Share

Bab 53. Pengemis Tua Sombong, Namun Sebenarnya?

"Enak sekali dia ngomong aku dengan sebutan bodoh." gerutu Rhea.

Rhea terus mengikuti mereka sampai ke luar pasar. Orang-orang semakin sedikit yang berlalu lalang.

Mentari sudah ada di atas kepala. Peluh mulai mengucuri wajah Rhea.

"Dunia manusia panas sekali. Gersang." Ia mengusap peluh yang menetes dengan lengan bajunya. Sesekali ia mengibas-ngibaskan telapak tangannya untuk menghasilkan embusan angin.

Rhea terus berlari. Sesekali berjalan. Berhenti. Bersembunyi.

"Orang-orang ini apa tidak tahu aku sedang mengikuti? Mengapa mereka tidak berhenti ataupun balik memaki?"

Dari arah belakang tanpa Rhea sadar, seorang gadis melemparnya dengan batu kecil. Batu itu mengenai betis kirinya.

Rhea memutar wajahnya ke belakang.

"Hei, kau. Nona bodoh! Kenapa kau mengikuti kami? Apa maumu?"

Anak ini, apa nggak diajari sopan santun oleh orang tuanya? Kenapa bicara dengan yang lebih tua dengan nada seperti itu. Apalag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status