Share

13. Barikade Gaib

"Sarang ular?!"

Raojhin tersentak. Ada rasa takjub terhadap Taja, tidak gentar meski lebih dulu tahu bahwa tempat itu sarang ular.

"Kalajengking dan reptil ... ada di kegelapan ini!" lanjut Taja.

"Sebaiknya ... kita segera pergi!" ujar Raojhin disambut raut muka Taja berubah masam.

"Takut?!" sindir Taja, meledek Raojhin.

"Tempat ini sempurna untuk melatih keberanian," kata Taja. Raut muka Raojhin berubah masam pula. Seolah tidak ingin dianggap pengecut.

Tiba-tiba letupan keras mengejutkan mereka. Percik api semakin merambat lebar, membentuk formasi membara mirip jaring laba-laba, menyerupai dinding pembatas.

"Apa yang kau lakukan?!" Raojhin was-was menghadapi situasi tegang.

"Aku?!" Taja balik heran ke arah Raojhin.

"Bukankah kau yang terbentur?!" Taja heran.

"Bukankah cahaya putih dari tanganmu itu?" Raojhin justru balik bertanya.

"Alhirri, cahaya putih-ku, menampakkan yang tak terlihat. Tetapi barikade dinding gaib itu patah karena benturan tubuhmu," Taja menjelaskan.

"Dinding gaib?!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status