Share

20. Kecantikan Pedih 2

"Beberapa malam setiap menjelang purnama, aku merasakan sakit yang sangat menyengat!"

__________

"Taja, aku sekarat ...," ujar Tajura. Melihat kedua bola matanya tanpa harapan, Taja segera memapah Tajura. Mendadak kondisinya lemah.

Taja menggeleng perlahan.

"Tidak ... kita baru saja bertemu. Aku akan mengobati lukamu. Aku tidak sengaja memukulmu berkali-kali," Taja memperhatikan sekujur tubuh Tajura. Teringat kembali sebelum Taja tahu bahwa makhluk kadal adalah saudaranya, terjadi pergulatan di antara mereka berdua. Rasa bersalah karena beradu kekuatan, akibatnya menambah beban sakit di tubuh Tajura.

"Luka ini tidak bisa sembuh dengan obat apapun," Tajura balas menggeleng ringan, "Hanya racun untuk melawan racun yang terlanjur menyebar di tubuhku, itu yang membuatku bertahan!" jawab Tajura.

Taja mengamati luka di dada kiri Tajura.

"Aku yakin ada jalan," ujar Taja menguatkan.

"Jika benar perkiraanku malam ini bulan purnama, ini saatnya pengaruh racun bekas luka ini akan menyiksaku seper
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status