Share

Bab 31: Tidak ada yang Boleh Menyakiti Rhea

“Raja, Pangeran mohon izin masuk!” seorang dayang kepercayaan Raja berkata cukup lantang di depan kediaman Raja.

“Biarkan dia masuk!” suara Raja terdengar lantang.

Hans berjalan maju. Penjaga di masing-masing pintu membuka lebar-lebar pintu utama di kediaman Raja.

Sepersekian detik kemudian, pintu tertutup kembali.

Hans membungkuk sembilan puluh derajat di hadapan Raja. Sebelum ia duduk di atas bantal yang empuk.

Semilir angin berembus pelan di luar sana. Udara sudah dingin sejak tadi.

Raja menuangkan teh dari teko keramik, kemudian menyodorkannya pada Hans.

“Minumlah, selagi hangat!”

“Aku tidak sedang ingin berbasa-basi, Ayahanda!”

Pandangan Hans kaku. Ia menatap serius Ayahanda. Duduknya tegap, menandakan keseriusannya.

“Tidak baik menolak pemberian tuan rumah. Minumlah.”

Raja menuangkan teh di gelas kedua. Menghirupnya. Lantas, menyeruputnya.

Mau tidak mau Hans minum suguhan teh dari Raja.

“Ini bukannya...”

“Iya, teh buatan Ratu. Tentu saja kau tahu artinya apa bukan?” Raja menyeri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status