Share

44. Perkataan yang lembut

     Aga dan Mos memilih pandangan yang sama yaitu pimpinan pabrik. Baik Aga maupun Mos menunggu jawaban pimpinan pabrik karena penentu.

“Lama amat. Menunggu apa?” tanya Mos nada sinis.

“Pikirkan baik-baik, Pak. Bapak juga perlu melihat lamaran yang dikirimnya. Dia pintar walaupun tidak cantik.” Aga mencoba menambah bumbu-bumbu supaya pimpinan pabrik bingung memilih.

     Aga melihat pimpinan pabrik menggaruk kepalanya walaupun tidak terlihat gatal.

“Yakin sekali lagi pilihan Bapak,” kata Aga tidak hentinya menambah bumbu penyedap.

“Cukup. Biarkan dia berpikir. Terlalu lama menunggumu. Cepat.” Mos meninggikan nada suaranya.

“I-iya. Saya akan menjawab.”

“Ingat ya Pak pikirkan baik-baik. Jangan sampai pilihan Bapak salah.” Aga mengingatkan lagi.

     Mungkin orang lain yang melihatnya akan tertawa terbahak-bahak karena lucu. Ini hanya untuk pekerja pabrik bukan seperti pemilihan ketua kelas.

“Saya m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status