan benar Vaness, tolonglah, untuk kali ini saja, menurut dulu, nanti akan kami jelaskan semuanya" Liam angkat bicara untuk membantu membujuku.

Akhirnya mau tak mau aku menurut, dengan perjanjian mereka harus menjelaskan semuanya kepadaku sedetail detailnya. Aku menunjukan arah kamarku pada Susan yang mengekoriku di belakang, walaupun dalam hati aku bertanya tanya dan sangat penasaran tapi kusabarkan hatiku menunggu penjelasan dari mereka.

Namun ada sesuatu yang mengganjal hatiku, wajah mereka bertiga terlihat tegang, ada apa sebenarnya? Dan mengapa mereka saat ini berbicara dengan berbisik-bisik?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Pernikahan

    Saat hari pernikahanku tiba semua orang sudah datang di Night Shade pack, termasuk juga Vanessa dan Alex. Aku telah meminta mama untuk menangani Vanessa saat kami pergi nanti, semoga saja dia bisa mengerti.“Selamat Kak Dimi, akhirnya kalian menikah juga”“Terimakasih adikku, kehadiranmu disini adalah yang paling aku tunggu”“Tapi mengapa kau memilih tempat ini untuk pernikahanmu kak? Mengapa tidak di istana Blood Moon Pack?”“Karena ini adalah tempat yang indah, dan juga romantis lagipula Alpha Koa adalah sahabat dari kakek buyut kita Vaness”“Benarkah? Tetapi dia terlihat seumuran denganku”“Jangan percaya akan pandangan mata, karena itu bisa menipu, usia Alpha Koa sudah lebih dari 100 tahun”Vanessa tercengang mendengar perkataanku. “Wow itu sungguh menakjubkan”“Ada banyak hal yang menakjubkan di istana ini Vaness, termasuk para peri yang tinggal disini”“Peri? Mereka tinggal disini?”“Benar, apa kau tak ingin melahirkan bayimu disini? dan meminta para peri untuk memberikan doa pa

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Permintaan Alpha Koa

    Saat tiba di Tazmania mama memintaku agar dia sendiri yang akan mengabarkan pada Vanessa tentang rencana pernikahanku dan Andrea, dan juga akan mengatur segala sesuatunya. Aku menyetujui usulan mama. Kami akan menikah di Night Shade Pack dengan begitu Alex bisa secepatnya membawa Vanessa kesana dengan alasan untuk menghadiri pernikahanku, dan setelah itu kami akan membuat Vanessa dan mama tinggal sementara waktu dalam perlindungan Alpha Koa, hingga kami menjemput mereka kembali.“Andrea, bagaimana jika kau juga menungguku di sini bersama mama dan Vanessa?” pintaku saat kami sudah tiba di Night Shade Pack.“Bukankah kita sudah sepakat bahwa aku akan mendampingimu jika peperangan itu terjadi? Jangan membuat kita berdebat lagi Dimi”.Andrea merapikan pakaian dan barang-barang kami ke dalam lemari, Alpha Koa menempatkan kami dalam sebuah kamar yang lumayan besar bersebelahan dengan kamar mama, untuk sementara waktu aku akan tinggal disini hingga hari pernikahanku, serta menunggu kedatanga

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Lamaran

    Xavier menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan, namun aku tau bahwa dia mendengar apa yang kukatakan dalam pikiranku tadi.“Jangan khawatir Dimi, jika memang benar keluarga Seaver adalah cucu dari Gabriel Kyler maka itu artinya di dunia ini bukan hanya kalian berdua yang keturunan dari Blood Moon Pack, tetapi keluarga mateku juga”Xavier benar, keluarga Seaver adalah saudara kami, itu artinya aku harus melindungi mereka, karena sudah pasti Alpha Dominic mengincar nyawa mereka.“Xavier... mamaku bilang pamanku ditemukan sudah meninggal di pinggir hutan, sepertinya dia diserang binatang buas” Gloria berlari masuk ke dalam kamar dan mengabarkan berita duka yang dia dapat dari ibunya.“Oh tidak, mereka sudah bergerak Xavier, kita harus secepatnya bertindak”“Kau benar Dimi, aku akan mengabarkan ayahku secepatnya”“Apa maksud kalian? Apakan kematian pamanku ada hubunganya dengan ini?&r

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Keturunan Raja Werewolf

    Saat ini kami sudah berada di istana Golden Moon Pack, aku tengah berbicara dengan Alex di ruang kerjanya.“Jadi bagaimana reaksi Vanessa saat tau kalau Bryan telah melarikan diri?” tanyaku.“Aku berhasil membuatnya untuk tidak khawatir kak, dan juga berhasil membuatnya percaya bahwa Bryan melarikan diri karena ingin hidup bersama dengan kekasihnya”“Baguslah, kalau begitu, kau bisa memberitahukan padanya perihal yang lainya secara perlahan, agar dia lebih waspada, namun jangan sampai membuatnya cemas dan takut, karena kini dia sedang dalam keadaan hamil”“Aku akan melakukan semua yang kau katakan kak”“Baiklah, apa Xavier sudah memberitahumu soal cerita dari Alpha Koa?”“Iya, dia memberitahuku lewat telpon, kita tinggal menunggu kedatanganya untuk membicarakan ini, karena penjaga gerbang istana melaporkan sudah beberapa hari ini Vanessa menerima kiriman bunga mawar hitam, dan itu rutin hampir setiap pagi”“Apa?! Mawar hitam?”“Benar, Vanessa memang tidak membiarkan aku mengetahui ten

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Ada cerita Yang Hilang

    [“Jadi benar Gabriel Kyler adalah anak dari Alpha Black dan Rebecca?”]“Seperti yang kau dengar, tetapi dia lebih memilih hidup dalam dunia manusia, lalu siapa penerus Alpha Black?”[“Sesuai buku yang kau baca, Alpha Black memindahkan istana mereka dengan bantuan kekasihnya yang penyihir kemudian membagi wilayah packnya menjadi dua bagian”]“Aku rasa ada cerita yang hilang disini Xavier”[“Hilang bagaimana maksudmu?”]“Jika anak dari Alpha Black dan Rebecca tidak mewarisi tahta, lalu siapa yang meneruskan tahta tersebut hingga saat ini?”Hening, aku tak lagi mendengar suara Xavier, mungki dia juga sedang memikirkan sesuatu seperti yang aku pikrikan.[“Tidak Dimitri, aku tidak memikirkan apa yang kau pikirkan, sama sekali hal yang berbeda”]Aku terkejut mendengar suara Xavier yang tiba-tiba tersebut, “Xavier! Kau mengagetkanku saja, dan jangan membaca pikiranku, kau ini selalu saja seperti itu”[“Aku tidak membaca pikiranmu, karena kau meyuaranya dengan begitu kencang dalam kepalamu,

  • The Return Of Blood Moon Pack   Season 2: Dimitri Larsson – Kembali Ke Queensland

    Helena memandang sekeliling, untuk meminta persetujuan atas permintaan dari raja kaum werewolf tersebut, dan terakhir pandanganya jatuh pada Alpha Richard, suaminya, yang mengangguk padanya tanda setuju dan Helena pun memberikan bayi dalam gendonganya pada Alpha Black.Alpha Black tak mampu berkata-kata, dia hanya bisa menatap wajah tampaan putranya dengan airmata yang mengalir, dia hanya terdiam cukup lama.“Alpha Black, bayi kalian sangat tampan, kami sepakat memberinya nama Gabriel” kembali seorang peri mendekat dan berbicara dengan Alpha Black.“Baiklah, karena kalian yang memberikan nama, aku pasti menyetujuimya, namun ijinkan aku memberinya nama keluargaku, karena dia adalah keturunan Kyler, biarkan dia menyandang nama keluarganya”Akhirnya bayi itu diberi nama Gabriel Kyler, dan tetap berada dalam istana Night Shade Pack dalam asuhan para peri dan Alpha Koa hingga dia dewasa.Sampai disini, Alpha Koa pun mengakhiri ceritanya.“Koa apa yang terjadi setelah Gabriel dewasa? Dan a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status