Share

Kau Marah Padaku?

Rayhan memijat kedua pelipisnya. Ia tidak mengerti mengapa hari ini dirinya begitu emosional. Perasaan diabaikan oleh Siti tadi pagi, yang sama sekali tidak mendengar dirinya yang sudah berteriak-teriak sejak turun dari mobil mewahnya, membuatnya menceramahi calon istrinya itu, dengan ceramah yang begitu panjang dan akan terus bersambung, jika saja Yuda tidak menyapa dirinya tepat di depan ruang asisten pribadinya itu. 

Rayhan meraih gagang telpon dan menekan angka 6, meminta OB untuk membelikan segelas Cappucino. Biasanya ia akan menyuruh Siti untuk membelikan Cappucino di kafe sebelah.  Namun, khusus hari ini, Rayhan sedang enggan untuk meminta bantuan Siti. Apakah karena kemarin ia sempat melihat seseorang yang persis dengan Siti, sedang berjalan beriringan dengan Arken, memasuki sebuah mall. Maksud hati ingin menanyakan tentang kebenaran penglihatannya, tapi karena Siti yang tampak mengabaikan panggilan dirinya, membuat mood Rayhan mendadak berba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status