Share

34. Penyusup Rahasia

"Ah ...!"

Taja tiba-tiba terbersit ide. Raojhin melirik.

"Kenapa? Ada ide melarikan diri?" Raojhin menerka.

"Sangat mudah untuk melarikan diri. Tapi jika kita melakukan itu, berarti tuduhan mereka benar!" kata Taja.

"Huh, aku tidak peduli akan ditandai sebagai apa di dunia ini. Petarung liar. Pengecut. Aku tidak peduli! Aku yang tahu siapa diriku!" Raojhin membuang muka. Acuh tak acuh terhadap semua anggapan orang-orang terhadapnya.

"Sepi sekali hidupmu, Rao!" sindir Taja tetapi kali ini Raojhin tidak tersinggung seperti biasanya.

"Sebenarnya aku datang ke Tanapura, untuk mencari Roh Biru ...," ujar Raojhin ketika Taja tak peduli akan pertanyaannya dijawab atau tidak.

"Roh Biru?!" Taja mengernyitkan dahi.

"Pusaka apa itu?" tanya Taja heran sambil memperhatikan Raojhin.

"Roh Biru bukan pusaka," Raojhin menjawab agak kikuk, "Sejujurnya aku juga belum banyak tahu seperti apa wujud Roh Biru. Mereka mengatakan bahwa Roh Biru adalah sukma kitab kuno berkekuatan magis tak terbayangkan," jelas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status