Share

Bab 6. KEINGINAN GILA DICKY

 "Kau saja berselingkuh kenapa aku tidak boleh."

 Satu kalimat itu yang sukses membuat Elle terdiam seribu bahasa. Satu kalimat itu membuat Elle harus menerima dan membiarkan Dicky berbuat sesuka hatinya.

 Aida — ibu Elle yang telah sadar beberapa waktu lalu dan mengetahui tentang masalah itu memberikan nasehat kepada putrinya agar bersabar dan bertahan dengan semua yang terjadi karena semua ini awalnya adalah kesalahan Elle sehingga membuat Dicky marah dan melakukan semua kegilaan itu. Jika nanti Dicky sudah tidak lagi marah dan emosinya sudah reda, dia akan melupakan semua. Dia dan Dicky akan hidup bahagia bersama.

 Elle selalu mengingat kata-kata dari ibunya itu. Hanya saja ada satu pertanyaan yang terbesit di hati Elle yang selama ini belum terjawab. 'Jika memang Dicky tidak menginginkan dirinya lagi, kenapa Dicky tidak menceraikan saja dirinya.'

 Hati Elle yang dasarnya sudah terlanjur hancur dan kacau sejak kejadian malam itu berhasil diyakinkan dengan perkataan ibunya membuat Elle selalu menangis, menyalahkan diri, merasa malu akan perbuatannya. Dia selalu berharap emosi dan kemarahan Dicky segera berlalu agar dirinya dan Dicky bisa menjalani hidup bahagia seperti dulu.

 Seiring dengan berjalannya waktu, Elle telah terbiasa tidak dianggap, dia telah terbiasa melihat kelakuan bejat Dicky yang selalu mabuk-mabukan dan berganti wanita. Mulai dari artis, model bahkan mahasiswi pun Dicky membawanya. Pada saat itupun Elle masih bisa menahannya.

 Hampir setiap malam Elle mendengar suara erangan-erangan di balik pintu pembatas kamarnya. Di telinga Elle suara-suara tersebut terdengar seperti suara teriakan iblis yang sangat menyayat hati Elle. Hal yang bisa Elle lakukan hanyalah menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh dan menutup telinga erat-erat. 

***

 Malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Dicky kembali membawa seorang wanita pulang ke rumah. Jika sebelumnya Dicky pulang dengan artis, model dan yang lainnya, Elle tidak memperdulikannya. 

 Kejadian berbeda untuk malam ini, bagaikan tersambar petir di siang bolong, Elle tidak pernah menyangka kalau Dicky membawa pulang seorang wanita yang Elle kenal. Dicky membawa Valerie Ourson — rekan kerja Elle di rumah sakit — seketika itu hati Elle yang telah hancur menjadi semakin hancur. Dia merutuki kebodohannya yang hampir tiap malam menangis menyesali semua yang telah terjadi, selalu menyalahkan dirinya.

 Kali ini Elle masih mencoba untuk tidak memperdulikan segalanya. Di dalam kamarnya Elle berusaha mengistirahatkan hati dan pikirannya yang sedang kacau. 

 Saat dirinya mulai memejamkan mata, tiba-tiba BRAK! pintu kamarnya di tendang dengan keras hingga terbuka oleh seseorang dan dengan cepat dia melangkah mendekati Elle yang berada di tempat tidur kemudian menarik paksa selimut yang menyelimuti tubuh Elle. 

 "Di-Dicky."

 Ya, orang yang menendang dan menerobos masuk kamar Elle adalah Dicky.

 "Bagus sekali! Tahu suami sudah pulang kamu tidak menyambut dan melayani dengan baik, malah enak-enakkan tidur!" ucap Dicky dingin dengan senyum menyeringai sinis.

 Lidah Elle menjadi kelu, matanya memerah dan terasa panas menahan bulir bening yang hendak keluar, badannya gemetar. Semua yang Elle rasakan itu entah karena emosi atau karena takut karena melihat Dicky yang sekarang nampak begitu menakutkan.

 "Mungkin karena kamu sering mengabaikannya Sayang, jadi dia marah dan menjadi tidak senang hingga dia tidak menyambut dan melayani kamu dengan baik." terdengar suara manja seorang wanita memasuki kamar Elle.

 "Va-Valerie," ucap Elle saat mengetahui wanita yang masuk adalah Valerie Ourson — rekannya di rumah sakit.

 Valerie yang tadinya bersandar di daun pintu dan menatap Elle dengan tatapan menghina itu pun bergerak perlahan melangkah mendekati Dicky. Melihat tubuh Valerie yang seksi hanya berbalut lingerie berbahan tembus pandang yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, Elle jadi tahu kalau mereka telah melakukan kegiatan panas di atas ranjang.

 Dicky semakin mendekat ke arah Elle. Dia menarik dagu Elle kemudian berkata, "Apa benar kamu sedang tidak merasa senang? Kalau begitu bagaimana jika kita sekarang bersenang-senang bersama? Ayo kita lakukan bersama-sama," ujar Dicky dengan seringai liciknya.

 Elle membelalakkan matanya, dia sangat terkejut bagaimana Dicky bisa meminta hal seperti itu.

 "Apa kamu sudah gila!" Elle menatap Dicky dengan tatapan tidak percaya.

 "Lihat lah Sayang, jangan-jangan Elle tidak sanggup melakukannya. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu dulu saat kamu belum menikahinya, kalau kamu menikahi aku maka aku bersedia melayani kamu bersama dengan wanita lain tapi kamu malah memilih menikahi dia," Valerie berkata dengan suara yang dibuat semanja mungkin hingga membuat Elle merasa jijik mendengarnya.

 "Harga diri Elle sangatlah tinggi jadi mana mungkin dia mau melakukan hal seperti itu," lanjut Valerie dengan perlahan-lahan mendekat ke sisi Dicky kemudian mengaitkan lengannya ke lengan Dicky.

 Perkataan Valerie tadi bagaikan benda keras yang menghantam kepala Elle. "Apa katamu tadi? Sebelum menikah?" tanya Elle. "Apa maksud kamu Valerie?" 

 "Bukankah kamu seorang dokter? Kenapa kamu bodoh sekali. Maksud perkataan seperti itu saja kamu tidak mengerti. Aku dan Dicky sudah lama bersama, sejak kalian belum menikah," Valerie berkata sembari tersenyum licik penuh kemenangan.

 "Tidak! Itu tidak mungkin. Kamu pasti berbohong padaku kan?!" Elle menatap tajam ke arah Dicky. Elle merasa hatinya tertusuk pisau yang tajam.

 Pikiran Elle seketika itu menjadi kacau. 'Jika Valerie dan Dicky telah lama bersama sebelum kami menikah lalu aku dianggap apa selama ini? Jika seperti itu bukankah Dicky juga telah membohongiku,' batin Elle. 

 "Ternyata semua penyesalan dan air mata yang keluar selama ini tidak ada berguna. Semuanya sia-sia," ucap Elle lirih sembari menunduk namun masih bisa terdengar oleh Dicky.

 "Eleonora ... sebelumnya aku pernah berpikir setelah kita menikah demi kamu aku akan memutuskan hubunganku dengan para wanitaku. Namun setelah aku mengetahui kamu berselingkuh dengan pria lain, aku merasa kamu tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu," Dicky berkata dengan dingin.

 "Sayang, sekarang kamu jadi tahu kan kalau beberapa orang ada yang terlihat baik, polos dan lugu di depan tetapi kenyataannya dia licik di belakang kita," ucap Valerie masih dengan nada manjanya sembari menggerakkan lengannya melingkar di leher Dicky. 

 Dengan lengan yang masih bergelayut manja di leher Dicky dan mata yang melirik ke arah Elle, Valerie melanjutkan kata-katanya. "Apa kamu tahu Elle ... sehari sebelum kalian menikah Dicky berkata kepadaku kalau dia tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kami. Saat itu aku merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan Dicky.

 Tetapi siapa yang menyangka kalau seorang Eleonora yang baik, polos dan lugu bisa menyelingkuhi Tuan Muda Dicky Dirk di saat malam pertamanya, hahaha."

 "DIAM KAMU!" 

*** Bersambung ***

Halo! Semoga kalian suka dengan cerita ini ya. Jangan lupa tambahkan ke rak kalian, juga review dan bintang limanya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anugrah
waduh ikutan emosi aky
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status