Share

12. Mengusik Kegelapan

Setelah CHAPTER DUA TAPAK

MENGUSIK KEGELAPAN

"Apa yang terusik di kegelapan ini? Kita membangunkan sarang ular?!"

________

Keheningan goa terpecah derai tawa Raojhin yang panjang. Sepertinya ia puas sekali melampiaskan kekesalannya selama ini.

"Tawamu jelek!"

Makin kesal, Taja perlahan bangkit dari tempatnya tersungkur setelah terpental. Rasanya sekujur tubuh bergetar sampai ke tulang, ketika menghantam bebatuan dan kerikil tajam.

"Dasar manusia berkepribadian ganda!" gerutu Taja sembari berusaha tegak.

"Pendendam!" Taja mengomel sejadinya.

"Bicara apa kamu?" Raojhin cukup mendengarnya di sela-sela tawa yang belum usai.

"Senang di atas penderitaan orang lain?!" balas Taja dan sejenak menatap tajam ke arah Raojhin.

"Bukan begitu!" Raojhin berdiri tegak di sana, "Aku juga kesakitan kemarin gara-gara kamu. Jadi sekarang kita impas!"

"Kejadian kemarin bukan aku penyebabnya, tetapi dirimu sendiri!" kata Taja tegas.

"Menyerang lawan dalam keadaan tidak siap, itu curang!" lanjut Taja.

"Dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status